Matahari memancarkan sinarnya siang itu. Sangat terik. Namun aku tidak peduli, karena pikiranku sangat kacau. Semua itu karna Yato.
Aku ingat pagi tadi, moodku masih baik saat aku berangkat sekolah bersama Ami. Hingga sampai di sekolah dan bertemu dengan Kazuma-san, aku ingat juga masih baik.
Kazuma-san mengajakku mengobrol sambil berkeliling sekolah. Topik pembicaraanku adalah Veena-senpai dan Suzuha. Kazuma-san juga berterima-kasih kepadaku.
5 menit kemudian Yato datang dan langsung menyeretku menjauhi Kazuma-san.
Sakit!
Cengkraman tangan Yato sangat kuat. Bahkan terasa sangat sakit. Bahkan rasa sakit ini mengalahkan rasa maluku karena seisi sekolah melihat ke arahku dan Yato.
"Aaawww! Sakit tau! Ada apasih?" Teriakku saat sudah mulai jauh dari Kazuma-san.
Yato tetap diam. Tak menoleh dan tak mengeluarkan sepatah-katapun dia menyeretku ke atap sekolah.
Yato berhenti dan menghempaskan tanganku. "Aaww!!" Pekikku. Aku mengamati pergelanganku yang memerah. Perih. Air mataku mau menetes rasanya.
"Ke..kenapa kau.. bersama dia?!" Yato berkata sambil tetap membelakangiku.
"Hah?'' Aku masih belum sepenuhnya paham dengan pertanyaan Yato.
"Kazuma.. kenapa kau bersama dia?'' Perlahan dia berbalik. Raut wajahnya tampak kecewa.
"Kazuma-san hanya berterima kasih kepadaku! Hanya itu!'' Aku menjelaskan seadanya.
Apakah Yato... Cemburu?
"Jika hanya itu, mengapa kau harus berjalan bersama Kazuma mengelilingi sekolah? Seimua anak melihatnya!'' Nada bicaranya sudah sangat kesal.
"Apa yang salah dengan hal itu?''
"Tentu saja salah!'' Yato memalingkan wajahnya dan melipat kedua tangannya di dada.
"Lalu, bagaimana denganmu? Kau memeluk Veena-senpai kan kemarin?!'' Aku mulai kesal karena disudutkan Yato.
"Tidak. Itu tidak dihitung. Karena aku hanya mempertemukan Veena dengan Suzuha. Aku tidak...'' Yato terus mengucapkan alasannya. Namun tidak kudengarkan semuanya.
Tidak adil! Sangat mengesalkan!
Aku mengumpat di dalam hatiku. Karena sudah sangat kesal...
Plak!!
Tamparan kudaratkan di pipi kirinya. Yato terpaku sejenak. Kemudian memegangi pipinya yang mulai memerah.
"Hi..hiyori...'' tangan kanannya perlahan mendekat ke arahku.
"Pergilah'' dengan cepat kusibakkan tangan Yato.
Setelah saling terpaku beberapa detik. Akhirnya Yato meninggalkanku. Aku tidak tau bagaimana raut wajah Yato saat itu. Aku hanya menunduk dalam.
Kurasakan tulangku melunak. Aku terjatuh, menatap nanar pergelanganku yang memerah dan menangis. Entah apa yang kutangisi. Hanya saja aku merasa sangat kecewa. Kecewa dengan Yato yang bersikap seperti anak kecil.
♡♡♡
Seminggu telah berlalu semenjak kejadian itu. Yato tidak pernah menghubungiku lagi. Ami yang penasaran dengan hubunganku selalu bertanya, namun aku tak pernah bisa menjawabnya.
Saat berpapasan di lorongpun ia tak menatapku. Dengan santai ia berjalan dengan pandangan lurus ke depan.
Jika boleh jujur. Aku merasa sedih. Kenapa harus berakhir seperti ini?
![](https://img.wattpad.com/cover/61337368-288-k21252.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Yoru to Hikaru [Light In The Night]
FanficHiyori Iki adalah siswi SMA yang biasa-biasa saja di sekolah. Satu-satunya kelebihan yang ia miliki adalah kebaikan hatinya. Hal itu terbukti saat ia rela mengorbankan nyawa demi menyelamatkan seseorang dari sebuah kasus kecelakaan lalu lintas. Sete...