Oh jingle bells, jingle bells, jingle all the way!
Oh what fun, it is to ride
In a one horse open sleigh, Hey!Malam natal kali ini terasa berbeda untuk Haikal. Sudah dua tahun berlalu, ya tepatnya sekitar 6 hari lagi tahun 2013 ini akan segera berakhir. Tahun yang meninggalkan begitu banyak kejadian yang bisa dibilang jadi pengalaman yang baru untuk usianya yang baru menginjak 17 tahun itu.
Malam pun semakin larut, rembesan hujan bekas sore hari tadi sepertinya sudah hilang diterpa angin dan telah berubah menjadi embun di kaca jendela rumahnya. Udara pun kini menjadi semakin dingin dan menusuk. Dibalik selimut tebal yang daritadi ia kenakan tiba-tiba ia pun teringat akan kejadian lalu, kejadian dua tahun yang lalu.
Ya, tepatnya pada pertenghan tahun 2011, saat ia baru memasuki masa-masa di Sekolah Menengah Atas (SMA), tahun dimana ia menjadi seorang junior dan mulai menemukan teman-teman baru yang tidak ia temukan pada tingkat sebelumnya. Meskipun ada juga beberapa teman Sekolah Menengah Pertama (SMP)-nya yang masuk ke sekolah yang sama dengan Haikal. Ya hanya sekedar teman biasa, tidak kenal, hanya pernah liat muka saja.
Disinilah saat-saat dimana Masa Orientasi Siswa atau biasa disebut MOS dilakukan, senioritas sangat dijunjung tinggi disini, dimana kakak-kakak kelas yang seharusnya menjadi panutan malah menjadi sangat gila dengan hormat dan tidak sedikit yang 'ditakuti' karena sifatnya yang berasa seperti bos. Jika kamu merasa asing dan bingung dengan suasana tersebut, berarti kalian hidup pada masa putih abu-abu yang beruntung, bebas dari 'monster'.
Disini juga menjadi tahun peralihan dimana seseorang yang awalnya bersifat kekanak-kanakan dan serba berlebihan (atau yang bisa disebut alay) berubah menjadi 'sedikit' lebih dewasa (ya meskipun tidak sedikit yang masih bertahan dengan sifat kekanak-kanakan dan serba berlebihan pada masa itu). Tahun dimana, pemuda bernama Haikal atau yang lebih dikenal dengan sapaan 'ikal' itu menemukan cinta pertamanya, sebuah perasaan yang membawanya ke sebuah masa yang tidak pernah ia temukan sebelumnya.
Mari kita mulai dari awal, ya mungkin terlalu awal. Saat ia memulai masa-masa SMA nya. Di suatu pagi saat masa MOS telah berakhir dan mulai memasuki masa belajar efektif, terlihat ikal berlari menelusuri lobby dengan langkah yang tergesa-gesa sambil sesekali melihat ke arah mading yang berada tepat di ujung lobby tersebut. Karena ia datang terlambat alhasil ia pun kesulitan mencari kelas barunya dan daritadi hanya mondar-mandir sambil melihat sekitar mencari kelas barunya itu. Lalu Ikal melihat seorang berbadan kecil yang nampaknya juga sedang mencari kelas.
"Eh bro, telat juga?" Sapa ikal sok kenal.
"Iyaanih, gue bingung, kelas sepuluh enam dimana ya ga ketemu-temu dari tadi." Ujarnya pelan.
"Lah sepuluh enam juga? Sama dong, wah sekelas kita!" Seraya menyodorkan tangan mengajaknya kenalan.
"Haikal, panggil aja Ikal."
"Gibran, biasa dipangil Iban juga boleh." Sapanya ramah.
"Eh udh ngecek ke lantai 3 belom?" Tanya ikal kepada teman barunya itu.
"Belom."
. . . . . . . . . .
Setelah sibuk mencari berdua, akhirnya tibalah mereka berdua di depan kelas mereka, kelas sepuluh enam. Sebuah kelas yang sedikit bersembunyi, karena memang letak kelasnya yg berada tepat diujung lantai tiga. Jadi tak heran jika mereka tiba dalam keadaan letih.
"Akhirnya sampai juga yaa Ban." Ujar ikal sambil menghela napas panjang.
. . . . . . . . . . .
YOU ARE READING
Hu12ts.
Teen Fiction"Ketika yang kau harapkan tak lagi bisa kau genggam, maka biarkan 'rasa ini' tersimpan di lubuk hati yang paling dalam." Kumpulan 12 cerita pendek remaja (on going), seputar masa khas putih abu-abu. All right reserved © 2014-2017 by farhaidar.