"Dan apa itu Tim Anjing Hitam?"
"Kau tidak tau siapa kami dan langsung percaya akan kerja sama?"
"Aa"
"Tim Anjing Hitam atau biasa disebut kelompok Cerberus, kami adalah tentara bayaran dan pembunuh bayaran"
"Pembunuh kah? Baiklah aku mengerti, dan kapan kau bisa menemukai kesatria itu? 1 jam lagi? 5 jam nanti atau besok?"
"Whoa whoa whoa, sabar, kami tidak bisa melacak cepat kesatria itu"
"dan?"
"Hah! Baiklah, besok aku kabari, kau istirahat saja, Yomi, sora, antar anak ini ke ruang tidur, aku akan menyelesaikan pekerjaanku"
"Siap Ketua"
"Hei Yuya, ayo ikut aku"
"Kemana?"
"Hehe, ketempat yang bisa disebut surga para lelaki"
"Surga para lelaki? Pemandian? Makan? Atau tidur?"
"Hei Sora! Jangan bawa anak kecil kesana!"
"Ayolah Yomi, Lagipula aku tidak mabuk-mabukan kok!"
"Tentu saja kau tidak boleh mabuk! Ini masih siang dan pekerjaan kita belum selesai, apa kau sudah lupa?"
"Hm?"
"Haaah, kau ini Kita diberi tugas menjaga anak bangsawan ke pusat pembelajaan"
"Ah! Kalau dipikir-pikir benar juga"
"Itulah sebabnya kita tidak bisa ke Bar dulu, apalagi bawa anak kecil"
"Hahaha, kan dibar kita tidak minum saja, kita kan juga makan, lumayan bukan untuk mengisi perut"
"Kau ini, serius dikit napa, hei yu..ya, huh?! dimana kazuya?"
"Kalau Yuya, dia mengatakan akan menjelajah markas ini"
"Bodoh! Kalau dia tersesat bagaimana?"
"Yah... Kalau waktunya seperti itu biarlah juga waktu yang menuntunnya"
"Apa kau lupa Area dilarang laki-laki?"
"Brrr, Aku ingat, dulu aku pernah sekali kesana dan hampir mati, hahaha waktu itu benar-benar menakutkan"
"Oi, sekarang bukan waktu yang tepat membicarakan Fantasi kotormu, ayo segera cari Yuya"
Tap tap tap tap, di tengah kegelapan dengan bermandikan cahaya obor, Yuya menyelusuri gua tersebut, dia juga memiliki kemampuan menghafal sebuah tempat sekali jalan, fungsinya seperti melihat peta namun yang hanya dia menghafal tempat yang pernah dia kunjungi sekali saja.
"Hm? apa ini? Area dilarang untuk laki-laki
Tertulis AREA DILARANG UNTUK LAKI-LAKI, itulah yang terpampang di atas seperti pintu namun tidak ada pintunya, atau lebih tepatnya Lubang namun berbentuk persegi panjang yang rapi, tapi yang membuat penasaran bukan Tulisan tersebut tapi setelah pintu tersebut, berbeda dengan tempatku berdiri, disana sangat bagus, ruangan seperti lorong yang dicat putih yang dindingnya seperti dinding batu-bata daripada dinding gua, lantainya penuh kramik serta beberapa pintu di kanan dan kiri dan diujung terlihat pintu yang besar yang lebih membuatku tertarik adalah disana sangat terang layaknya berada di zamanku dulu dimana sudah ada lampu
"Hm... aku tidak tau kenapa dilarang tapi, biarlah"
Tap tap tap tap, kemudian Tas, seutas tali yang di rentangkan ditanah putus akibat kaki yuya dan Wuuus sebuah Tombak muncul di dinding kanan dan kiri, Dengan sigap yuya mundur
"Sepertinya menarik"
Dengan sedikit bersenang-senang Yuya melanjutkannya dan kali ini, Press suara sesuatu yang ditekan, kaki yuya sekarang menginjak sebuah tombol yang hampir persis dengan tanah dan Boom Boom booom, beberapa batu langsung jatuh kebawah seperti tadi dia dengan sigap mundur kebelakang
"Heh.... Aku... Aku merasa... Merasa ini menyenangkan"
terlihat senyuman kecil di wajah yuya, dia merasakan bahwa dia hidup kembali, dia merasa deg-degan apa yang terjadi berikutnya. tapi ditengah keasikan ini ada seseorang yang berdiri di pintu yang tidak ada pintu tersebut
"Hei Kau yang disana!, tidakah kau bisa membaca tulisan diatas ini? disini tertulis Area Anti Laki-laki"
Seseorang itu berambut panjang dan berwarna coklat, Rambut di ikal kebelakang
"Perempuan?"
"Ya! Benar kalau aku perempuan, Kau laki-laki disana! ini peringatan terakhir, jika tidak pergi dari sini dalam hitungan 5 detik, kau akan tau akibatnya"
Perempuan itu mengancam dengan tangannya mengeluarkan seperti listrik, Bzzt Bzzt
"Aku hanya penasaran saja, jika kau menjawab pertanyaanku, aku akan pergi"
"4"
"Apa yang digunakan disana? Disana tidak pakai obor bukan?"
"3"
"haaah, baiklah-baiklah aku akan pergi, tapi setidaknya bisakah kau memberitauku disana itu ada apa"
"2"
"......."
"1"
"Hei Ka.."
Buuuzzz suara petir yang hampir mengenaiku
"Pergilah! Selama aku disini tidak akan ada lelaki yang bisa menginjakan kaki disini"
"Dengar Nona, aku ini hanya penasaran saja, jika kau menjawab pertanyaanku, aku dengan damai akan segera meninggalkan ini."
Tap tap tap suara perempuan itu mendekat
"Siapa yang kau panggil Nona Huh?!, aku ini masih 8 tahun kau tau!"
"Baiklah Nona kecil, bisakah Setidaknya memberitauku apa yang ada disana"
"Grr.. Kau ini pasti meledekku bukan?, Baiklah akan aku Jawab, Disana adalah AREA KHUSUS PEREMPUAN, mengerti?!"
"O.... Baiklah, Dah"
Dengan cepat Yuya memutar badannya dan meninggalkan Perempuan itu
"Hei, Kau bocah disana!"
Yuya menoleh kebelakang
"Kau ini siapa? Anak Baru?"
"Tidak, aku ini anak lama, sudah 5 tahun aku terlahir disini"
"Grr... Aku ini tidak bercanda"
"Begitu pula aku"
"Huuuh Haaaah (Mengambil dan menghembuskan nafas dalam-dalam), ku ralat pertanyaanku, apa kau baru bergabung dengan kami?"
" Ah tidak juga, aku tidak ingin menjadi Robot, bergabung segala nanti ada Sound efek Gaching, Gachingnya"
"Robot? Gaching? Gaching atau Kancing?"
"Lupakan saja, Iya aku baru bergabung"
"Haaah, Baiklah, kumaafkan tapi jangan tampakan dirimu disini, jika kau terlihat yang lain, pasti kau di hajar habis-habisan"
"Ah sebelum aku pergi, Namaku Yuya, Dragobane Yuya"
"Rin, Sunset Rin"
"Baiklah Rin, Selamat Tinggal"
Melihat Yuya yang pergi meninggalkan tempat itu Rin mengucapkan
"Anak yang Aneh"
Tap tap tap dengan cepat Yuya kembali lagi ke Rin, Rin terlihat agak kebingungan karena takut jika dia mendengar apa yang baru diucapkannya
"Hei Rin, Bisakah kau memberi tau Perangkap Macam apa saja yang ditaruh di sana?"
Sambil Mengepalkan tangannya karena marah, Pletok suara kepala yuya di tinju
"Kau ini! Sudah kubilang bukan jangan mendekatinya, pasti kau berpikir kotor bukan?"
"Selamat Tingggal"
"Oi tunggu.... Dasar... Aneh!"
KAMU SEDANG MEMBACA
A God Boy Went To Another World To Obtain His Humanity
FantasyCerita Mengenai Seorang Yang Bernama Cahya purnawan yang mendapat kekuatan seperti seorang tuhan setelah berhasil memenangkan Game Saling membunuh, setelah 200 tahun kemudian cahya yang saat itu tidak dapat merasakan apa-apa, tidak dapat merasakan s...