Sumarry: Joy dan Sungjae tertangkap dispact sedang berkencan. Kekacauan besar terjadi. Apakah bisa Sungjae dan Joy bertahan diantara badai yang sedang terjadi?
"It's Okay"© 2016 by Thewi Choi
Note: jika spasinya kacau. Silahkan hapus dulu story ini dari library, trus add lagi. Kesalahan postingan pertama, udah di edit biat enak bacanya.😅😅
***
"Ayo kita akhiri" Joy mengangkat kepalanya. Sungjae terdiam, namun Joy bisa melihat berbagai emosi berkecamuk dari tatapan matanya.
"Apa maksudmu, Sooyoung-a? Aku sudah berjanji akan menjagamu. Sebentar lagi, sebentar lagi kita akan-"
"Cukup, Oppa!" teriak Sooyoung. Gadis cantik itu luruh. Air matanya mengalir begitu saja tanpa bisa ditahan.
"Soooyung-a" Sungjae merasakan suaranya bergetar.
"Kita tidak bisa melanjutkan ini. Ini sangat melelahkan Oppa. Begitu banyak yang tersakiti karena kita. Aku- aku- tidak bisa ... hiks" Joy menutup mulutnya menahan isakan yang keluar tak terkendali.
"Aniya, Soooyung-a. Kita tidak perlu pedulikan mereka. Aku hanya memerlukanmu disampingku. Itu saja sudah cukup bagiku" Ujar Sungjae sambil mendekati Joy.
"Oppa hanya perlu aku? Tapi bagaimana denganku?! Kau tidak memikirkan aku? Aku ingin hidup dengan damai, aku masih ingin jadi idol lebih lama lagi. Gropku bahkan belum lama debut. Oppa jangan egois. Aku bisa gila Oppa! Aku ingin kita berpisah" Tangisan Joy semakin keras karena harus membohongi Sungjae sekali lagi. Dia tidak ingin berpisah. Dia bahkan rela melepas gelar idolnya untuk bersama Sungjae. Joy hanya tidak bisa membiarkan Sungjae terjatuh. Mereka masih muda, masih banyak jalan yang harus dilewati. Karir Sungjae yang cemerlang akan hancur jika bersama dengannya.
"Park Sooyoung, apa yang kau pikirkan?" Sungjae memeluk Joy dengan erat. Membuat gadis berambut pendek itu meronta.
"Oppa! Oppa, Aku bilang cukup. Ayo kita hentikan" Joy mendorong Sungjae dengan sekuat tenaga.
"Mianhae..." Joy tertunduk dengan tangan yang masih didada Sungjae. Mungkin ini adalah terakhir kalinya dia menyentuh Sungjae. Dia ingin mengingatnya bahkan jika harus menjadi kenangan yang menyakitkan. Sungjae adalah hadiah untuknya.
"Hiduplah dengan baik" sepatah terakhir yang diucapkan Joy sebelum akhirnya gadis itu berbalik dan melangkah pergi menjauh dari Sungjae.
Sungjae terpaku menatap punggung Joy yang perlahan mengecil karena jarak yang semakin jauh. Dia ingin mengejarnya namun tubuhnya seakan kehilangan semua tenaga. Lututnya lemas hingga tanpa sadar Sungjae sudah duduk di jalan yang sepi. Joynya telah pergi dan tak bisa dijangkau lagi. Dia menghilang di sebuah belokan.
Joy berjalan tanpa menoleh. Berkali-kali dia berbisik untuk dirinya sendiri untuk tidak berbalik. Joy takut jika sekali saja melihat wajah nan rupawan tersebut keputusannya akan goyah. Ini keputusan terbaik. Joy memaksakan dirinya untuk percaya.
Air mata tak henti mengalir. Joy merasakan sakit hati yang sama. Ah tidak, mungkin hati Sungjae lebih sakit darinya sekarang karena kata-kata kejam Joy. Dia yang meninggalkan Sungjae. Dia yang melepaskan tangan Sungjae terlebih dahulu.
Langkah Joy terhenti ketika menemukan Yeri yang menatapnya dengan pandangan yang sulit diartikan. Joy tertunduk, bahunya semakin gemetar. Tangisnya benar-benar pecah sekarang. Tangis yang sama kuatnya saat perpisahan WGM beberapa bulan yang lalu.
Yeri setengah berlari menyongsong Joy. Dengan lembut dia merengkuh bahu rapuh Joy. Gadis yang lebih muda itu memeluk Joy dengan penuh kasih sayang. Membiarkan Joy menangis sejadinya di bahu mungilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
WGM Alert (Sungjae Joy-OneShoot)
RomanceKumpulan ff Sungjae Joy bbyu dalam bentuk oneshoot dan twoshoot. Cerita tidak mesti berhubungan satu sama lain. Entah Canon(cerita hidup idol sesuai keadaan Sungjoy yang emang penyanyi) atau AU (cerita yang melenceng dari keadaan, misalnya Sungjae j...