-Previous story-
" Oh Oh Oh ternyata anak malang ini tidak bisa melihat tanpa kacamata cupcupcup " Ucapnya dengan nada meremehkan.
Dia menginjak kacamataku! Oh my God! Bagaimana ini?
-Shaloom pov-
Aaaaah tidak, rasanya aku ingin menangis, tapi aku tidak mau menunjukkan kecengenganku didepannya. Lebih baik aku mencari kacamataku yang sudah pecah saja, barangkali pecahnya hanya satu bagian saja. Aku meraba - meraba, dimana kacamataku, sampai akhirnya aku melihat kacamataku walaupun dengan samar - samar.
Aw, Harry menginjak tanganku saat aku ingin mengambil kacamataku.
Tapi aku tidak peduli, aku langsung mengambil kacamataku. Benar saja yang pecah hanya satu bagian. Tidak apa - apa lah aku pakai saja dulu untuk sementara. Aku melihat para siswa dan siswi saling berbisik.
" Kau keterlaluan " Ucapku sambil menghapus air mataku. Aku sudah benar - benar tidak bisa menahan tangisku. Aku pun langsung menuju keluar kelas untuk pergi ke kamar mandi. Tapi tiba - tiba Waliyha mencegahku.
" Kau kenapa Shaloom? Kok menangis? Dan juga, kacamatamu pecah"
Aku tidak menjawab pertanyaannya dan langsung menuju kamar mandi.
-Harry pov-
" Dasar anak yang lebay! " Ucapku.
Bel masuk kelas pun berbunyi, aku langsung memasukki kelasku. Aku kepikiran dengan siswi tadi itu, haruskah aku minta maaf? Oh God! Apa yang kau bicarakan sih Hazz? Kau mau dibilang weird apa, karena meminta maaf duluan?
-Skip time-
Bel pulang pun berbunyi dan para siswa dan siswi langsung bersorak. Sepertinya aku akan minta maaf kepadanya, tapi bagaimana aku ingin meminta maaf jika aku saja tidak mengetahui namanya. Ah aku tau! Tadi pas dia keluar kan dia bertemu Waliyha dan sepertinya juga mereka berdua berteman dekat.
Aku langsung ke kelas Waliyha dan beruntung Waliyha masih berada di kelasnya karena masih ada guru. Aku menunggunya di depan pintu dan ketika dia keluar aku langsung menariknya ke mobil.
Waliyha terus memandangiku sambil ternganga.
" Waliyha, apa kau temannya anak yang aku injak kacamatanya? " Tanyaku. Waliyha menggeleng masih dengan wajahnya yang menganga.
" Maaf berarti aku salah orang, kau boleh keluar " Kataku.
" Aku bukan temannya melainkan aku adalah saudaranya. Aku serumah dengan dia, mem- "
Aku langsung memotong perkataannya dan langsung bertanya " Siapa namanya? "
" Namanya Shaloom, memangnya- "
Aku memotong perkataannya tadi, dan tanpa basa - basi lagi aku berkata " Mari kita ke rumahmu "
-TO BE CONTINUED-
Ini part 3 nya yaaaa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Everything about you
FanfictionAku sangat menyukaimu, dari senyummu yang indah itu sampai semua tentangmu.