PART 5 : "DAHYUN"

1.3K 118 2
                                    

PART 5 : DAHYUN

^^^

"Minta tolong? Baiklah aku akan membantumu jika bisa. Katakan saja!" jawab Dahyun.

"Maukah kau membantuku mencari kalungku yang hilang?" tanya Junior.

"Oh,tentu saja. Kenapa tidak kita laporkan saja ke polisi."

"Polisi? Dari semalam kau mengatakan itu, sebenarnya polisi itu apa?"

"Masa iya polisi saja kau tidak tahu, apa di daerahmu tidak ada polisi? Polisi itu aparat keamanan, mereka akan membantu kita kapanpun."

"Jangan,lebih baik kita cari berdua saja ya? Ku mohon..." kata Junior.

"Baiklah-baiklah, sepulang sekolah aku akan membantumu mencarinya. Kau tunggu di rumah sampai aku pulang ya?"

"Tidak bisakah aku ikut juga bersama mu ke sekolah?"

"Tapi kau bukan murid di sana,kau tidak akan di izinkan masuk."

"Tak apa aku akan menunggumu di luar."

"Baiklah kalau begitu, kau boleh ikut."

Setelah sarapan selesai mereka segera pergi ke sekolah tempat di mana Dahyun menimba ilmu.

^^^

Hari ini Junior juga ikut ke sekolah Dahyun. Di perjalanan menuju ke sekolah berpasang-pasang mata tertuju pada mereka berdua. Semuanya heran, karena pagi ini Dahyun datang dengan seorang namja yang begitu tampan dan jarang terlihat. Mereka juga heran sebab ini pertama kalinya Dahyun pergi dengan seorang namja.

Berpasang-pasang mata yang melihat Junior penuh curiga membuat Junior gugup dan takut. Melihat hal tersebut Dahyun segera menggandengnya seraya berkata

"Kau tidak perlu takut, aku bersama mu. Mereka hanya kagum dengan ke tampanan mu. Kau tenang saja,tidak akan ada hal buruk yang akan terjadi."

Di depan pintu gerbang mereka berhenti.

"Kau tunggu di sini sampai jam pulang ya, jangan kemana-mana nanti kau tersesat lagi. Aku akan segera kembali." Kata Dahyun.

"Baiklah." Jawab Junior singkat.

Dahyun segera masuk ke sekolahnya, di dalam telah terlihat Nayeon yang sedang berjalan menghampiri dirinya.

"Hiaa Dahyun! Namja yang datang bersama mu itu adalah namja yang tak sengaja bertemu dengan kita kan?" tanya Nayeon penasaran.

"Iya kau benar."

"Mengapa dia bisa bersama mu sekarang?"

Pertanyaan tersebut membuat Dahyun menceritakan kejadian yang telah ia alami semalam.

Setelah panjang lebar ia bercerita pada Nayeon, Nayeon tetap saja tidak percaya dengan apa yang telah di alami oleh Dahyun.

"Mana mungkin dia punya kekuatan seperti itu? Mungkin itu hanya imajinasi mu saja." Kata Nayeon tak percaya.

"Hia,aku tidak berbohong. Aku melihatnya sendiri."

"Sudahlah, mungkin itu karena kau sedang shock mangkanya kau tak dapat berpikir jernih. Sebentar lagi bel masuk berbunyi, ayo kita segera ke kelas!" ajak Nayeon.

"Baiklah, ayo!"

Kegiatan di sekolah berjalan seperti biasanya,tak ada hal spesial yang terjadi. Waktu pulang akhirnya tiba, semua anak berbondong-bondong keluar pagar untuk kembali ke rumah mereka masing-masing. Begitupun dengan Dahyun.

Di depan gerbang sekolah, Junior masih berdiri setia menunggu Dahyun.

"Kau pasti menunggu sangat lama, iya kan?" tanya Dahyun.

"Nae, ternyata menunggu itu membosankan."

"Kalau begitu ayo kita segera mencari kalungmu! Kita mulai dari taman kemarin ya."

"Baiklah." Junior mengangguk setuju.

Mereka pergi ke arah taman. Di sana mereka mencari dengan sangat berhati-hati. Tetapi, kalung permata itu tetap saja tak dapat di temukan. Dahyun begitu lelah mencari,sehingga ia memutuskan untuk istirahat sejenak sambil makan ice cream bersama Junior.

"Ini namanya ice cream,enak kan?" tanya Dahyun pada Junior.

"Emm..ya sangat lezat. Yummy." Junior memakan lahap ice cream itu.

Junior mencoba untuk memperhatikan Dahyun yang sedang memakan ice cream. Dahyun begitu imut ketika menjilat ice cream tersebut.

"Dahyun?" panggil Junior.

Dahyun menoleh, di lihatnya Junior yang sedang mengarahkan tangannya ke sudut bibir Dahyun. Junior menghapus noda cream cokelat yang saat itu menempel di sudut bibir Dahyun.

"Ada cream di bibir mu, em...lezat." kata Junior sembari menjilat jempolnya sehabis menghapus noda itu.

"Kau.."

Junior tersenyum.

^^^

Hari semakin sore, matahari mulai mengantuk dan tak sanggup lagi memberikan sinarnya.

Senja tiba, matahari telah menyembunyikan dirinya. Hari semakin redup dan akhirnya menjadi gelap. Mereka telah menyusuri semua jalanan tetapi pencarian itu sama sekali tak membuahkan hasil.

Saat ini Dahyun memutuskan untuk pulang. Mereka melewati jalan yang tak biasanya di lalu oleh Dahyun. Jalan itu begitu sepi dan gang itu terlihat sangat gelap. Di tengah perjalanan Dahyun mencoba mengeluarkan Handphone dari sakunya,tanpa ia sadari name tagnya terjatuh.

Setelah beberapa menit berlalu,barulah Dahyun sadar bahwa name tagnya telah hilang.

"Junior sebentar, sepertinya name tag ku terjatuh disana ketika aku mengeluarkan handphone. Aku harus kembali mengambilnya, kau tunggu disini sebentar ya."

"Akan aku temanin!"

"Tidak perlu, kau tunggu disini saja. Aku janji akan segera kembali. Lagi pula itu hanya name tag."

Dahyun pergi mengambil name tag nya yang terjatuh di antara persimpangan gang. Jaraknya memang tak terlalu jauh dari tempat dimana ia dan Junior tadi berdiri, mungkin hanya sekitar 30-40 langkah saja.

Di lihatlah oleh Dahyun name tag nya yang tergeletak di jalan. Ia pun segera mengambilnya.

"Oh,ini dia. Syukurlah."

Setelah membungkuk mengambil name tag tesebut ia pun segera berdiri. Tetapi, seketika itu ia melihat 4 ahjussi berbadan kekar sedang mabuk menuju ke arahnya.

"Hei, gadis manis ayo kemari?" goda salah satu ahjussi.

Melihat hal tersebut, Dahyun buru-buru mencoba melarikan diri. Namun tangannya di tahan oleh salah satu ahjussi yang lain.

"Hei,kau mau kemana?"

"Lepaskan aku!" coba Dahyun melepaskan tangannya.

Ahjussi yang lain mendekat lagi ke arah Dahyun.

"ANIO,APA YANG AKAN KALIAN LAKUKAN???" seketika saja tangis Dahyun pecah.

^^^

*to be continued

My Dream Become TrueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang