enem

149 39 32
                                    

"oi, tan!" seru seseorang dibelakang gue.

argh, itu satu-satunya suara yang gue gamau denger saat ini. satu-satunya suara yang kalo aja orangnya muncul di depan gue sekarang bakalan gue lempar pake teflon.

luke datang dari arah gue dan menyunggingkan senyum kesukaan gue--oh stop. "lo ngapain disini, njing?" tanya gue tanpa basa-basi.

"lah? gue baru dateng udah dikatain anjing aja," protes luke kepada gue, namun gue tidak memperhatikan.

gue masih asyik menempel poster tentang farewell party yang diadakan masih lama banget. jangan berpikir gue yang kerajinan, tapi salahin calum sang ketua farewell yang sok-sokan rajin.

"tan? ngobrol kuy, masa diem aja," ajak luke.

mau ngomongin apaan mas? mau ngomongin tentanh zee?

muak aku mas, muak.

stop, gue sekarang mirip istri ketiga yang mau ditinggalin suaminya buat cari istri ke sembilan.

"hm?" jawab gue sekenanya.

"anak-anak udah pulang, si zee ke rumah temennya, pilihan terakhir gue ya cuman lo, tan."

great, pilihan terakhir.

t e r a k h i r?

i've always been your fucking last choice, luke.

"kalo gue cuman dijadiin pilihan cadangan, mendingan gausah nyariin gue sekalian aja, luke," jawab gue dengan suara gemetar.

"lah, masih mending lo ada yang nyariin, tan," jawab luke sambil nyengir.

sudut bibir gue terangkat menanggapi jokes luke, "gue ga selapuk itu kali."

"nah gitu dong senyum, daritadi gue dianjing-in mulu sama disewot-in."

gue menghela nafas lalu kembali melakukan tugas mulia dari paduka calum hood yang sempat tertunda.

"ini mading mau lo block semua pake itu?" tanya luke sambil menunjuk ke arah poster yang gue bawa.

gue mengangguk, "iya, calum bikin capek aja."

luke merebut poster di tangan gue, "anjir! muka calum tablo banget gila. ini ketua fp harus banget foto formal gini?"

gue yang tertarik dengan apa yang dikatakan luke tentu saja ikut-ikutan melihat di poster yang dibawa luke.

"eh mana-mana gue mau li--" ucapan gue terpotong begitu saja saat gue sadar pipi gue dan pipi luke saling menempel.

nempel coy.

kulit ke kulit.

ASTAGHFIRULLAH.

gue buru-buru menjauhkan tubuh gue dari luke, kemudian terkekeh. "gue goblok juga ya? padahal gue punya poster sendiri," tanya gue kepada diri sendiri.

astaghfirullah, astaghfirullah.

gue buru-buru nyebut karena gak mau pahala puasa gue rusak hanya karena gue berkata kasar:)

berhati malaikat banget kan gue? [a.n apaan lo tan? tadi aja waktu luke nyamperin dikatain anjing]

bodo tas, bodo.

luke yang sama groginya dan mukanya muncul semburat merah berusaha mengalihkan pembicaraan. luke menunjuk poster fp, "e--eh ini si mike kocak banget njir, dia lagi makan nasi padang yak ini?"

"itu lagi makan soto, luke."

luke grogi, lalu menunjuk ke poster lagi, "eh lihat deh si sarah ngapain coba pake baju sama topi ginian?"

"itu toga .... luke?"

luke megap-megap, lalu tangannya beralih ke gambar lain, "ini ngapain coba pak pedro pake tompel palsu kaya gini? dikata dia tambah ganteng apa yak?"

gue menatap luke dengan pandangan sarkas, kalo aja gue ga jatuh cinta sama makhluk idiot di depan gue ini, "itu emang tompel beneran, luke."

dan setelah itu kita sama-sama kicep. jujur aja, gue gatau mau ngomong apa.

tapi, pelajaran berharga hari ini adalah jokes luke ternyata se- receh gue, sekaligus se-receh kalian yang lagi baca ss ini dan ketawa.

hai, ketemu lagi sama gue dan ff receh gue ini! MARHABAN YA RAMADHAN, ka1 ka1

(padahal jujur aja gue gatau artinya marhaban ya ramadhan)

but, whatevs, lah.

-tasya, bininya martin garrix kw (panggilan sayang ke doi)

pamit • hemmings [discontinued]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang