I Miss You So Much

137 2 0
                                    

Aku tertidur karna lelah. Ketika aku bangun, aku merasa ada seorang yang memelukku dengan sangat erat, kupikir ini mimpi, jadi aku berusaha untuk tidur lagi. Namun, orang yang memelukku mengatakan,
"Mau sampai kapan kau tidur? Ini sudah 3 jam. Aku tau kau sangat merindukanku, bangunlah, putri tidur." Tunggu. Suara ini. Suara ini sangat tidak asing. Ini suara Ray!

"Ray!! Kemana saja kamu selama ini?! Pergi seenaknya tanpa memberi kabar satupun pada ku!! Apa kau tidak memi-" omelku sambil membalikkan tubuhku yang tadi memunggungi Ray dan ucapanku terpotong karna Ray menciumku. Aku menolak ciumannya. Namun, aku tak bisa membohongi diriku, aku merindukan ciumannya,
aku merindukan hembusan nafasnya, aku merindukan pelukkannya,
aku merindukan senyumannya,
aku merindukan semua tentangnya.

Aku masih berusaha melepaskan ciumannya sambil mendorong dadanya yang sudah membidang, namun sama sekali tidak membantu. Dia memelukku sambil mencium bibirku dengan sangat lembut dan manis. Sungguh membuatku terbuai menikmati. Ciuman ini sungguh terasa manis, lebih manis daripada ciuman sebelumnya. Tanpa kusadari aku mengalirkan air mata karna sangat merindukan Ray.

Ray melepaskan ciumannya dan menghapus air mataku dipipi dengan ibu jarinya, dan berkata,
"Bisa tenang? Akan aku jelaskan. Aku masuk kesini mati-matian melewati kakakmu yang galak itu. Dan melihatmu tertidur dengan air mata yang mengering dipipimu. Aku tak suka melihatmu menangis dan karna aku sangat merindukanmu, aku mengatur posisi tidurmu agar aku dapat memelukmu dari belakang. Aku sangat menikmati posisi ini satu jam. Namun, kau belum bangun juga, aku mulai pusing jika harus tiduran terus. Ketika kau bangun serta melihatku dan ingin tidur lagi, sangat membuatku kesal. Namun, kau sangat bawel, jadi kucium saja. Aku sangat merindukanmu tuan putriku." jelasnya panjang lebar

"Jadi, kemana saja kau selama ini? Kenapa kau pergi tanpa pamit? Apa kau tau apa saja yang terjadi padaku selama kau pergi? Apa kau tau yang kurasakan selama kau pergi?! Aku benci kamu!" tanyaku ngotot sambil memukul dadanya

"Tenanglah, Celia. Aku pergi ke Amerika setelah kau menolakku, aku pikir kau akan marah dan membenciku jika aku kembali ke hidupmu. Jadi, aku tidak berani pamit. Aku tau semua yang terjadi padamu. Tentang kau dan Hayder juga tentang kau yang menembak Richd. Aku tau kamu sakit hati dan sangat membutuhkanku. Makanya, aku datang untukmu, Celia." jelasnya sambil memegang bahuku

"Aku tak akan mungkin membencimu. Bagaimana kau tau itu semua?" tanyaku

"Kau tak akan berpikir aku akan meninggalkanmu tanpa pengawasankan?" jawabnya smirk

"Jadi kau memata-mataiku?!" jawabku sedikit membentak

"Ayolah, aku tak akan membiarkan ada satu orangpun menyakitimu, makanya aku menyuruh orang untuk memata-mataimu. Mereka yang menyakitimu memang bukanlah jodohmu, karna akulah jodohmu, Celia." jawabnya yang membuatku memutarkan bola mataku

"Jadi, alasan Hayder menghilang dan Richd menolakku karna kamu?!" tanyaku heran

"Tentu saja tidak, jangan bicara bodoh deh." elaknya

Namun, aku tak percaya dan memukul dadanya sambil berkata,
"Kamu JAHAT!"

Akupun bangun dari kasur hendak melangkah. Namun, ia tak membiarkanku pergi dan langsung menarik tanganku serta mengatur agar aku jatuh dipangkuannya. Dan benar saja, aku jatuh dipangkuannya. Aku sangat terkejut. Ia memelukku dan menaruh kepalanya dileherku dengan sangat lembut dan terasa betapa ia merindukanku serta sesekali ia menciumi leherku. Walau sebenarnya itu sangat geli karna kelemahanku memang dileher dan rambut.

"Hei, hentikan, bodoh!! Jangan bilang kau lupa kalo kelemahanku dileher?!" ucapanku ternyata merusak suasana

"Benarkah? Jika benar bukankah itu bagus?" Ejeknya membuatku naik darah
"Dan kau sungguh merusak suasana, Celia." tambahnya

I'm Stuck In YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang