The Black Knight

292 34 0
                                    

"Ah Mau Kemana Kamu Akemi?"

"Biarkanlah dia sendiri kek, dan apanya yang ingin kamu tunjukan padaku"

"ah baiklah, ayo lewat sini"

agak jauh dari rumah perawatan, disana aku berjalan dengan kakek Yora menuju Rumah yang besar, Rumah yang sepertinya ditinggali kaum bangsawan atau berkuasa

"Mungkin kamu terkejut ya, rumah ini dulunya salah satu rumah Dragobane, berarti itu adalah rumahmu, kalian ber-3 bisa tinggal didesa ini daripada harus tinggal di tempat berbahaya itu"

"oh.. jadi ini bekas rumah keluargaku kek? kalau sekarang dijadikan apa?"

"Kalau sekarang dijadikan rumah kepala desa... dan mungkin ini hal teraneh yang pernah didengar, tapi maukah kamu menjadi pemimpin kami?"

"memangnya kenapa? aku ini masih seorang bocah 5 tahun, kenapa kamu mengatakan hal yang membutuhkan tanggung jawab yang besar kepada bocah sepertiku?"

"mungkin perasaan, entah kenapa tapi jika kau yang memimpin desa ini, maka desa ini akan menjadi makmur, itulah perasaanku mengenaimu, apalagi kamu mempunyai kekuatan hebat seperti leluhurmu"

"Bagaimana jika aku tolak?"

"itu tidak masalah, ini hanyalah sekedar keinginan dari pria tua sepertiku, aku ingin desa ini makmur seperti dulu, itu saja keinginanku"

"baiklah tapi ada beberapa pertanyaan dan syaratnya"

"apakah itu?"

"pertama, apakah jika aku menjabat sebagai kepala desa, rasa kemanusiannku kembali?"

"rasa kemanusia..."

"kedua, jelaskan kondisi desa ini secara menyeluruh"

"ah kalau itu a..."

"ketiga, jika aku menjadi kepala desa aku ingin semua warga disini menaati perintahku tanpa membangkang"

"kalau itu aku ragu"

"syaratnya, Beritau aku secara terperinci kesatria hitam tersebut" (sambil menatap tajam)

"awal kedatanga..."

"stop, bukan itu yang kumaksud, yang kumaksudkan adalah, Namanya siapa? dia itu sebenarnya siapa? apa hubungannya dia dengan kerajaan?"

"Namanya Yamashirou Van Bearstrong, Hubungannya dengan kerajaan aku tidak tau, tapi yang kutau kalau dia mempunyai kekuasaan di kerajaan Ezte"

"kerajaan Ezte letaknya dimana?"

"ah kita masuk dulu, akan kuperlihatkan petanya"

kami masuk di rumah besar itu, kondisi rumah sangat berantakan, banyak barang pecah disana kesini, tidak berdebu membuat kalau disini ada tanda-tanda kehidupan

"ah rumah ini dihuni bandit tersebut sehingga kondisi dalamnya agak berantakan"

kami tiba diruangan penuh buku, kakek Yora mulai mencari Peta

"nah ketemu"

dibukanya peta tersebut dan menunjukan letaknya

"Ini kerajaan Rune, dan Disini..... desa Fura"

"Hm.. letak desa Fura sangat dekat dengan Perbatasan, dan Ini kerajaan..."

"Tiara, Kerajaan Kuno yang sudah ada dizaman Nenek moyang"

"kelihatanya sebelum pergi ke kerajaan Ezte, harus melewati pegunungan dulu"

"iya, jalanan disana sangat terjal dan berbahaya, tapi sekarang bisa melewati jalanan yang lebih aman namun lebih panjang, jika ingin kesana dengan aman maka harus memutari pegunungan Rubus dahulu"

"jadi pilihannya langsung terus tapi berbahaya atau memutar tapi aman begitu?"

"ya, benar"

"nah sekarang ceritakan tentang kesatria hitam itu"

"Mungkin ini sudah diceritakan Akemi tapi akan aku ceritakan yang aku tau, Nama kesatria tersebut, Kurotsuki The Phantom"

"the Phantom"

"Ya, dan dia sebenarnya orang baik"

"baik maksudnya"

"karena dia membantu para penduduk seperti mencangkul tanah, mengairi sawah dan perkebunan serta membangun banyak hal dalam membangun desa ini, aku.. tidak KAMI tidak percaya kalau dia adalah orang jahat"

"hm... setiap orang pasti mempunyai topeng, dia yang berhati busuk akan berpenampilan polos dan baik hati, kalau itu SUDAH biasa, aku sudah melihatnya berkali-kali.... Ya Berkali-kali..... dan bagaimana kakek tau kalau dia sebenarnya baik?"

"Darimatanya, aku sudah tua dan banyak pengalaman, dari matanya aku tau kalau dia orang baik atau jahat karena dulunya aku seorang kesatria, seorang kesatria harus mengetahui siapa musuh siapa teman"

"bagaimana kalau aku? apa aku jahat ataukah baik?"

"kalau itu, aku tidak begitu yakin, matamu tidak memancarkan cahaya sedikitpun seperti kamu telah melalui banyak hal yang tidak diinginkan, aku tidak menyalahkanmu karena kamu harus melalui proses dimana kedua orang tuamu meninggal"

"................, teruskan kek"

"yang aku tau, kesatria itu memunyai hubungan dalam dengan raja"

"jadi jika aku mendatangi kerajaan Rune apakah aku akan menemukan pria itu?"

"aku kurang yakin, dan apa kau ingin pergi kekerajaan Rune?"

"Hm? ya tentu saja, bagaimana-pun aku harus membalaskan dendam ini"

"Apakah ini demi Akemi-chan?"

"Saaa, bagaimana yah? mungkin setengah-nya benar dan setengahnya salah"

"ah.. terkadang aku tidak tau apakah kamu ini anak-anak atau orang dewasa"

"aku sudah sering mendengarnya, baiklah kek, aku pinjam peta ini, aku akan pergi dulu"

"ah, jangan sendiri, aku akan menemanimu ke kana, tapi setidaknya tunggulah besok, hari sudah semakin sore, serta Akemi membutuhkanmu"

"aku akan pergi sendirian kek dan soal masalah itu aku serahkan Akemi dan Ibunya"

"setidaknya makan malamlah bersamaku, dan sementara itu akan aku persiapkan perbekalannya"

"tidak terima kasih, kalau aku makan malam bersama kalian, pasti Akemi tidak akan makan, setidaknya tidak denganku, itulah sebabnya kuserahkan mereka berdua, ibu Akemi sebentar lagi akan siuman"

"bagaimana kamu bisa tau? baiklah, setidaknya simpan pisau ini, anggap saja sebagai jimat dan tunggu sebentar akan kupersiapkan perbekalan dan kudanya"

"ah, baiklah kek akan aku tunggu dan saat aku kembali tolong ceritakan tentang keadaan desa"

"jadi kamu bersedia menjadi kepala desa?"

"ya, benar, tapi sebelum itu aku harus membalaskan dendam ini"

"berjanjilah nak, kalau kamu tidak melakukan hal yang membahayakanmu dan bawa surat ini ke Guild di kerajaan tersebut, salah satu muridku akan menolongmu, dan tolong cari Akemi sebelum hari semakin gelap"

"baiklah kek"

Kumencari Akemi di seluruh desa tapi tidak ketemu, ku gunakan kekuatanku untuk merasakan aura kehidupan ku rasa ada satu diatas bukit tersebut, kumenghampirinya dan melihat Akemi sedang tertidur dengan posisi jongkok, kumelihat  Akemi yang tertidur dengan mata penuh air mata, kugendong dan kubawa ke rumah kakek Yora dan aku meninggalkan secarik kertas berisi tulisan dan malam itu aku berangkat ke kerajaan Yora untuk BALAS DENDAM.

Author Note:

Maaf jika aku tidak update Serial ini beberapa minggu, dikarenakan Author Sakit Tifus, Mungkin terdengar sebagai alasan tapi tolong dimaklumi, Sakit tifus terbaring dirumah sakit ditemani Infus, bikin stress tidak ada sinyal di rumah sakit, seharian diatas ranjang membuatku MALAS.

Sehat itu Indah, Sakit itu buruk, cukup sekian dan Terima kasih

K.R

A God Boy Went To Another World To Obtain His HumanityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang