PART 8 : "TERDETEKSI"

1.1K 95 0
                                    

Part 8 : "TERDETEKSI"

"Araseo,aku tidak bisa memberi tau soal tubuhmu itu, kau jangan terlalu khawatir,semua akan kembali seperti semulaa,keberadaan kalungmu telah kami temukan." Kata Mark.

"Weo? Benarkah?"

"Nae,kalungmu telah terdeteksi. Saat ini kalungmu ada di puncak tebing, tepatnya ada di gunung yang terletak di unjung kota. Kau harus ke sana."

"Bagaimana caranya agar aku dapat kesana? Aku tidak mengenali daerah ini."

"Tentu saja kau harus meminta bantuan gadis itu. Junior aku percaya kau bisa melewati ini semua. Aku harus pergi." Suara Mark hilang seketika.

Kreekk... seseorang membuka pintu.

"Aku pulang." Sapa Dahyun.

Ia kemudian masuk ke ruang keluarga,di sana nampak berdiri seorang namja yang menunggunya. Namja itu adalah Junior. Junior kemudian memdekati Dahyun dan memegang pundaknya. Tiba-tiba saja senyum cerah nampak mengembang di wajah Junior.

"Dahyun,sebentar lagi aku bisa pulang. Kalungku telah terdeteksi."

Dahyun sedikit terkejut dengan ungkapan Junior padanya kala itu. Dahyun bingung dengan perasaannya saat ini. Sejujurnya ia senang Junior akan segera menemukan kalungnya,tapi disisi lain Dahyun juga merasa sedih karena itu artinya Junior akan segera meninggalkannya dan pergi ke tempat asalnya.

Dahyun masih terdiam,matanya nampak sedikit berkaca-kaca.

"Dahyun? Kau baik-baik saja? Dahyun?" tanya Junior.

"Ah, oh nae. Benarkah kalungmu akan segera ketemu? Dimana itu?"

Mendengar pertanyaan tersebut Junior langsung tertunduk lesu.

"Katanya kalung ku ada di puncak tebing, tepatnya ada di gunung yang terletak di unjung kota. Tapi aku tidak tau bagaimana caranya untuk ke sana."

"Gunung?" seketika Dahyun teringat akan sesuatu.

"Junior, kau tidak perlu khawatir. Kita akan kesana."

"Sungguh? Gomawo Dahyun."

Dahyun membalasnya dengan anggukan.

Akhirnya Dahyun memutuskan untuk ikut perkemahan juga,semua itu demi Junior. Ini adalah sebuah kebetulan yang menguntungkan. Dahyun mendaftarkan dirinya dan Junior melalui oppanya,karena oppanya adalah salah satu panitia perkemahan.

^^^

Hari ini merupakan hari pertama di mulainya perkemahan. Junior dan Dahyun pergi bersama Chansung ke sana. Setibanya di perkemahan mereka bertemu dengan Nayeon.

"Katanya kau tidak mau ikut? Kenapa sekarang kau berada disini. Akhirnya kau ikut juga kan?" tanya Nayeon bertubi-tubi.

"Aku hanya penasaran dengan kegiatan yang akan di adakan saja kok."

"Terserah kau sajalah."

Seharian mereka mengikuti kegiatan yang di adakan, karena saat itu mereka belum mempunyai kesempatam untuk menyelinap pergi. Namun ketika malam datang mereka berencana untuk diam-diam mencari kalung tersebut.

Tepat pukul 02.00 a.m, ketika semuanya telah tertidur pulas mereka keluar tenda masing-masing.

"Junior,apa kau sudah bangun? Ayo.." kata Dahyun di depan tenda Junior dengan nada berbisik.

Junior pun keluar dari tendanya.

"Nae, ayo!"

Mereka menapaki jalan pegunungan yang sangat terjal dan menanjak. Pohon-pohon yang menjulang tinggi membuat suasana sedikit menyeramkan. Mereka mencari dan terus mencari,tapi sekian lama berjalan mereka sama sekali belum dapat menemukan kalung tersebut.

"Kau yakin kalungu ada disini?"

"Ya,aku sangat yakin, aku dapat merasakan getaran yang memanggilku."

"Tapi,seperti apa kalungmu itu?"

"Seperti kepingan sebuah puzzle yang jika digabungkan dengan ke 6 kalung yang lain maka akan membuat sebuah bentuk yang sempurna. Kalungku bercahaya,warnanya biru terang."

"Kita berpencar saja,agar mudah mendapatkannya. Gunakan ini jika kau telah menemukannya,seperti ini cara pakainya." Kata Dahyun menunjukan cara memakai walkie talkie.

"Tapi Dahyun..."

"Aku pergi ke arah sana dan kau ke sana."

Dahyun memulai pencariannya sendiri,ia pergi ke arah yang berlawanan dengan Junior.

Setelah tak beberapa lama Dahyun berjalan,ia melihat sebuah cahaya yang berada di ujung tebing,tertumpuk di antara bebatuan. Dahyun menghampiri cahaya itu,entah mengapa tiba-tiba saja hujan turun seketika.

"Hiaa,mengapa hujan turun di saat seperti ini sih." Benak Dahyun.

Ia semakin dekat dengan kalung yang bercahaya itu, tebing itu sungguh curam sekali hingga Dahyun harus sangat berhati-hati ketika mengambilnya. Ia langkahkan kaki sedikit demi sedikit agar dapat menjangkau kalung itu. Tubuhnya kini telah basah karena air hujan.

"Ayolah..ku mohon" kata Dahyun sambil memanjangkan tangannya agar sampai ke kalung yang ada di depannya.

Setelah bersusah payah,akhirnya Dahyun mendapatkan kalung tersebut.

"Pasti ini kalung Junior."

Ia pun segera menghubungi Junior.

"Junior, aku mendapatkannya."

"Sungguh? Aku akan segera ke sana, dimana kau?"

"Aku berada di...AAAAAAAAAA!!!!" teriak Dahyun.

"Dahyun? Dahyun? Kau kenapa hia kau kenapa?

Junior segera berlari,berlari mencari keberadaan Dahyun yang sama sekali tidak ia ketahui.

^^^

*To be continued 

My Dream Become TrueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang