Title : Fate
Genre: Comedy, fluf
Rating: Teen
Summary: Kata orang jika kita bertemu dengan seseorang terus-menerus dalam suatu waktu, mungkin orang itu adalah takdirmu. Sungjae tak mempercayainya, namun akhirnya dia ingin percaya.
.
"Fate"© 2016 by Thewi Choi
.
Mataku masih setengah terpejam ketika aku memasuki kereta yang ada tak jauh dari rumah sewa ku. Matahari sudah meninggi saat ini. Aku kira aku kesiangan. Aku hidup sendirian setelah memutuskan kuliah ditempat yang jauh dari orang tuaku. Aku tidak punya pacar dan hari ini orang yang tinggal serumah denganku menikah. Well, aku tak punya siapapun yang bisa membangunkanku disaat kesiangan seperti ini. Selain alarm ponsel yang justru malah sering kuacuhkan.
Aku terkantuk-kantuk, ketika sebuah telepon membuyarkan ketenanganku. Aiiissh... Siapa yang menelpon pagi-pagi begini. Dengan setengah hati aku mengangkat telepon tersebut.
"Heooh, Wae pengantin baru?" Orang ini... Ia yang membuatku harus bangun sepagi ini. Membelikan tiket ke Appeujong di jam 6 pagi. Aku tau dia perhitungan, tapi ini benar-benar luar biasa saat dia mengatakan memberikan tiket akomodasi minggu lalu. Seharusnya aku tahu dia takkan memberikannya dengan semudah ini. Tiket diskon karena masih terlalu pagi. Ckck... Betapa kerennya sahabatku, Jackson. Aku sampai hampir terharu saat itu.
'Oii, Sungjae-ya? Kau sudah berangkat?' tanyanya cepat. Aku menghela nafasku. Telat sekali, aku bahkan sudah harus berlari maraton untuk mengejar kereta ini.
"Kau kalau mau mengerjaiku tidak begini juga dong!" umpatku. Samar-samar aku bisa mendengar tawanya pecah. Orang sinting, dia malah tertawa mendengarku susah payah datang ke acara pernikahannya begini.
'Eeii, aku juga harus menghemat uang. Biaya pernikahan sekarang mahal' sangkalnya.Aku berani bertaruh dia pasti sedang menahan tawanya saat ini. Si Playboy Bodoh ini mengatakan kata hemat saja sudah luar biasa. Wanita mana yang akhirnya bisa membuat si playboy ini berikrar. Jujur saja, aku tidak heran jika suatu hari Jackson harus menikah tiba-tiba begini, mungkin dia telah menghamili calon mempelainya. Sebut saja aku jahat, tapi aku terlalu mengenalnya.
"Aku kirimkan alamat rumahku lewat pesan. Nanti kalau sudah distasiun appeujong naik taksi saja ya" ujarnya santai. Aku mengerutkan keningku.
"Kau tidak menjemputku?" tanya ku meninggi.
"Seperti anak gadis saja minta jemput. Pergi saja pakai taksi, nanti juga sampai" Sialan, rupanya istilah tamu adalah raja tidak berlaku padanya. Aku doakan semoga mantan pacarnya yang banyak itu datang dan menarik rambutnya di acara pernikahannya nanti sore. Amin!
Jackson mematikan panggilannya secara sepihak padahal aku belum sempat memakinya. Yaaah, aku bisa menjelekkannya nanti didepan istrinya.
Memikirkan si bodoh itu tidak ada gunanya. Masih ada 2 jam lagi sebelum aku sampai di Appeujong, kurasa tidur sebentar tidak akan masalah.
.
Aku menguap untuk yang kesekian kalinya. Sneaker putihku akhirnya menapak di stasiun Appeujong. Ransel hitam sudah terpasang erat di punggungku. Apa aku terlihat seperti Backpaker? Sebenarnya itu adalah impianku. Aku ingin melakukan perjalanan seperti yang aku lihat di televisi.
Aku singgah sebentar di mesin minuman. Sekaleng kopi kuharap bisa menahan kantukku untuk sementara ini.
Aku baru membuka tutup kalengnya ketika menemukan seorang gadis dengan gaun putih selutut turun dari kereta yang lain. Aku meneguk kopi kalengan itu sambil terus menatapi gadis yang terlihat ling-lung tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
WGM Alert (Sungjae Joy-OneShoot)
RomansaKumpulan ff Sungjae Joy bbyu dalam bentuk oneshoot dan twoshoot. Cerita tidak mesti berhubungan satu sama lain. Entah Canon(cerita hidup idol sesuai keadaan Sungjoy yang emang penyanyi) atau AU (cerita yang melenceng dari keadaan, misalnya Sungjae j...