Chapter 1 - Nadya

15 0 0
                                    


Part 1

Kota itu masih seperti yang aku ingat. Penuh dengan kehidupan dan kesibukan. Sudah 6 tahun sejak terakhir kali aku menginjakan kaki di Bandung, berbondong-bondong nostalgia mengalir begitu aku melihat bangunan bangunan lama dan bangunan baru.

Johansyah, teman masa kecilku saat masih sekolah disini sudah menungguku di pintu keluar terminal bandara. Dia kelihatan lebih dewasa dari yang aku ingat. Rambutnya kini di potong pendek.

"Selamat datang di Bandung lagi Pin!" Johansyah memberikan pelukan persahabatan hangat.

"Lama ga jumpa Jo, gimana kabar?" tanyaku basa-basi, tapi memang senang dengan pertemuan ini.

"Ya gitu deh Pin, lulus kuliah, kerja, kek orang biasa. Lu gimana?"

"Ya sama Jo, lulus kuliah, kerja. Kek orang biasa.."

"Lu masih kek dulu aja, sini gua antarin barang lu ke mobil."

Kami berdua berjalan ke mobil dan berangkat ke rumah Johan, di setengah perjalanan kami berdua bernostalgia tentang masa-masa SMA kami berdua. Aku hampir menangis mengingatnya.

"Jadi tujuan lu datang ke Bandung mau ngapain?" Tanya Jo

"Gua kasi tahu tapi jangan ketawa ya?"

"Hahahaha Emang lu mau ngelakuin yang aneh-aneh ya?"

"Ya udah gua ga kasi tahu deh."

"Maaf-maaf, oke gua bakal serius."

"Gua mau cari Nadya, Jo. Lu tahu ga dia ada dimana sekarang? Masih tinggal di rumah lama?" tanyaku.

"Gua tahu sih, tapi emang lu ada apa dengan Nadya?"

Aku terdiam berpikir apa aku harus memberitahu Johan atau tidak, lalu berpikir bahwa tidak ada ruginya memberitahu dia.

"Gua mau nyatain perasaan gua Jo."

Johan terdiam sesaat lalu mulai tertawa terbahak-bahak sampai-sampai mobil kami hampir keluar dari Jalur

"Bah! Kampret! Lu udah bilang ga bakal ketawa." Protesku malu.

"Elu sih Pin! Umur 23 tahun tapi kek masih SMA dulu ! anjir masih belum move-on ya lu!?"

"Bah bacot! Jadi gimana? Dimana Nadya sekarang?"

"Sabar-sabar, nanti kalo udah sampe gua ceritain deh selengkap-lengkapnya!"

Johan sudah mengetahui kalau aku suka sama Nadya, bukan hanya Johan bahkan, satu kelas pun tahu kalau aku suka sama Nadya waktu itu. Hanya Nadya nya saja yang begitu tebal dan tidak sensitif.

20 menit kemudian kami sampai di rumah Johan. Ibu Johan menunggu di pintu rumah untuk menyambut kami.

"Selamat datang ke Bandung lagi dik Kevin. Gimana perjalanannya? Baik?"

"Baik tante, Alhamdulillah."

"Ayo-ayo, masuk jangan sungkan-sungkan." Ibu Johan mempersilahkan.

Kemudian aku membongkar barang-barangku di kamar tamu, sedikit mencuci muka di kamar, mandi dan berbaring sebentar di atas kasur. Tak lama kemudian terdengar suara ketukan Johan.

"Ke atas yok Pin, biar seperti dulu-dulu."

Kami berdua pun naik ke lantai 2 rumah Johan. Lantai 2 rumah Johan sudah jadi tempat kumpul-kumpul kami sejak kami SMA.

"Bener-bener masih sama kek dulu ya Jo?"

"Gua mau renovasi tapi rasanya sayang aja. Sini duduk di balkon."

EldunariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang