One
"Yeeey!! Kita sekelas lagi deet!"
Alana melonjak kegirangan didepan Papan Mading.
"Al! Malu kali ah! Udah-udah.."
Dita menarik lengan Alana agar menyingkir Dari kerumunan Para Murid yang sedang melihat pengumuman Di Mading." iish! Apaan sih, Gue kok digeret-geret! Gue manusia Detaa!! bukan Karung beras. Lepasin! Detaaa!"
Alana mengaduh, Lengannya memerah karena Ditarik oleh Dita"Eh, ya ampun Al! Merah.. Lengan lo!! Duuh maaf yaa.. Habisnya Lo kayak orang Gak waras tau. Loncat-loncat Kegirangan, senyam-senyum sendirian.. Orang yang ngeliat ntar Pada ilfill sama Lo" Dita mengelus lengan Alana yang memerah.
"Hehehe, gak apa-apa kok. Gak sakit! Hmm.. Lo laper nggak? Aus nggak?"
Alana menatap Dita dengan Wajah Lucunya."Najis!! Ya udah ayok" Dita berjalan duluan. Namun tangannya ditahan Oleh Alana.
"Ayo kemana?"
Ini Dia Alana. Queen of Lemot Island.Dita mengelus dadanya, sabar. Ngobrol dengan Alana memang harus membutuhkan Ketabahan dan kesiapan Mental.
"Kekantin, Alana..."
Alana menggaruk tengkuknya yang tidak Gatal
"Siapa yang minta Kekantin?"Astaga!! Ini bocah!! Asdfghjykrn!!!
"Kan lo tadi nanya. Gue laper nggak, Gue aus nggak? Tandanya Lo ngajak Ke kantin kan?"
Di akhir kalimat, Dita menghembuskan nafas beratnya.Seakan baru dinyalakan Mesin di otaknya, Alana tersenyum sumringah.
"Oh iya ya! Ya udah Ayok!"
Buseeet!! Sarap banget ini bocah!!
[10 ipa-3]
"Duduk disitu aja ya?" Alana menunjuk meja di deretan nomor 3 .
Dita mengangguk.Bel masuk sudah terdengar. Seorang Pria tua masuk kedalam kelas, membuat suasana Ricuh didalam kelas menjadi Hening seketika.
"Selamat pagi. Perkenalkan Saya Budi atmaja, Wali kelas kalian"
Pak Budi memperkenalkan diri
"Karena ini hari pertama Kita bertemu, Bapak ingin kalian-"Drap..drap..drap
Seseorang masuk tanpa permisi.
"Sorry pak. Telat dikit"
Alana hanya memandangi orang itu tanpa berkedip.Ganteng nya..
"Hei kamu. Siapa yang menyuruh kamu masuk ke kelas saya tanpa permisi. Sini Kamu!"
Anak laki-laki itu mendekati Pak Budi dengan Malas.
"Siapa nama kamu?" Tanya Pak Budi Garang.
"Kenalkan Pak. Saya Regha Bramasta pake tambahan Cakep juga boleh, 'Regha Bramasta Cakep' gitu pak! " Katanya santai. Pak budi hendak menjawab lagi, namun dicegat oleh Regha.
"Ih Pak, Saya Suruh duduk kali pak! Capek niih berdiri terus, Gimana sih!" katanya lagi.
Pak budi memijat pelipisnya. "Duh Gusti agung... Ya udah sana Duduk!"
Regha berjalan Santai kearah bangku di belakang bangku Alana.
Saat Regha melewati Alana, tanpa sadar Alana tersenyum samar."Regha ganteng ya Al;" Dita berbisik,
Alana hanya mengangguk "Seneng deh! Bisa sekelas sama dia!!" lanjut Dita

KAMU SEDANG MEMBACA
Hurt
Teen FictionJatuh cinta tidak selalu indah. Jadi Siapkan hati mu untuk lebih sering terluka. -an- -Non baku. -receh abis. -authornya baper an awas.