ㄴ <d>

231 55 33
                                    

[Revisi : 05.05.19]

---

Gue ga bisa tidur sama sekali.

Makanya pagi ini gue buru-buru ke sekolah demi kunci gembok laknat itu. Alhasil, gue sampai ga lihat di depan gue ada orang dan gue nabrak.

"Sorry, kak.... Jin?!" Kata gue kaget.


"Setan kerdus! Ngapain tabrak-tabrak? Mau modus lo?" Kata Jin ga kalah heboh.

"Heh Jintomang! Mending gue modusin Taeyong lah,"

"Punya mata tu pake biar bisa jalan,"

"Gue jalan pake kaki ya enak aja," kata gue ga mau kalah.

"Serah gue sibuk. Minggir," kata Jin.

Jin berhenti sebentar dan menengok ke arah gue, "Punya loker tuh dijaga. Awas aja sampe kemalingan, gue sukurin,"

Gue ga peduli dengan omongan dia dan balik ke rencana awal. Ke menuju loker untuk mengambil kunci gembok gue yang ketinggalan dan berharap buku paket gue ga ada yang hilang.

Dan bener aja, kuncinya masih gantung di gemboknya.

Gue mencoba membuka loker dan terkunci.

"Loh dikunciin?" Tanya gue.

Tanpa rasa takut, gue putar kuncinya dan buka lokernya. As expected, ada post-it disitu.

'Kunci gembok jangan ditinggal. Untung ga gue ambil terus gue duplikat. -J'

Gue menarik nafas sebal, "Lo kan udah punya duplikatnya bangsul," kata gue.

Eh, sendernya kasih inisial nama?

Sebelum berpikir itu inisial siapa, gue melihat di sebelahnya ditempel post-it lagi.

'Halo, gue si J'

















"HEH JINTOMANG! KALO LO SUKA SAMA GUE BILANG AJA!"

Sticky-note | +BTS✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang