Author POV
Damn damn damn!!!
Clara menggerutu sambil berlari-lari di koridor menuju kelasnya.
"Gara-gara elo sih jadi telat kan ah!"
Aldo yang juga sedang berlari di sebelahnya menoleh sekilas karna gerutuan Clara yang ditujukan kepadanya.
"Ya salahin nyokap gak bangunin gue."
"Alesan! Emang elo nya aja yang kebo ck."
"Daripada lo ngomel-ngomel mulu mendingan lo jalannya cepetan biar kita gak dihukum." Aldo langsung menggandeng Clara dan menyeretnya berlari menuju kelasnya untuk menaruh tas dan lari ke lapangan untuk melaksanakan upacara hari Senin.
Murid lain yang melihat mereka hanya bisa mendengus dan menggerutu karna iri dengan posisi Clara yang sangat dekat dengan Aldo. Sedangkan Aldo jelas mendapatkan tatapan memuja dari setiap kaum hawa.
Clara yang terbiasa dengan sikap cewek-cewek yang iri disekitarnya hanya bisa mengedikkan bahu gak peduli. Ya mau gimana lagi memang dia sahabat Aldo.
"Ayo Ra buruan udah mau mulai tuh upacaranya." ucap Aldo setelah menaruh tas di kursinya. Tapi Clara tidak menjawab ajakan Aldo ia malah sibuk mencari sesuatu di tasnya.
"Lo nyari apaansii?"
"Do mampus gue mampus kelar ini mah hidup gue." Clara masih mengubek-ngubek tasnya dengan raut panik dan sedikit pucat.
"Kenapa?" tanya Aldo cemas.
"Topi gue ilang, seinget gue semalem udah gue masukin tas. Gimana dong?" Clara memasang wajah frustasi karna hari ini guru yang bertugas untuk memeriksa kelengkapan atribut adalah Pak Herman yang terkenal galaknya melebihi anjing pitbull.
Aldo menghela napas gusar "Elo sih ceroboh banget jadi orang gue aja yang kesiangan masih inget topi."
"Ya mana gue tau kalo topinya tiba-tiba gaada di tas gue." ucap Clara hendak menangis.
"Gausah nangis, nih pake topi gue." Aldo merapikan poni Clara yang terlihat acak-acakan akibat aksi lari-larian mereka di koridor tadi lalu memasangkan topinya.
Clara mengerjapkan matanya karna perlakuan Aldo. Dia lega sekaligus khawatir karna mau gak mau pasti Aldo yang bakal kena hukuman dari guru pitbull itu.
"Tapi ntar lo gimana?"
"Gausah mikirin gue, udah sana ke lapangan."
"Lah lo mau kemana?"
"Ada deh. Gamungkin juga gue ikut upacara yang ada gue di hukum ntar."
"Tapi.."
"Udah gausah khawatirin gue, noh Pak Mul udah teriak-teriak di microfon." sebelum pergi Aldo mengelus pipi Clara yang menatapnya dengan pandangan cemas dan melambaikan tangannya lalu menghilang d koridor.
Clara yang diperlakukan seperti itu hanya bisa membeku sambil memegang dadanya yang seakan-akan mau meledak.
Anjir kok lo baik banget ama gue Do? Gimana gue bisa bener-bener move on kalo lo bersikap manis kaya gini. Oh God kuatkan hati hambamu ini. Hayati lelah harus terjebak di status friendzone.
"CLARA APHRODITA KALO SAMPE 10 DETIK BELUM MASUK KE BARISAN KAMU BERDIRI DI TENGAH LAPANGAN" teriak Pak Mul di Podium.
Mampus!
"Iya paakkk." teriak Clara sambil berlari masuk lapangan.
**************
"Ra si Aldo kemana? Tumben lo ga bareng dia." tanya Airin sahabat sekaligus partner dance Clara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Friend. Maybe?
Teen FictionSahabat? Yups itulah tahta tertinggi yang bisa gue dapetin saat ini. Aldo Weston Kusuma cowok playboy di SMA gue sekaligus sahabat gua dari kecil yang bikin gue merana selama ini akibat sikapnya yang ambigu. Orang-orang bilang kalo gue beruntung bis...