Rasanya kecewa mengingat besok pagi aku harus kembali bekerja. Setelah Kevin berbaik hati menawarkanku untuk tidak bekerja akibat insiden di dalam lift, aku masih sulit untuk menerima kenyataan bahwa hari indahku tanpa bekerja harus secepat ini berlalu.
Aku segera mematikan handphoneku setelah mendengar notifikasi masuk secara bertubi-tubi tanpa berniat melihat isinya. Karena tanpa kuperiksa pun aku sudah tahu siapa makhluk yang menghujani handphoneku dengan hal-hal tidak penting. Fayola! Pasti dia orangnya.
Malam ini aku sudah terlalu malas untuk membalas chat, video call ataupun telfon dari Fayola. Saat ini aku hanya ingin bermesraan dengan tempat tidurku. Memeluk erat bantalku dan seperangkat alat tidur lainnya. Karena kami saling mencintai, tidak boleh ada seorang pun yang bisa memisahkan aku dan tempat tidurku
**
"Je! Jeje ayo bangun nak!"
"Je, cepetan bangun"
"Nak cepetan ayo"
Sayup-sayup aku mendengar suara mama yang sepertinya sudah ada di dalam kamarku. Aku tidak peduli, namun mama masih setia menggoncangkan tubuhku. Aku membuka sedikit selimut yang menutup seluruh tubuhku. Mataku menatap sosok mama yang menatapku horor. Kembali aku menutup selimutku
"Zefanya ayo bangun!"
Ayolah aku masih malas. Tidak bisakah mama mengerti dengan keadaanku sekarang?
"5 menit lagi ma"
"ZEFANYA OLIVIA DARREL BANGUN CEPAT! SEKARANG SUDAH JAM TUJUH!"
Apa aku gak salah dengar? Jam tujuh?
Segera aku bangkit dari tempat tidurku. Ini hari kerja, kenapa aku bisa sesantai ini sih
"Dari tadi dibangunin malah kayak kebo. Cepetan ya mama tunggu di bawah"
Dengan kecepatan yang kurasa bisa mengalahkan Valentino Rossi, aku keluar dari kamar mandi setelah menyeleasaikan mandi kilatku. Padahal biasanya aku bisa menghabiskan waktu samapai 45 menit hanya untuk keramas.
Selesai berpakaian aku mengeringkan rambutku menggunakan hair dryer. Memoleskan make up seadanya dan segera menyambar tas kerjaku yang ada di atas nakas.
"Makan dulu, Je" ucap mama saat aku langsung pamit dan menyalami papa dan mama sesaat setelah menuruni tanggam
"Gak keburu entar ma. Udah telat banget ini"
"Nanti maag kamu kambuh sayang"
Aku masih bisa mendengar teriakan mama namun aku sudah tidak peduli lagi. Yang kupikirkan saat ini hanyalah sampai di kantor tepat waktu. Segera kulajukan mobilku dengan kecepatan yang tinggi. Sulit membayangkan bagaimana nantinya aku harus menghadapi Kevin beserta omelan yang keluar dari bibir sexynya.
*
Semua orang yang sedang berada di lobby kantor manapat aneh ke arahku. Mereka semua tampak santai dengan pakaian casualnya. Kebanyakan dari mereka memakai kaos dan celana jeans. Tunggu dulu, tampaknya sesuatu yang aneh terjadi.
"Kamu gak salah kostum, Je?" Sarah, seorang dari divisi marketing yang cukup akrab denganku menanyaiku sambil menatap lekat-lekat diriku dari ujung kaki sampai kepala.
"Aku malah merasa kalo kalian semua yang salah kostum" balasku kepada Sarah
"Kamu gak tau ya?"
"Tau apaan sih?!" Tanyaku mulai frustasi
"Hari ini pak boss dan beberapa divisi akan berkunjung ke Bogor. Bagian dari bonus karena kita menangin tender pembangunan ressort di daerah Bogor. Sekalian juga survei daerah itu. Salah satunya divisi marketing"
![](https://img.wattpad.com/cover/11568646-288-k742695.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Super Handsome and Garrulous Boss!
RomantikBayangin aja gimana rasanya harus kerja sama boss yang ganteng dan pastinya bikin mata seger? Beruntung adalah jawabannya. Tapi lain hal nya dengan zefanya. Menurutnya bekerja dengan makhluk ganteng itu adalah sebuah petaka ditambah lagi boss nya it...