"Good morning! Kembali lagi bersama kami di 01,00 FM, selamat menjalankan aktivitas and have a nice day!"
Ini adalah bulan ke 3 setelah gue jadian dengan Nina. Dan pagi ini meskipun diawali dengan ucapan "have a nice day" dari sang radio tercinta, gue yakin hari ini akan jadi hari yang buruk, sama seperti 3 bulan belakangan ini.
Terlalu banyak yang terjadi 3 bulan belakangan ini. Dari gue di rantai oleh Nina dan dijadikan binatang peliharaan, hampir di makan Nina saat dia lapar, di cipok genderuwo betina, bahkan sampai malak Yakuza. Ya, memang belakangan ini Nina jadi semakin menggila, dia mulai bosan malak preman, dan lebih memilih malak Yakuza dengan alasan "Doi lebih tajir, lumayan buat beli nasi padang".
Meskipun begitu, gue tetap memilih makan bakmi instant dibanding makan nasi padang hasil malak Yakuza. Karena gue tahu kalo itu adalah duit haram, dan lelaki sejati gak akan pernah makan dari hasil duit haram.
Yup, meskipun hanya bakmi instant, itu lebih baik dari pada harus memakan nasi padang haram hasil malak Yakuza. Namun, berhubung gue lagi kere, jadi gue beli bakmi instant tersebut dengan uang hasil malak Yakuza tersebut.
Memang gak akan ada yang bisa ngalahin makan gratis...
🎧
Akhirnya gue sampai juga di sekolah. Seperti biasa, gue mendapat sambutan panas dari genderuwo betina erotis yang sedang menari-nari di puncak tiang bendera sambil mengangkat-angkat roknya.
"Guten Morgen my lovely honey~" Sambut Nina sambil turun dari puncak tiang bendera. Dia mulai berlari menghampiriku sambil membuka tangannya lebar-lebar untuk memelukku dan....
*KRINGGGGG!!!!!"*
Beruntungnya bel sekolah berbunyi sebelum Nina meluk gue. Entah besok keberuntungan apa lagi yang akan menyelamatkan kesehatan jiwa dan mental gue.
🎧
"Ehem! Jadi sampe kapan lo begini terus? Sampe pucat gitu kayak orang mati muka lo" Ucap Joe seketika datang dari belakang menepuk pundak gue."Yaa.. gitu deh, gue sendiri aja masih bingung kapan waktu yang pas buat akhirin hubungan gila ini. Kalo pas ulangan kenaikan kelas nanti, gue takutnya dia jadi gila terus gak naik kelas akhirnya induk dari tuh genderuwo betina ngamuk-ngamuk terus salahin gue, akhirnya gue dijadiin suaminya, terus gue harus suguh mereka dengan ayam hitam, kelelawar, dan kopi hitam? Males banget gue sih. Gue masih pengen jadi pacarnya Raisa, Joe" Ujar gue merengek-rengek.
"Yaelah, lebay banget lo, tapi gak apa-apa kali, lumayan lu bisa tusuk-tusuk~ Hahahahahahaha" Jawab Joe sambil ngakak-ngakak.
"Ah elu, bukannya bantuin gue..." Jawab gue sambil mengalihkan pandangan.
"Ya, pokoknya, itu semua terserah lu bro, apapun pilihan lu, coba ikutin kata hati lu, sekalipun itu nyakitin lu atau nyakitin seseorang it's okay. Stay strong and follow your heart! Lagi pula lebih menyakitkan kalo lu ngebiarin dia terlarut sama kebegoannya bukan? Gak lama lagi juga dia pasti sadar, dia bakal hancur gara-gara lo, dan lo akan lebih nyesel lagi. Lo harus bisa buat dia mengerti lo dan bisa ngerelain lo, gue gak tau gimana caranya, tapi lo pasti tau, karna ini kesalahan lo, jadi lo yang harus tanggung jawab, Ok?"
Kalau dipikir-pikir memang benar apa kata Joe. Gue memang harus bertindak lebih cepat sebelum semuanya semakin buruk.
🎧
Setelah sepulang sekolah gue dan Nina pergi ke taman kota. Nina terlihat sangat kegirangan, sampai-sampai dari sekolah hingga ke taman kota, Nina terus saja bergoyang dumang sambil berjalan. Terlihat agak sedikit menjijikkan, atau lebih tepatnya sangat menjijikkan. Beruntunglah ini akan jadi hari terakhir gue jalan bersamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
NgeBangke
RomanceSemuanya sudah gue jalani, dari LDR yang Long Distance Relationship sampai yang Love Different Religion, dari ditolak dengan sadis sampai digantung dengan tragis, bahkan dari "Kamu terlalu baik buat aku" sampai "Kamu jahat!", dan masih banyak lagi...