Balada Pandangan Pertama #4

239 17 25
                                    

"Ohh, jadi gitu... lo suka sama cewek itu, tapi gak tahu namanya? Saran gue sih yaa lo coba aja deketin doi. Lo bisa basa-basi "Hei? Lo cewek yang waktu itu ngeliat gue keracunan kan? Kalo boleh, kenalan donk?"" Ucap Joe dengan muka nahan ketawa.

"Yaelah Joe, kalo gitu ceritanya, gimana kalo gue sama dia nanti punya keluarga, terus anak gue nanya gimana awal gue PDKT sama mama?! yakali gue bilang "Waktu itu papa bilang ke mama "Hei? Lo cewek yang waktu itu ngeliat gue keracunan kan? Kalo boleh, kenalan donk?"" Kan gak asik banget Joe. Lo mau buat gue mati tergeletak di lantai karena di caci-maki anak gue "kurang jantan" nantinya?! Lagi pula dia gak level mungkin sama gue." Jelas gue sambil menggerutu.

"Yaelah juga Steve, lo mikir kejauhan banget gila! Belom tentu juga lo bisa dapetin dia! Hahaha!" Ucap Joe sambil ketawa-tawa. Seketika ucapannya bikin gue nyesek, rasanya lebih mirip di lempar ke lubang buaya oleh bangsa Spartan daripada di tusuk oleh Darth Vader, dan itu membuat gue semakin uring-uringan!

"Lagian nih ya, Semua cewek tuh pada dasarnya sama. Cuma level mereka yang berbeda-beda. Semakin tinggi level dia, semakin harus unik juga cara lo PDKT-in dia. Pokoknya yang antimainstream-antimainstream gitu dehh..." Tambah Joe dengan wajah sok cowok romantis ditambah efek cahaya matahari sore hari yang membelakangi Joe...

Oke gue jijik.

Seketika omongan Joe membuat gue diam seribu kata. Gue diam bukan karena gue asik natapin dia kayak cowok maho, tapi karena gue gak ngerti bahasa dia yang ketinggian.

Omongan Joe masih membuat gue terngiang-ngiang di kepala gue "Semakin tinggi level si cewek semakin lo harus unik juga PDKT-nya".

Setelah beberapa saat ahkirnya gue mengerti yang dimaksud oleh Joe. Tapi yang gue baru sadari adalah......

SEKARANG UDAH JAM 12 MALAM DAN GUE MENGHABISKAN SISA WAKTU GUE YANG BERHARGA DARI SORE SAMPAI MALAM CUMA UNTUK MENCERNA OMONGAN JOE?!!!!! SE-LEMOT ITUKAH GUE YA TUHAN?!!!

***

Sesampainya di kost-kost-an, gue langsung ke kamar membaringkan tubuh gue di kasur. Tapi posisinya menengkurap, karena gue tau kalo gue berlaga 'sok' dramatis seperti di film-film yang pemainnya saat membaringkan tubuhnya di kasur posisinya menatap langit-langit, pasti akan selalu ada cicak yang jatuh tepat di wajah gue.

Gue terus terbayang kata-kata Joe. Dan gue berniat untuk memulai PDKT dengan si dia. Mulai besok, gue akan memberanikan diri untuk PDKT dengan si dia!

Semalam suntuk gue nyusun rencana untuk PDKT. Dari rencana mengajaknya makan malam di restoran mahal sampai mengajaknya makan rumput di lapangan. Karena gue tau, duit gue gak akan cukup, apalagi sekarang tanggal tua. Mungkin gue harus mencoba untuk memberikannya hadiah kecil terlebih dahulu, seperti cokelat, permen, mentraktir dia Es Teh Manis Anget Tawar buatan mas Jontor, atau memberikannya rumput untuk di makan bersama.

Gue gak ada ide! Gue gak tahu harus memulainya dari mana!

Alhasil, karena terlalu banyak berpikir jauh, gue gak menemukan satu pun cara untuk PDKT dengan dia. Hingga, gue pun tertidur lelap di meja belajar. Yup! Tepat sekali, tepatnya gue tertidur lelap di dalam laci meja belajar gue...

Harusnya gue tau, sebelum memulai mimpi yang besar, gue harusnya memperbanyak pengalaman terlebih dahulu. Mungkin gue bisa memulainya dari mimpi yang kecil.

*** Keesokkan Harinya ***

Hari ini adalah hari Rabu lagi dan seperti biasa, gue terlambat masuk kelas dan sebentar lagi pelajaran si Guru MTK Killer. Gue berlari dan....

*BRUKKK*

Oh, bukan. Kali ini bukan gue yang tertabrak tapi orang lain...

Teringat saat kejadian itu, terkadang gue bingung. Apakah benar jika seorang lelaki dan wanita tertabrak tanpa sengaja dapat membuat mereka saling jatuh cinta? Ya, seperti didalam drama korea...

NgeBangkeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang