7

1.3K 175 1
                                    

"Seulgi-ah" panggil Sehun.

"Hm?"

"Coba kau aduk-aduk terus es itu. Apa yang akan terjadi?"

"Tentu saja akan meleleh"

"Yap. Aku akan membuatmu seperti itu."

Seulgi seketika langsung menatap Sehun dengan tatapan tidak mengerti.

"Huh?"

"Aku menyukaimu. Kim Seulgi. Aku menyukaimu sebagai seorang wanita." Sehun tersenyum.

Terlihat jelas, Seulgi membelalakkan matanya tidak percaya.

"Sehun-ah"

"Ya, mungkin kau tidak percaya. Tapi asal kau tahu, didalam persahabatan yang terdapat perempuan dan laki-laki tidak mungkin salah satu dari kita tidak mempunyai perasaan lebih"

"Sehun-ah" panggil Seulgi lagi tidak percaya.

"Seulgi-ah maafkan aku. Memang seharusnya aku tidak berkata seperti ini."

"Sehun-ah. Aku... aku..."

"Tidak apa2 jika kau juga tidak menyukaiku sebagai seorang pria. Aku mengerti itu, sudah terlihat jelas dimatamu kalau kau menolakku. Setidaknya aku lega telah mengungkapkan perasaanku" Sehun tersenyum. Tapi dibalik senyum itu ada rasa sakit yang ia rasakan.

"Aku ingin pulang. Aku tidak bisa menjawabnya sekarang. Maaf." kata Seulgi tiba-tiba.

Akhirnya Sehun mengantarnya menggunakan motor miliknya. Sehun berhenti disebuah rumah.
Bukan. Bukan rumah Seulgi melainkan rumah Chanyeol.

"Ini rumah Chanyeol kan?" Tanya Sehun. Seulgi menunduk.

"Ayo pulang"

Sehun bingung, kenapa Seulgi bersikap seperti itu? Akhirnya ia pun menuruti apa yang Seulgi ucapkan.

Disisi lain Chanyeol yang sedang berbaring mendengar suara motor.

'sepertinya berhenti didepan rumah' batin Chanyeol.
Dan benar saja.

"Ss... Seulgi-ah!" Chanyeol hendak melangkahkan kaki untuk menemui Seulgi, tapi tiba2 ia teringat kata2 Seulgi.

"Park Chanyeol. Bisakah kau menjauh dariku? Kau tahu? Kau itu menggangguku..."


Ia pun menghentikan langkahnya dan mencoba untuk melihat Seulgi lewat jendela kamarnya.

"Sehun? Seulgi bersama Sehun?"
"Seulgi-ah~aku merindukanmu"

Seketika air mata Chanyeol meluncur begitu saja. Tidak lama Chanyeol melihat Sehun dan Seulgi pergi. Chanyeol hanya bisa menghela nafas.

Chanyeol menatap ukiran beruang itu. Dia mengingat gadis, teman dia dulu.

Flashback on

Chanyeol pov

Ceklek. Ngeek

Aku mendengar suara pintu yang terbuka, aku pun segera menoleh. Dibalik pintu itu terdapat gadis yang tengah tersenyum ceria padaku. Siapa dia?

"Anyeong!!" Seru gadis itu.

Aku hanya menatapnya.

"Kenapa kau menatapku seperti itu?" Dia cemberut.

"Apa kau tidak ingat aku? Aku kan yang sudah menyelamatkanmu" lanjutnya.

Tentu saja aku tak ingat. Aku kan baru sadar kemarin, dan aku baru melihatmu. Bodoh!

Tapi, ternyata dia yg telah menyelamatkanku. Aku pun mencoba sedikit tersenyum padanya.

"Apa kau sudah baikkan? Dimana yg sakit?" Dia banyak tanya sekali!

"Ohiyaa. Kita belum berkenalan! Siapa namamu?" Tanya dia lagi seraya mengangkat tangannya untuk bersalaman denganku.

Aku yang tak suka ada orang yg sok dekat denganku hanya menunduk melihat tangannya.

"Kenapa? Kenapa kau tak ingin menyebutkan namamu? Hmm.. baiklah! Jika kau tak ingin menyebutkan namamu, aku juga akan memberikanmu nama samaranku. Panggil saja aku bear~" dia tersenyum lagi.

Aku hanya mengalihkan pandanganku pada jendela.

"Lalu.. bagaimana aku memanggil mu yaa? Hmmm. Sepertinya kau lebih pendek dariku ya?" Aku segera menoleh saat dia berkata itu. Aku sedikit kesal.

"Apa aku panggil kau pendek saja? Haha" dia tertawa. Oooh sangat menyebalkan!

"Apa kau akan terus diam saja? Kau akan menyesal loh jika aku menghilang" dia masih tertawa tapi tidak terlaru keras. Aku hanya menoleh.

***

Keesokan harinya saat aku berada ditaman, gadis itu datang lagi.

"Anyeong!! Apa kabar? Apa sudah mau berbicara padaku?"

Dengan tawa khasnya. Kalo boleh jujur, ya tawanya itu sangat menyejukkan.

"Aa.. a.. anyeong" balasku ragu-ragu.

"Woaaahhhh kau berbicara!! Aku baru mendengar suaramu! Dan apa kau tahu? Suaramu itu sangat berat. Waaa aku menyukainyaa!!" Ucapnya spontan.

Aku hanya tersenyum.

"Waaah kau juga tersenyum! Wah wah waaah!!!! Aku sungguh tidak menyangka ini haha" dia tertawa. Wajahnya terlihat bahagia.

"Hei pendek. Aku memiliki sesuatu untukmu!"

Dia memberikan sebuat ukiran kayu berbentuk boneka beruang, dan di lengannya tertulis 'b❤p'. Aku menoleh padanya. Dia tersenyum.

"Aku menyukaimu, pendek!"
"Saranghae~" seraya membentuk hati dengan tangannya yang diangkay diatas kepala.
Dia...

Dia...

Dia sungguh manis.

Ya, dia sungguh manis.

Aku tersenyum padanya.

"Terima kasih"

Dia hanya mengangguk.

"Hei pendek! Aku Akan merindukanmu!" Ia tersenyum lagi.

Kenapa dia berkata seperti itu? Seperti yang akan pergi jauh saja.

Tapi, jika di pikir-pikir, bagaimana ia bisa langsung menyukaiku? Atau mungkin ia hanya ingin melihatku tertawa saja? Aah.sudahlah aku tidak ingin memikirkannya.

"Chanyeol-ah berfoto lah dengannya." Perintah Yura.

Akhirnya aku berfoto dengannya.

***

Sudah 2 hari ini gadis itu tidak mengunjungiku. Tidak tahu kenapa aku terus memikirkannya.

Park Chanyeol! Ada apa denganmu?! Aku terus saja menatap ukiran itu.

"Apa aku merindukanmu bear?~"

.
.
.
.
.
.
.
.

Pendek yaaa?
Maaf yaaa bingung abis mau gimana lagi haha.
Maafkan atas ke typoan yg aku perbuat/?

Vomment jan lupa✌

Daaah👋

Can I Found You?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang