Sorry

407 26 1
                                    


-Zoe PoV-

Aku merebahkan diriku dikasur berukuran qing bed berwarna pink yang dibsediakan Louis.Kamar ini bernuansa warna putih dan pink.kamar ini 2× lebih luas dari kamarku dulu.dan kamar ini terasa sejuk karena AC nya sudah di nyalakan saat Louis menjemputku.Aaah aku sangat menyayangi kakakuu ituu!.

Tokk..Tokk.Tokk..

"Siapa?"teriakku.

"Eumm..ini aku N-niall"ujarnya gugup.mungkin?.

"Yasudah masuk saja pintunya tidak di kunci kok"aku segera mengubah posisiku menjadi duduk bersila di kasur.

Klek.pintu terbuka dan muncullah sesosok Niall Horan dengan wajah imutnya itu.eh?apa tadi aku bilang Niall imut?ah lupakan.

"Hai"ujarnya ia menggaruk tengkuknya yang menurutku tidak gatal.menggemaskan.

"Ada apa Nii?"tanyaku.

"A-aku hanya bosan..hehe"ia tersenyum memperlihatkan giginya yang rapi.

"Yang lain mana?"tanyaku.

"Mereka pergi.katanya ingin membeli sesuatu dan aku di suruh menjagamu.."jawabnya.ohh...baiknyaaa.

"Aww..sini sini duduk"aku menepuk nepuk sisi kosong di kasurku.ia mengangguk lalu duduk dengan canggung di sebelahku.

"Jadii..kau bosan kan?"tanyaku.ia mengangguk.

"Bagaimana kalau kita bermain?atauu...memasak?"tanyaku lagi.

"Aku mau kita memasak!"pekiknya gembira.aku terkekeh melihatnya.

"Bagaimana kalau kita masak Cup Cake untuk mereka?"

"Ayo!"ia menarikku menuju dapur.semangat sekali anak ini.

.
.
.
.

Aku dan Niall memakai celemek kami masing masing.

"Semua bahan sudah siap?"tanyaku.

"Siap!"jawabnya.

Aku mulai memasukkan tepung dan 3 butir telur kedalam mangkuk.lalu aku mulai memasukkan segelas air dan mulai mengaduk rata.lalu aku memasukkan coklat yang sudah di haluskan dan margarin.

"Sini biar aku yang mengaduknya"Niall mengambil mangkuk yang berisi adonan lalu mulai mengaduknya.aku tersenyum.

"Kau siapkan saja alat alat untuk menghiasnya..ini biar aku yang selesaikan."aku mengangguk.

Setealah semua selesai aku memasukkanadonan ke dalam cup lalu memasukkannya le dalam oven.

"Hhh...akhirnya selesai juga.."aku mendudukkam bokongku di atas meja.

"Iya.."dia tersenyum.aku melihat sekeliling dapur ini.bagus juga.

Tiba tiba Niall mencolek pipiku dengan tepung.

"APA APAAN INI?!"pekikku.ia tertawa lalu menjulurkan lidahnya.jadi dia menantangku ya?!liat saja.

Aku segera mengambil segenggam tepung lalu melempar tepat di mukanya.

"HAHAHAHAHAHA LIHAT MUKAMU ASTAGAAA HAHAHAHAHA"aku tegelak.jika kau melihat ekspresi Niall saat ini aku yakin kau juga akan tertawa sepertiku.

Ia menyeringai lalu mulai melemparku tepung dan terjadilah perang tepung di dapur ini.

Ting!.bunyi oven menghentikan aktivitas kami.

Aku mengambil kuenya dan mulai menghias.

"Niall bantu aku jangan makan teruss."ujarku kesal.kau tahu?dia sedari tadi hanya memakan chipsnya.

Louis SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang