She's resign so that's not my fault!

16.1K 590 5
                                    

Makan siang bareng? Sebenarnya tidak ada yang begitu spesial dengan hal ini. Namun menurutku kali ini berbeda, papa gak biasanya mengajak makan siang bareng diluar. Biasanya juga papa akan menyuruh aku untuk datang kerumah (rumah papa dan mama, karena aku tinggal di apartement) agar makan siang bersama.

Siang ini, papa menyuruhku untuk datang ke salah satu restoran yang tak jauh dari kantorku. Sialnya ini sudah lewat 15 menit dari waktu aku berjanji dengan papa. Pasti beliau sudah menunggu cukup lama, mengingat beliau sangat disiplin dan selalu tepat waktu. Dan ternyata aku benar, sesaat setelah aku masuk restoran tempat kami berjanji, aku dengan mudah menemukan keberadaan papa yang ada di sudut restoran.

"Maaf pa telat, tadi ada rapat" ucapku seraya mengambil posisi duduk di depan papa

"Hmm"

Sesaat setelah aku duduk, papa lalu memanggil salah seorang pelayan untuk mencatat pesanan kami.

"Tumben papa ngajak makan siang bareng di luar, ada apa pa? Apa ada hubungan sama kantor?" kataku angkat bicara

"Ya memang ada sedikit masalah"

"Masalah? Aku rasa sejauh ini gak ada masalah sama sekali"

"Memang tidak ada masalah sama sekali sama kantor"

"Tapi?"

"Tapi kamu yang bermasalah"

"Hah? Aku juga gak ada masalah sama sekali"

"Tidak ada masalah gimana? Jelas jelas masalah kamu itu besar. Apa maksud kamu memecat Zefanya putri tunggal bapa Dion?"

MEMECAT? wah ini adalah sebuah kesalahpahaman yang besar. Tapi tunggu dariamana papa tau kalo dia udah gak kerja lagi? Apa jangan-jangan dia yang mengadu kepada pak Dion untuk melaporkannya pada papa?

"Aku gak pernah sekalipun memecat Jeje pa"

"Jeje? Zefanya maksud kamu?"

"Iya Zefanya. Aku gak pernah memecat dia, tapi dia sendiri yang mengundurkan diri"

"Terus kenapa dia mengundurkan diri?"

"Ya mana aku tau. Kenapa gak papa sendiri aja yang nanya ka dia"

TOK

Sebuah toyoran kecil melayang di kepalaku. Hancur sudah reputasi yang kubangun di depan publik. Seorang Kevin Atmajaya yang dikenal berwibawa, karena sebuah kesalahpahaman harus di toyor di depan umum.

"Kamu ini papa ngomong serius kamu tanggepinnya becanda"

"Aku serius pa. Aku gak pecat Zefanya tapi dia sendiri yang berinisiatif resign"

"Kalo dia mengundurkan diri, pasti karena dia merasa tidak nyaman bekerja dengan kamu. Kamu ini apa gak capek gonta ganti assistent? Kalo memang assistent kamu melakukan kesalahan ya jangan langsung dipecat, dibuat merasa tidank nyaman atau apaun itu. Mereka kan juga manusia, Kevin. papa tau kok kalo kamu itu perfeksionis dalam hal pekerjaan, tapi kamu gak bisa dengan seenaknya menuntut hal itu dari assistent kamu dan karyawan kamu yang lain"

"Terus aku harus gimana?"

"Ya kamu harus buat supaya Zefanya kembali bekerja dengan perusahaan kita. Kamu idak tau apa kalau dia itu salah satu lulusan terbaik seangkatan? Apa mau kamu kehilangan orang seperti Zefanya hanya karena sikap kamu?"

"Gimana caranya?"

"Terserah kamu, yang jelas papa hanya mau kalau Zefanya kembali bekerja dengan perusahaan kita"

Kenapa keadaannya jadi seperti ini.

Ini sangat merugikan aku.

Aku gak mau menjatuhkan harga diriku untuk hal ini. Tapi setelah selama 25 tahun aku menjadi anak papa, aku sangat mengenal beliau. Papa gak akan berhenti berusaha kalo keinginannya gak tercapai.

How great this day!

Should I begging for her to come back join with us? I cant imagine how it goes!


My Super Handsome and Garrulous Boss!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang