Fura Village

328 39 0
                                    

lebih cepat dari kecepatan peluru, lebih kuat dari lokomotif, dan mampu melompat gedung tinggi dalam sekali lompat, dialah Yuya, Diriku, kau tau kenapa aku mengatakan seperti ketika superman dimulai? karena aku saat ini terbang dengan cepat seperti superman, namaku Dragobane Yuya, seorang manusia yang memiliki kekuatan super, supaya lebih detail silahkan baca Prolog atau sinopsis.


Desa Fura adalah Desa Yang makmur, dengan hasil pertanian yang tiada duanya, dalam waktu kurang dari sejam, jarak 20 Km sudah kutempuh, karena tidak ingin menarik perhatian, 1 KM sebelumnya aku memutuskan untuk berjalan kaki, Tap, kuhentikan langkah kakiku, saat melihat kondisi desa sangatlah menyeramkan, Desa yang diceritakan Ibuku kini tiada, jalanan yang terlihat tidak pernah dilewati, serta hujan yang mengguyur desa tersebut membuat kesan bahwa desa ini lama ditinggalkan, tapi aku masih merasakan hawa kehadiram makluk hidup, bukanlah hewan namun melainkan manusia, saat aku mulai melangkah masuk desa tiba-tiba
Buk, suara punggungku dipeggang

"Muuuu (Sambil Marah) Bukankah sudah kubilang untuk mengajakku?"

"(Sambil Kaget dan masih tampang datar) Bagaimana Bisa kamu mengikutiku?

"Apa kau kaget Tadi? (dengan muka bertanya-tanya), tentu saja aku dapat mengikutimu, apa kau lupa siapa diriku?"

"Kamu Akemi Yuuko Cliffhorn kan? memangnya kenapa? apa kau lupa siapa dirimu? (bertanya-tanya dengan memiringkan kepalanya dengan muka datar)"

"Grr.. kau mengejekku lagi, asal kau tau ya (sambil melipatkan tangannya), dari dulu keluarga Cliffhorn Dianugrahi Energi Sihir yang besar dan dapat menggunakan Mana di alam walaupun mana disana sangat sedikit bahkan tidak ada, dan aku ini  memakai sihir "Fast Step" untuk mengikutimu, tapi bukankah jauh lebih hebat, bagaimana kamu bisa terbang? sihir apa itu?"

" Ini bukanlah Sihir namun melainkan Ability atau kemampuan, tapi yang lebih penting lagi, bisakah kamu pulang? karena disini mungkin akan terjadi hal yang tidak mengenakan"

"Memangnya kenapa?"

"Apa kamu tidak melihat sekelilingmu? apa kamu juga tidak sadar kalau sekarang hujan"

"O..iya kalau diperhatikan hujan ternyata"

"memangnya pikiranmu ada dimana?"

"Grrr. kau pasti menanggapku bodoh bukan? Muuu, kau ini selalu saja mengejekku"

ck ck ck, suara langkah kaki di atas jalan yang berlumpur

"Sembunyi"

kutarik tangan Akemi dan bersembunyi dibelakang rumah

"Apaan sih main tarik, apa kau Mphh"

kututup mulutnya dengan tangan dan mengatakan

"Shhhhht, jangan berisik, aku merasakan ada seseorang datang"

"Mphh mphhh?"

saat kuintip kumelihat 6, tidak 7 ah salah ada 8 orang dewasa, 2 pria berbadan besar yang satu kelihatan kekar dan satunya gemuk dan 5 lainnya berpenampilan sangar serta ada 1 orang yang kelihatannya sangat berkuasa, dia memakai baju zirah dan pedang yang berwarna hitam mengkilap

"Hehehehe Bos, sekarang waktunya untuk itu?" (sambil berwajah menjijikan)

"*snort* bue hehehe, ku tak sabar lagi" kata orang gemuk itu

"kalian ini bisa diam tidak?"

"ma..maaf bos" (kata mereka berdua)

ck ck ck, suara langkah kaki mulai menghilang

"huff, nah sekarang aman"

Buk, suara tinjuan yang melesat tepat didadaku

"Gr... Kau tau aku benar-benar membencimu, hmph (sambil memalingkan wajahnya)

A God Boy Went To Another World To Obtain His HumanityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang