//Killer smile//

102 9 4
                                    

Two
Alana sudah siap dimeja Makan, menunggu Maminya yang sedang menyiapkan Sarapan.

"Papi mana Mi?" Tanya Alana.

Anita-Maminya menunjuk arah Kamar dengan dagunya "masih tidur. Tumben kamu nyariin Papi. Kenapa? Uang jajan kamu bulan ini udah abis? Ya ampun Alana... Kamu itu harus hemat dong sayang, masa baru 2 minggu udah habis aja sih, kamu belanja apa aja? Kam-"

Alana memotong pembicaraan Maminya

"Heiiish, Alana iseng nanya Mamih ih!" Katanya.
Anita hanya cengengesan
"Hehe.. Gitu ya? Kirain kenapa.. Yaudah ayo dimakan"

Beginilah Anita, Seorang ibu rumah tangga yang doyan banget arisan. Doyan banget teriak-teriak, doyan banget sama yang namanya G-o-s-i-p alias Gosip.

"Mami tuh mangkanya jangan suka rumpi sama tetangga" Alana menyuapkan sesendok nasi goreng ke mulutnya.

"Bukan ngerumpi kita itu Al, tapi sharing berita terkini"

Untung ibu sendiri..
Kata alana dalam hati

[Kelas]
"Pagi Deet" Alana duduk disebelah Dita, menopang dagunya.

"Pagi Al.. Kenapa lesu begitu?" Dita yang masih sibuk mencatat bertanya pada Alana.

"Nggak apa-apa! Lo lagi nyatet apaan sih? Seingat Gue, hari ini nggak ada PR deh" Alana bertanya dengan malas.

Hari ini dia naik ojek online kesekolah, Dikarenakan Macet yang sangat panjang..

"Ooh ini.. Ini rangkuman Kemarin. Buku gue ketinggalan, dari pada Gue kena omel. Mending Gue nulis aja deh" Dita cengengesan.

Alana celingukan mencari seseorang
"Nyari siapa?" Tanya Dita yang sepertinya sudah selesai mencatat.

"Bukan siapa-siapa. Eh! Ke lapangan yuuk, dari pada Gabut dikelas!! Yuk, yuk;; kali aja ntar nemu jodoh" Alana ngeles

"Ngeles aja Lo kayak Bajaj;; Yaudah yuk!"

[Bel masuk sudah berbunyi]
Pelajaran dimulai dengan tenang, Regha juga sudah Datang. Kali ini dia tidak terlambat seperti ketika baru pertama masuk kelas.

"Alana! Gue minjem Tipex doong" Alana mengeluarkan Tipex dari dalam Tempat pensil-nya.

"Nih; Tapi nanti Balikin Ya Din! Awasloh nanti Sampe ilang!" Alana melempar Tipex ke bangku Udin-sebelah mejanya.

"Weeits!! Hehehe iya ya.. Gue balikin"

Seseorang mencolek pundaknya
Alana menoleh
"Apa??" bisiknya
Regha tersenyum sambil menggelengkan kepalanya
"Iish! Apa banget deh!" Alana kembali menghadap kedepan, berusaha menyembunyikan senyumnya.

Seseorang didekat mereka Hanya melirik lalu pura-pura tidak peduli, dalam hatinya Dia sangat tidak suka melihat rona wajah Alana.

Kriiiing-
[Kantin]

"Deta! Lo kenapa sih?" Alana yang merasa Dita sedikit mendiamkannya memberanikan diri Bertanya.

"Gue dapet hari ke 3. Diem deh! Sakit nih!"

Alana mengembangkan senyumannya
"Oooh dapeet . bilang dong!!"

Dita menaikan satu alisnya.

"Ntar Gue nebeng ya? Gue lagi pingin berduaan sama Lo!!"

Dita hendak menjawab lagi . tapi Alana sudah beranjak pergi meninggalkannya.

"Najis Alana ibab!!!"
***

Alana berjalan lambat menuju pinggir lapangan.
Dia duduk di bawah pohon Akasia yang rimbun.

Tanpa dia sadari, sebuah bola basket sedang melayang menuju kearahnya.

Buk-
Terjadilah tabrakan antara Dahi Alana dan juga Bola basket.

"Anjiiir!!" Alana mengaduh kesakitan, dia refleks mengusap Kepalanya yang malang..

"Haduuh Alana... Sorry!! Waduuh, sakit ya??"
Regha datang dengan menyunggingkan Killer smilenya.

Sumpah baaang! Lo ganteng pake bingitzz!! Ade' jadi Gemash! Pingin ciuum..

Oke Fix! Alana jadi Alay.
Tapi dia terlalu gengsi untuk terpesona oleh Killer smile-nya Regha.

"Udah tau nanya! Sakit nih, pake banget!!" Alana bergumam pelan.

Regha ikut mengusap kepala Alana.

"Lagian lo ngapain dipinggir sini? Udah tau Ringnya Ada di sebelah lo, Lo malah duduk ngelamun disini! Gak salah yang ngelempar Bola kan?"
Regha membela diri, Membuat Alana yang diam menjadi sedikit emosi.

Dengan kesal Alana bangkit "Kan yang kena bola Gue. Yang sakit juga Gue! Kok malah Elo yang ngomel, harusnya-kan Gue yang ngomel;; ah tau ah!!"
Suara Toa Alana telah kembali. Dia mulai mengomel.

Sesegera mungkin Regha menutup mulut Alana dengan tangannya. Namun sedetik kemudian Dia memekik kesakitan

"Aaah!! Anjir Gue digigit!!" Regha mengibas-ngibaskan tangannya

"Rasain Tuh!" Alana berlari pergi.
Terdengar suara-suara samar dari Regha

"Alana!! Maafin Abang yaaa!!!"
Alana mempercepat langkahnya, Dia masih merutuki Regha. Sesekali dia tersenyum sendirian saat mengingat kata-kata yang diucapkan Regha.

[Kelas]

"Dari mana sih!!! Main tinggal aja" Dita yang sudah lebih dulu berada didalam kelas langsung mengomeli Alana.

"Habis ketimpuk sama Bola basket!! Niih liat niih, sakit" Alana menunjukan Bekas merah Di dahinya

"Bwahahaha... Kok bisa, gimana??"
Tanpa bertanya keadaan Alana, Dita malah tertawa.

"Kok Lo seneng?! Iiih, ini gara-gara Regha! Eh tapi gapapa dah, yang penting Regha tadi udah nanyain keadaan Gue ... Duuh sweet banget deh Regha. Ade' jadi makin cintaaah"

Dita menaikan alisnya "Lo suka sama Regha?"

Alana mengangguk mantap, "Cinta pertama Gue!! Aaakkk akhirnya, gue yang imut ini menemukan Cinta pertama Guee. Gue seneng masa deet"

Dita membalas dengan senyum mereka diwajahnya, "Ciee temen gue normal Ciee"

🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥

Holaa!! Gue balik lagi.
Gimana? Feel nya ga dapet ya?

Hurt Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang