Prologue

21 0 0
                                    


Prologue

Seorang anak lelaki remaja SMA berdiri berteduh di bawah pohon karena hujan yang turun. Seperti anak SMA pada umumnya, dia menggunakan seragam putih abu-abu. Dia mempunyai rambut hitam lurus dan berkulit putih langsat. Rambutnya disisir ke belakang karena basah oleh hujan, membuatnya terlihat sedikit segar walaupun dia sudah belajar seharian di sekolah.

Dia tak tahu mengapa dia berdiri disitu, dia tak tahu apa yang ditunggunya, dia bahkan tidak tahu apa yang akan dia lakukan selanjutnya. Bajunya telah basah kuyup sehingga aneh baginya untuk takut dengan air dari hujan yang tidak begitu deras ini. Akan tetapi, walau tak ada alasan untuknya tetap berdiri disana, tak ada pula juga alasan untuk dia pergi dari situ. Dia, orang yang kini sudah tidak mempunyai keluarga yang menyambutnya di rumah kini, merasa bahwa berdiri basah kuyup di bawah pohon tersebut sebagai hal yang benar.

"Pin! Ngapain kamu berdiri basah kuyup disitu?" Seorang gadis yang juga memakai seragam putih abu-abu memanggilnya.

"Nadya..."

"Kirain kamu udah pulang, aduh!"

Gadis itu seperti matahari yang tidak peduli dengan apa yang terjadi di sekelilingnya, dia hanya bercahaya kemanapun dia pergi, memberikan senyuman kepada orang-orang yang ditemuinya. Berambut hitam, lurus nan lembut sampai di batas pundaknya. Dengan kulit putih susu dan bibir merah muda. Mata coklatnya seakan memancarkan sinar tak kasat mata.

Dia berdiri di sisi lelaki itu sambil memegangi payung yang melindungi mereka berdua.

"Ah engga Aya, gua cuman lagi nunggu temen." Lelaki itu berbohong padanya. Sang matahari tidak boleh menjadi gelap karena keluhannya, pikirnya.

"nungguin siapa? Si Jo? Kok sampai basah kuyup gini..?"

"Eh? Iya. Gua nungguin Jo."

"Yha... oke, yaudah... Nih!"

Gadis itu memberikan payung yang dimilikinya. Dia enggan mengambilnya, tapi dia

Menarik tangan lelaki itu lalu memaksanya memegang payung pemberiannya.

"ehmm.. kamu gimana? Gua udah basah jadi gapapa kok."

"hmm... Gua lagi pengen main hujan!"

Gadis itu lalu spontan berlari meninggalkan pohon bisu itu, lalu menari-menari di bawah langit yang tertutup awan. Dia tidak peduli dengan rok abu-abunya kotor karena lumpur. Dia tersenyum dan tertawa. Melihatnya, bahkan lelaki itupun tak bisa menahan untuk ikut tertawa. Sedikit demi sedikit, awan yang menutupi hatinya sejak tadi kini mulai terbuka.

Lelaki itu lalu meletakkan payung gadis itu di bawah pohon, lalu ikut bermain hujan dengan gadis itu seperti hal yang paling natural untuk dilakukan. Melihat dia berjalan ke arahnya gadis itu mulai bernyanyi. Tanpa pikir panjang, lelaki itu juga ikut bernyanyi. Lagu yang yang memang lagi terkenal karena film sukses yang diringinya, dinyanyikan dengan semangat oleh mereka berdua. Seperti drama kabaret, mereka saling berbalas nyanyian. Nyanyian romantis pun terlihat lucu ketika mereka berdua menyanyikan.

Percik air tersebar ketika mereka melompat dan berlari. Mereka tertawa, tertawa dan terus tertawa hingga membuat perut lelaki itu sakit.

Orang-orang yang lewat melihat mereka berdua, ikut tersenyum dan ikut tertawa. Beberapa dari mereka bahkan sempat ikut bernyanyi. Ada yang mengatakan 'wah, anak muda jaman sekarang!', 'cinta monyet', 'fhyuuuttt!! Ciiieeee~~!!', 'wah gila, gila!'.

Ketika mereka berdua sudah lelah, lelaki itu mengambil payung gadis itu dan mengembalikannya.

"Karena kita bedua udah basah kuyup... dan penuh lumpur. Nih gua kembaliin lebih awal."

"Ehehehehe, salah kamu sendiri yang ikut-ikutan."

Gadis itu lalu merapikan rambutnya dengan tangan lalu mengambil payung tersebut dan menggulungnya.

"Sampai jumpa besok ya Pin!"

Ada keraguan sebelum lelaki itu menjawab,

"hmmm... ya, sampai jumpa besok!" lelaki itu memberikan senyum terbaiknnya ke gadis matahari itu.

Gadis itu pulang dengan ceria, lebih ceria dari dia datang tadi. Begitu pula lelaki itu, walaupun tak seceria gadis itu. Lelaki itu berpikir bahwa semua akan baik baik saja besok hari.

Walaupun dia tahu besok dia mungkin takkan bertemu gadis matahari lagi.

EldunariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang