Nostalgila

86 7 30
                                    

Ya, dia adalah Shandra. Dia adalah sahabat sewaktu masa kecilku. Entah angin apa yang membawanya ke rumah buaya ompong seperti gue ini.

Kini ia telah sangat jauh berbeda. Gayanya yang sangat modis, dan kini dia terlihat lebih feminim. Padahal, sewaktu dulu dia adalah cewek tomboy yang senang bermain Football bersamaku di kampung.

"Hai, Steve!" Sapa Shandra yang baru turun dari mobilnya.

"Ah, hai juga, lo beneran Shandra si butek sangar? Gila lo, beda banget sekarang..." Ucap gue dengan tampang heran.

"Jangan gitu lah, itu kan masa lalu steve, jangan di bahas lagi. Ohya, jalan yuk? Udah lama gak ketemu, pengen ngobrol-ngobrol banyak sama lo" Ajak Shandra dengan wajah tanpa dosa.

Tanpa berpikir panjang, langsung gue terima ajakannya. Lagi pula, kapan lagi bisa jalan-jalan bareng cewek cantik.

Sebelumnya gue gak terpikir akan jadi seperti ini. Gue gak terpikir kalo jalan-jalannya bakalan naik mobil. Dan lo tahu apa? GUE GAK BISA NGENDARAIN MOBIL !!!

Alhasil, akhirnya gue duduk di kursi penumpang. Berlagak seperti orang yang habis terkena kecelakaan dan kejang-kejang jadi tidak dapat mengendarai mobil. Lo tahu kan seberapa malunya lelaki yang duduk di kursi penumpang sedangkan yang menyetir adalah wanita?

"Lho?! Steve? Lo kenapa?!! Mulut lo kok berbusa gitu?!! Lo juga kenapa kejang-kejang?!! Sejak kapan lo punya penyakit Epilepsi?!!" Ucap Shandra yang mulai panik karena melihat acting gue yang berlebihan di anggap nyata olehnya.

"Oh enggak kok, ini vibrator gue lagi di handphone mode, eh, maksudnya handphone gue lagi di vibration mode. Gue juga lupa tadi abis gosok gigi belum kumur-kumur. Hehe..." Jawab gue ambigu karena terbawa suasana panik dan takut ada orang yang melihat seorang lelaki yang duduk di kursi penumpang sedangkan sang perempuan duduk di kursi pengendara.

"Oh, yaelah, kebiasaan bego lo gak hilang-hilang yaa dari dulu" Jawab Shandra terlihat lega dan kembali santai.

Sesampainya di sebuah cafe bernuansa klasik di tengah kota yang ramai, kami pun sampai. Ragu rasanya untuk menginjakkan kaki di tanah. Gue gak pengin terlihat sebagai cowok kasta rendah yang di pungut dari hutan belantara oleh seorang wanita putri kerajaan. Duduk di kursi penumpang sedangkan sang putri yang mengendarai kereta kudanya. Rasanya terlalu memalukan bagiku.

"Steve, kita udah sampai, lo gak mau turun?" Tanya Shandra dengan ekspresi bingung.

"Ah iya, ini gue juga baru mau turun kok..." Jawab gue dengan ekspresi senyum meringis.

Perlahan namun pasti gue membuka pintu mobil Shandra, dan mulai menginjakkan kaki gue ke tanah. Gue pun keluar sesegera mungkin ketika tak ada satu pun orang yang sedang melihat. Yeah! Akhirnya gue berhasil, tidak ada yang melihatku sebagai lelaki yang duduk di kursi penumpang dan membiarkan sang putri duduk di kursi pengendara!

"YOOOOOOOOOO!!!!!! Sahabat gue yang satu ini dari kasta rendah yang di pungut dari hutan belantara oleh seorang putri kerjaan dan membiarkan sang putrinya mengendarai kereta kuda akhirnya menunjukkan wajahnya!!!" Ucap Joe dengan nada sangat keras sehingga seluruh orang yang sedang lalu-lalang di sekitar kami terhenti dan tatapannya terhenti di gue.

Dengan wajah ala psikopat gue datang menghampirinya lalu membisikkan "Joe, Goblok luu..." lalu pergi meninggalkan Joe yang terdiam terpaku dengan ekspresi tegang dan mata melotot.

🎧

Sesampainya di dalam cafe gue dan Shandra memilih duduk di meja yang dekat dengan jendela kaca.

"Mmm... Steve lo inget gak sih waktu kita kecil dulu di desa Sukakamu??" Ucap Shandra membuka obrolan setelah ketegangan yang terjadi didepan cafe.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 20, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NgeBangkeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang