Eight
"Alana!"Alana menolehkan sedikit kepalanya menghadap meja Regha, "kenapa?"
"Hehe, gapapa. Bagi duit" /plak
Alis Alana meninggi, "Bagi duit matalo meledak?!"
Regha beranjak dari bangkunya, membawa langkahnya dan duduk di bangku Dita.
"Pelit Lo, bokek niih Gue pen makan tak punya uang"
Alana memalingkan wajahnya, "bodo amat. Udah sana Gue lagi dapet. Gue gak mood bercanda ah! Sana sana"
"Oo, makannya Dita kekantin duluan bareng karin. Wajah Lo pucet gitu Al, nggak ke Uks aja?"
Alana menggeleng lemah.
"Kek mayat idup lo, hidup segan mati tak mau"
"UDAH LO PERGI AJA KENAPA SIH!"
"Wes wes iya iya, ampun ampun"
Sebelum benar benar meninggalkan kelas Regha mengusap puncak kepala Alana lembut, "Ke UKS sana~ Gue tinggal ya. Baii"
Sepeninggal Regha, Alana hanya duduk dikursinya sambil meringis pelan.
"Mami~ pengen pulaang" rengeknya pelan."Al? Kenapa Lo?"
Beruntung Vigo datang membawa sebotol air mineral.
"Go bagi minum~shh"
Dengan panik Vigo mendekati Alana, "Sakit?"
"Udah diem aja! Sini minumnya"
Alana minum dengan rakus.
"Ke Uks , gak nerima protes"
Vigo memapah tubuh Alana pelan, "Al sini Gue bisikin"
"Apa?"
"Lo tembus"
Mata Alana membulat, "yah gimana dong Go! Gue gabawa ganti!!"
Vigo melepas hoodie yang Ia kenakan dan melingkarkannya kepinggang Alana, guna menutupi bercak merah pada rok Alana.
Refleks Alana menahan napasnya bersamaan ketika Tangan Vigo melingkar ke pinggangnya, sesuatu seperti membuat Perut Alana merasa digelitik.
"Go-
"Lo sementara pake ini aja buat nutupin, Tar minta Anak PMR buat beliin gantinya. Yuk UKS"
Vigo menarik tangan Alana halus.Ia hanya diam mengikuti langkah lebar Vigo.Namun rasa nyeri disekitar perutnya memaksakannya untuk memprotes kelakuan Vigo.
"Go pelan-pelan perut gue tambah sakit nih!" Alana memukul punggung Vigo.
"Cerewet deh!" Tiba-tiba Alana berhenti dan jongkok sembari tangannya menekan pada perut, keringat dingin bercucuran disekitar dahinya.
Vigo yang panik malah ikut berjongkok didepan Alana, "Al, gapapa Lo? Duh masa iya Gue gendong sih! Maaf ya Al duh"
Dengan kedua tangannya Vigo mengangkat tubuh mungil Alana, "Go- ngapain digendong sih!"
"Gue juga gamau kali gendong Lo. Kepaksa nih~"
"IH KOK LO KEK GAK IKHLAS SIH! TURUNIN"
Vigo berniat menurunkan Alana, tapi kedua tangan Alana makin memeluk lehernya erat, "Kok diturunin! Sakit nih perut Gue!"
Vigo menghembuskan napas berat, "cewe PMS emang beda ya"
***

KAMU SEDANG MEMBACA
Hurt
Teen FictionJatuh cinta tidak selalu indah. Jadi Siapkan hati mu untuk lebih sering terluka. -an- -Non baku. -receh abis. -authornya baper an awas.