I Need You After I Lose You

131 2 1
                                    


Aku suka dengan anak-anak di Panti Asuhan ini. Saat sedang bermain bersama anak-anak panti. Ada seorang seorang cowo yang terlihat akrab dengan Ray. Lalu aku datang ke arah mereka dan Ray memperkenalkan kami.

"Hey yoo. What's up, bro? Ini Celia Anthony sahabat gw." Sambil mengenalkan aku pada temannya

"Hi, gw David Albergb temen maennya Ray. Jadi, ini TTMnya si Ray. Nice to met you" Sambil mengangkat tangannya

"Aku Celia Anthony. I'm not his girlfriend, we just friend not more. Nice to meet-" belum selesai aku bicara dan bersalaman. Ada satu laki-laki lagi yang menyapa kami dengan akrab, siapa dia?! Sungguh tampan, imut, dan lucu!! Mataku melotot melihatnya. Belum pernah ada laki-laki yang menarik perhatianku selain Ray selama sekian tahun apa karna aku saja yang tak pernah bergaul selain bersama Ray(?) Tanpa kusadari Ray melihatku yang sedang melototi temannya. Ray menggodaku dengan kata-katanya yang menyebalkan itu,
"Jangan berani-berani kau dekati dia. Kupikir dia tak menginginkanmu."

David mengenalkanku dengan temannya itu.

"Hey, lama gaketemu yaa Richd. Kenalin ini Celia yang kata Ray pacarnya tapi Celianya gangakuin. Wkwkwk" goda david sambil mengenalkan kami

"Oh, hai. Aku Richd Gandoverd"kenalnya

"Aku Celia Anthony." sambil kami bersalaman.

***

Akhirnya, acara di Panti selesai. Kamipun berbincang disebuah kafe. Awalnya aku merasa asing dan canggung karna aku perempuan sendiri, tapi kurasa mereka tak memperdulikan itu. Setelah 3 jam lebih mengobrol, aku pamit pulang karna sudah jam 12 malam.

"Sory, aku harus pulang duluan nih. Soalnya udah malem banget, kalo kalian mau lanjut ngobrol silakan, aku bisa pulang sendiri kok." Ucapku dengan santai

"Aku anterin kamu pulang kuy." jawab Ray dengan bahasa alaynya, tapi sebenarnya aku mengharapkan Richd yang menanyakan itu sepertinya. Wait!! Aku berharap Richd yang menanyakan itu?! Yang benar saja!!

"Gausah, kan aku bisa pulang sendiri."bantahku

"Emmh. Udah malem juga. Gimana kalo kita bareng aja pulangnya? Pertama kita anterin si Celia, trus kita anterin si Ray, trus si Richd, terakhir gw. Eeh, wait. Berarti gw pulang sendiri dong?! But, gapapa deh. Udah biasa juga." oceh David. Dan ternyata semuanya setuju termaksud aku. Kamipun pulang dengan mobil David. Mobil yang kami tinggalkan nantinya akan diambil supir kami masing-masing.

Aku duduk disamping kursi kemudi yang dikemudikan Ray. Karna perjalanan dari kafe dekat panti asuhan kerumahku sekitar 2 jam, aku tertidur, mungkin karna kecapean. Merasa ada seseorang yang sedang menggendongku, aku terbangun lalu bertanya,
"Siapa kau? Sedang apa kau? Lalu aku dimana?" tanyaku setengah sadar

"Ini aku bodoh! Tentu saja aku sedang menggendongmu! Dan sedang menuju kamarmu. Kau sungguh kebo!" omel Ray

"Apa kau bilang? Aku kebo?! Tak ada satupun yang membangunkanku bodoh!!" ucapku dengan sedikit amarah

"Bagaimana mungkin tak ada yang membangunkanmu? Aku membangunkanmu selama 5 menit, tapi kau tak bangun-bangun sampai akhirnya kuputuskan untuk menggendongmu." jelasnya. Namun, aku tak percaya apa yang ia katakan karna memang tak ada yang membangunkanku.

Akhirnya aku tiba dikamarku. Ray menurunkanku dari gendongannya secara perlahan. Baru saja aku mendesah lega karna sudah sampai dirumah, Ray membuatku kesal lagi oleh kelakuannya.

"Apa kau tak bisa berterimakasih? Apa kau tau betapa susahnya aku menggendongmu sampai kekamar ini? Apa kau tau betapa menyeramkaannya kakakmu itu melihat aku menggendongmu?!" Ocehnya dengan nada sedikit meninggi diakhir kalimat. Aku tau untuk masuk sampai ke kamarku pasti banyak rintangannya. Karena kakakku menyewa puluhan bodyguard terbaik untuk melindungi rumah ini. Dan kakakku memang sangat protektif tentang berbagai hal yang berhubungan dengan cowo.

I'm Stuck In YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang