10 Mei 862.
Gadis muda bermata onyx, berambut coklat sebahu, dengan jaket Survey Corps, sedang berlatih bersama ayahnya.
"Terus Elena! Tendang lagi!" Sang ayah menyemangati.
"Baik ayah!" Gadis bernama Elena
tersebut langsung menendang pohon yang didepannya."Sudah cukup latihan hari ini Elena, kau harus istirahat untuk misi besok." Seorang wanita ber syal merah datang.
"Ka.. kapten. Baik." Elena langsung mengambil handuk.
"Sudah kubilang, tak usah malu memanggilku Ibu di depan semua orang." Sanggah ibunya. Elena hanya mengangguk
"Ayah, ibu, aku permisi." Elena langsung pergi ke kamarnya, meninggalkan orang tuanya berdua.
"Anak kita sepertimu ya Mikasa. Tangguh, cantik, kuat." Puji suaminya.
"Tapi dia sepertimu juga Eren. Matanya, keras kepala, galak, namun bukan titan shifter." Jawab istrinya. Eren hanya tersenyum.
"Semenjak kau menjadi kapten yang menggantikan kapten Levi, begitu banyak yang terjadi." Eren melihat langit jingga.
"Ya, memang. Titan titan ini belum bisa dibasmi habis sampai tidak ada yang tersisa. Dan semenjak tahu bahwa Kapten Levi saudaraku, dia langsung memintaku menggantikannya karena dia menggantikan posisi Hanji." Mikasa berjalan mendekati pohon bekas latihan Elena. Terdapat bekas tendangan Elena yang mengakibatkan pohon tersebut tergores cukup dalam.
"Yang kuharapkan hanya satu. Semoga dia tumbuh besar menjadi kuat. Semoga dia tidak berakhir naas seperti prajurit lainnya." Eren lalu memegangi pundak sang istri. "Semoga dia bisa merasakan kebebasan yang sebenarnya."
"Mm. Semoga nasibnya tidak seperti kita yang hidup dengan titan keparat itu." Sambung Mikasa sambil melihat matahari yang mulai tenggelam.
"Kau ingat saat kita menikah?" Tanya Eren.
"Ingat." Jawab Mikasa tersenyum.
Flashback.
Pagi pagi, mereka bersiap. Ratu sekaligus sahabat mereka, Historia, meminjamkan aula istananya untuk pernikahan pasangan Eremika.
"Sugee Mikasa! Kau tampak cantik!" Puji Historia.
"Terimakasih." Jawabnya. Ia memakai gaun buatan teman temannya. Gaun putih sederhana sepanjang mata kaki dengan tambahan renda di dada dan pinggang. Ia memakai pita putih kecil di lehernya. Ditambah tatanan rambutnya dan hiasan kepalanya.
"Ayo Mikasa." Ajak Kapten Levi. Ia kerabat Mikasa yang tersisa, jadi ia yang akan menjadi bestman Mikasa.
Ia mengantar Mikasa sampai ke pelaminan. Eren telah menunggu. Begitu melihat kekasihnya yang tak lama lagi menjadi istrinya, ia kaget sekaligus tersenyum.
Cantiknya. Batin Eren.
Mereka berdiri berhadap hadapan Hanji yang menjadi pendeta dadakan. Mereka lalu mengucapkan sumpah.
"Kepada tuan Eren Jaeger, apa anda siap untuk menerima istri anda dalam keadaan senang, sedih, miskin, kaya, sakit, sehat, dan menerima apa adanya?" Tanya Hanji.
"Aku bersedia." Jawab Eren.
"Kepada Nona Mikasa Ackerman, apa anda siap untuk menerima suami anda dalam keadaan senang, sedih, miskin, kaya, sakit, sehat, dan menerima apa adanya?" Tanya Hanji.
"Aku bersedia."
"Baiklah," Hanji menutup buku "silahkan berciuman! Akhirnya tugasku selesai! Yuhuu!!" Ia terlalu girang sampai sampai melupakan bahwa ia sedang menjadi pendeta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tired!
RomanceAku ditolong olehnya saat masih kecil. Aku tinggal bersamanya. Aku berhutang budi sekaligus nyawa padamu. Tapi kenapa kau begitu kasar padaku. Aku lelah dengan semua perlakuan kasarmu! Dibuat berdasarkan rasa kasihan saya pada Mikasa. Dan nge ship E...