Hari yang Tak Menyenangkan

14.5K 500 8
                                    

Kevin POV

Hari ini Zefanya akan kembali bergabung dengan perusahaan kami, Atmajaya Coorporation. Ya memang kuakui, kinerja gadis itu tidak mengecewakan. Selama beberapa minggu dia menjadi asisten ku hasil kerjanya cukup rapi. Tapi aku hanya sedikit kurang menyukai kedekatannya dengan Gio. Menurutku itu sedikit mengganggu pikiranku. Entahlah, tapi yang jelas aku tidak menyukai hal tersebut.

Sesampainya di lantai 8, dimana ruangan kerja ku berada, disana sudah kudapati Zefanya tengah sibuk membereskan ruangan kerjanya. Tampaknya dia sangat serius menata ruangan kerjanya sampai-sampai tak menyadari keberadaan ku disini. Aku pun berlalu menuju ruangan ku tanpa beriat menyapa atau pun sekedar menegurnya.

Aku menekan beberapa digit nomor di telepon dan seseorang di sana sudah mengangkatnya. Tanpa memberikan kesempatan kepadanya untuk berbicara aku langsung angkat bicara dan segera memberi perintah.

"Saya mau kopi , dengan gula 1 sendok dan sedikit krim. Antar ke ruangan saya, saya tunggu 5 menit"

Saat hendah mengembalikan gagang teleponnya dapat kudengan hembusan napas berat dari sana. ya mungkin dia sedikit kesal karena pekerjaan menata ruangannya terganggu. tapi apa peduliku, lagipula itu merupakan bagian dari pekerjaannya. Tak sampai 5 menit, sebuah ketukan sudah kudengar di pintuku.

"ya masuk"

"Ini pak kopinya. Saya permisi"

"Tunggu dulu. saya belum bilang kamu untuk keluar sekarang. berhubung sebelumnya kamu belum pernah buatkan kopi untuk saya, jadi saya mau cobain dulu. kalo belum pas kamu buat ualng"

dari raut wajahnya, kelihatannya dia cukup kesal. Dan itu lucu

Aku pun menyesap kopi yang Zefanya buatkan untukku.

Rasanya pas. Aku rasa dia cukup cepat menangkap apa yang kubilang melalui telepon tadi.

"Kamu boleh keluar. Oh iya, tolong nanti kamu bawakan jadwal saya hari ini dan juga pekerjaan yang kamu tinggalkan waktu kamu resign belum ada yang meneruskannya jadi tampaknya kamu harus lembur malam ini"

"Baik pak" ucapnya seraya meninggalkan ruanganku

Jeje POV

What?! Lembur?! Baru juga hari pertama balik kerja disini udah dapet kabar gembira aja.

bukan mastin lho ya. Lebih tepatnya kabar gembira buat Kevin si boss ganteng nan nyebelin. pasti dia seneng banget aku menderita gini. Hari pertama balik kerja lagi udah disuruh lembur. Good

Oke tapi aku gak boleh manja, entar dia makin enak dong bilang aku gak profesional. lembur ?ga  masalah deh. yang penting itu boss bawel gak bakalan seenak jidat lagi buat ngehina aku

*

Siang ini aku makan siang bareng Sarah dan teman-teman lain dari divisi marketing.Sarah ngajak aku dan berbaik hati untuk traktirin aku, dikarenakan kembalinya aku kerja di perusaahan milik keluarga Atmajaya. Yah lumayan la ya makan gratis kapan lagi coba.

"Kamu kenapa bisa balik kerja sini lagi?" diandra salah seorang dari kami membuka pembicaraan

Meskipun dia nanyanya sambil sibuk dengan sendok dan makanannya, aku yakin pertanyaan tersebut alamatnya itu tertuju sama aku

"Mungkin Pak kevin ga bisa ketemu sama asisten yang kebal sama dia kali. maka nya dia minta aku buat balik lagi kerja sama dia." Jawabku asal karena aku malas harus menceritakan semua alasannnya secara detail. Aku sudah terlalu fokus untuk makanan lezat dihadapanku ini

"Lho?! Jadi pak kevin yang minta kamu balik? Kok bisa sih? Ceritain dong" Kini audyna yang angkat bicara dan heboh sendiri mendengar jawabanku.

Lah kenapa jadi minta diceritain sih. Kan aku lagi males ngomong sekarang. mau nya makan aja

"Waktu makan siang nya dikit lagi lho. Kapan-kapan aja ya?" jawabku sambil memberikan senyum terbaikku

"Ih enggak kok masih lama. Masih ada 45 menit lagi waktu kamu buat cerita" 

Yah mau gak mau aku harus ceritain ke mereka. Liat dari raut wajah mereka aja udah kelihatan benget penasaran. Emang dasa ya kalo cewek-cewek udah pada ngumpul wajib ada aja yang jadi bahan cerita dan gossip

"Jadi gini." Aku menarik napas ku dalam-dalam

Sekarang wajah mereka kelihatan tambah penasaran. yaampun lucu banget. Segitu pentingnya kah hal ini buat mereka?

"Ya gitu" Sambungku yang membuat mereka semua mendengus sebal

"Ih kamu mah gitu. Orang denger nya udah serius kamu mah becanda" Risa yang tadi nya tidak begitu peduli kini sudah sangat kesal melihat tingkahku

Tampaknya mereka semua bersiap-siap untuk memakanku hidup-hidup

"Iya deh iya aku cerita. Jadi kemarin itu kita gak sengaja ketemu di neo Cafe, terus pak Kevin bilang ke aku kalo dia belum dapet asisten baru dan minta aku buat balik kerja lagi sama dia. Berhubung aku juga berubah pikiran pengen kerja lagi dan juga lagi butuh duit banget. ya aku iyain aja deh ajakan dia"

"oh gitu"

"Tapi waktu itu kamu kenapa resign sih Je?" kini sarah menanyakan pertanyaan yang sama sekali tidak ingin kujawab

mau jawab apa coba? aku bingung

"Pak Kevin bawel. Banyak mau nya. Sok perfeksionis"

"Iya sih kamu bener. pak Kevin emang gitu. Semenjak tahun lalu dia jdi CEO perusahaan ini, dia udah 5 kali ganti asisten loh Je. kamu itu yang keenam. Tapi seharusnya kamu seneng dong, bisa lama-lama deketan sama pak kevin. Kan Ganteng" Kini Disa berujar dengan wajah memuja

"Iya nih. Aku aja seneng banget kalo ada rapat perusahaan. Adem banget liat mukanya pak Kevin"

Kalian gak tau aja sifat menyebalkan dibalik kegantengannya itu. Sepertinya wajah gantengnya sudah cukup sukses menutupi semua siaft buruk yang dia punya. huh menyebalkan

"Eh yaudah yuk kita balik, 20 menit lagi waktu makan siang abis lho"

*

Di sini lah aku sekarang, di ruang kerjaku yang tak kutinggalkan sejak 6 jam yang lalu. Aku masih berkutat dengan komputer dan berkas-berkas sialan yang sukses buat aku pusing setengah mati. sekarang udah jam 8 malam dan kerjaan aku masih belum siap. Oke aku harus buru-buru biar semuanya bisa selesai malam ini juga. harus! 

Setelah sibuk mengutak-atik komputer ku aku akhirnya menyelesai kan pekerjaanku. bertepatan dengan selesainya aku membereskan meja kerjaku, saat itu pula Pak Kevin dengan tubuhnya yang tinggi menjulang keluar dari ruangannya.

Dengan cepat aku melangkahkan kakiku berusaha mensejajarkan langkahku agar tidak di tinggal sendirian disini, karena yah kalian tau lah ini sudah jam 9 malam. Aku rasa, aku tidak cukup berani untuk berada di sini sendirian. Sekarang pak Kevin, sudah memasuki lift dan aku mengikutinya untuk masuk kedalam lift. Ia kemudian menekan tombol lift menuju basement. ia memandangku sejenak dan kemudian mengalihkan pandangannya. 

Suasana hening kini menyelimuti ruangan ini. Diam, seolah-olah hanya ada aku sendiri di dalam lift ini. Tiba-tiba lift ini berhenti dengan sendirinya, dan ada suara seperti rantai lift tertahan. Karena terkejut dengan suara aneh itu, tanpa sengaja aku meremas pelan lengan Kevin. Sial.

Ada masalah apa ini?

Kevin tampaknya cukup terkejut melihat tingkah ku barusan. Ku akui aku memang sedikit penakut. Em kuralat, bukan sedikit tapi memang penakut.

"Pak ini ada masalah apa?" Akhirnya aku memecah keheningan dengan bertanya kepada Kevin

"Apa kamu pikir saya teknisi? Lagi pula kita berdua sama-sama ada lift ini. Kamu pikir saya tau?" Jawabnya ketus

Iya sih dia bener juga. Pertanyaan macam apa yang barusan kutanyakan? Bodoh. Tapi kan bisa sih dia jawabnya baik-baik aja gak usah ketus-ketus banget. Nyebelin

Tiba-tiba ada suara seseorang dari luar sana yang mengatakan bahwa ada sedikit gangguang dengan mesin lift. yaampun aku panik. Bisa kurasakan sekarang aku cukup sesak napas dan tubuhku keringat dingin. Kenapa ini? Sepersekian detik kemudian kesadaranku mulai hilang





My Super Handsome and Garrulous Boss!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang