Sepulang dari rapat aku dan Kichi pulang bersama, sambil ngobrol. Tiba-tiba ada suara ledakan dibelakang kami. Kami berdua lalu menoleh, dan yang kami lihat adalah tabrakan yang sangat dashyat. Sebuah mobil truk menabrak bus. Kami lalu segera berlari meninggalkan tas kami untuk menyelamatkan korban yang berada di bus tersebut, semua korban baik-baik saja namun hanya satu yang terluka parah yaitu seorang anak laki-laki yang seumuran dengan kami.
"Apa kau tidak apa-apa?"
Aku bertanya kepada anak itu"Shina..."
Dia mengatakan itu kepadakuLalu tiba-tiba saja ada seorang perempuan berlari ke arah anak tersebut dan mendorongku sampai aku terjatuh.
"Hinori bertahanlah!"
Kata anak perempuan itu yang ternyata bernama Shina"Apa kau kenal dia?"
Tanyaku kepada Shina teman anak tersebut"Dia temanku!"
Kata anak perempuan itu"Baiklah aku akan menolongnya"
Aku mengatakan itu kepada anak perempuan ituLalu aku segera memanggil Kichi untuk membantuku menolong Hinori anak laki-laki yang terjepit di pintu mobil tersebut
"Ahh... Hinori....?"
Kata Kichi kepada anak itu"Apa kau kenal dia?"
Aku bingung"Bukan apa-apa kok, ayo segera bantu dia Hiroshi"
Kata Kichi dengan gugupLalu kami segera menariknya. Sekitar 1 jam kami menarik Hinori dan akhirnya berhasil. Lalu kami membawanya ke rumah sakit terdekat, tetapi setelah kami menerima hasil Rontgen, ternyata tidak ada sedikitpun bagian yang patah. Aku, Kichi, dan Shina bersyukur dan agak sedikit bingung atas kejadian itu.
"Apa tidak ada yang patah?"
Aku bertanya kepada dokter"Tidak ada yang patah sama sekali tidak ada"
Kata dokter dengan muka yang turut bersyukur"Apa!... mustahil"
Kata Shina kagetSesudah kejadian itu aku dan Shina mengobrol sendirian di balkon atas rumah sakit.
"Sejak kapan kau mengenal anak itu?" Aku bertanya kepadanya
"Aku bertemu dia di pinggir jalan, pada saat aku hendak pergi ke sekolah" katanya agak sedih
"Lalu, kenapa kau menganggapnya sebagai teman?" Aku bertanya lagi, sedikit cemburu
"Dia tertabrak di tengah jalan, dan pada saat itu aku segera membawanya ke rumah sakit terdekat di sana, dan pada saat dia sudah mulai pulih aku membawanya ke rumahku, dan sejak saat itulah aku menjadi temannya!" Katanya sangat panjang.
"Owh... apa dia mempunyai orang tua?" Tanyaku dengan cukup serius.
"Tidak katanya dia selalu sendirian, bahkan dia tidak tau apa artinya teman, orang tua, saudara, dan kata cintapun!" Katanya sambil menangis memelukku
"Hmm Shina... bolehkah kau..." kataku dengan pelan ingin menyingkirkan tangannya yang memelukku
Tapi pada saat aku melihat wajahnya ternyata dia sedang tertidur...( Wadah... jangan sampai ada yang ngeliat nih! ).
KAMU SEDANG MEMBACA
Thunder-Man
AksiPada saat itu aku sedang berjalan di tengah keramaian menuju rumah. Tiba-tiba aku mendegar suara ledakan dari langit, seseorang berteriak 'Meteooor...', dengan rasa gelisah di dalam diriku, aku membalikkan badan dan inilah yang terjadi.