Chapter 6 - Accrecia

19 1 0
                                    

Pic by julijustri at zerochan

Part 1

Ferrin berdiri dengan memegang pedangnya yang retak pada ujungnya karena menangkis pedang batu Ogre yang dihadapinya. Dua orang pengawalnya telah gugur beberapa saat yang lalu, kini terbaring di tanah di belakang Ogre tersebut. Satu orang pengawalnya yang masih hidup terbaring terluka parah di belakangnya. Kuda-kuda mereka telah lari meninggalkan mereka.

"Tuanku! Pergilah! Anda bisa menyelamatkan diri anda jika meninggalkanku!"

Ferrin tidak bisa menjawabnya. Ferrin bukanlah orang yang dapat meninggalkan seseorang dalam bahaya, apalagi itu adalah temannya sendiri. Ferrin masuk ke dalam hutan ini karena mendengar rumor tentang adanya monster yang mengganggu masyarakat akhir-akhir ini. Sehingga dia dan tiga pengawalnya datang untuk memburu monster tersebut. Tak disangkanya bahwa mereka akan menemukan Ogre yang bahkan lebih besar daripada Ogre dan kuat daripada Ogre yang mereka ketahui.

Ferrin sudah kehabisan akal, dia tahu dia akan mati di tempat dia berdiri. Ogre itu terus memukulnya dengan pedang batunya yang berat, membuat otot-otot Ferrin seakan-akan tercabik saat menangkisnya dengan pedangnya. Tak ada gunanya lari, tanpa kuda, Ogre itu akan menyusulnya. Andaikan saja dia membawa pengawal lebih banyak, mungkin mereka akan bisa mengatasinya.

Terlihat sudah bosan bermain-main dengan mangsanya, Ogre itu memberikan pukulan terakhir ke Ferrin. Di saat Ferrin bersiap menerima pukulan tersebut, seseorang menendangnya ke samping dan menggantikan menangkis pukulan Ogre tersebut

Boomm! Bunyi pedang batu itu saat bertemu dengan perisai orang yang menendangnya. Tabrakannya begitu keras hingga tanah bergetar, mengangkat abu-abu di sekitarnya.

Sang pengawal terkejut melihat hal itu, lalu tersadar dengan Tuannya yang baru saja ditendang oleh orang asing.

"Tuan!" teriak pengawal itu.

Ferrin tidak mendengarnya, karena dia sendiri tercengang. Hanya orang gila yang meloncat ke pukulan penuh Ogre.

"Gladius..." gumam Ferrin

Gladius adalah pejuang yang menggunakan perisai besar dan pedang. Mereka memang terkenal dengan ketahanannya. Ini pertama kalinya Ferrin melihat aksi gladius secara langsung.

Ogre yang terlihat jengkel mengeluarkan teriakan "GRAAAHHH!!!!", menarik pedangnya ke atas untuk mengayunkannya lagi. Melihat itu, gladius berteriak:

"Sirbel!"

Sebuah melesat dari belakang gladius itu dan menusuk mata kanan ogre itu, membuat ogre itu hilang keseimbangan dan melangkah mundur. Ferrin melihat arah datangnya panah, seseorang berlari menghampiri sang pengawal dan bertanya.

"Kalian baik-baik saja?" Tanya pemanah itu.

"Aku tak apa-apa, tolong.. lindungilah tuan Ferrin."

Pemanah itu lalu melihat ke arah Ferrin, melihat kondisinya.

"Sepertinya Tuanmu baik-baik saja. Mundurlah, kami akan mengalihkan perhatian ogre itu." Katanya pada pengawal tersebut. Pengawal itu mengerti, lalu berjalan tertatih-tatih ke arah tuannya.

Pertarungan mereka berdua melawan Ogre lebih mirip pertunjukan matador. Saat Kaze mengalihkan perhatian Ogre, Sirbel memanahnya. Di saat Ogre itu mengalihkan perhatiannya ke Sirbel, Kaze menebas kaki Ogre. Mereka mengulangi hal itu terus menerus hingga ogre itu kewalahan.

"Bel!"

"Roger!!"

El za Mak beth.

Seperti tersadar dari lamunan, Ferrin langsung kehilangan jejak Sirbel. Dia tidak bisa merasakan keberadaannya, seperti bahwa dia sudah lama tidak berada bersama mereka.

EldunariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang