PART 3

4K 286 5
                                    

Beberapa hari lagi adalah peringatan 100 hari pernikahan Seungcheol dan Jeonghan. Sejauh ini hubungan mereka baik-baik saja, mungkin hanya ada perdebatan-perdebatan kecil tentang letak barang yang tidak sesuai keinginan Jeonghan, dan kotoran-kotoran yang disebabkan Seungcheol. Tetapi mereka baik-baik saja.

Jeonghan POV

Haaaaahh .... tak terasa pernikahanku sudah akan menginjak 100 hari. Satu minggu lagi 100 hari pernikahanku dengan Seungcheol.

Aku sudah memilki rencanaku sendiri untuk memperingatinya, kira-kira apa yang akan dipersiapan Seungcheol? Aku tidak berharap sesuatu yang lebih. Jika dia hanya memberiku bungapun aku sudah sangat bahagia, ah tidak-tidak dia mengingatnya saja aku sudah bahagia. Tidak perlu sesuatu yang berlebihan.

Seungcheol POV

Aku merenggangkan tubuhku setelah menyelesaikan laporaku minggu ini kemudian bersiap untuk makan siang. Jeonghan membawakan banyak makanan hari ini untuk ku makan dengan Hyungwon-teman dekatku di kantor, tetapi dia tidak berangkat hari ini. Ku putuskan untuk mengajak Ketua Hong.

Knock knock

"masuk" jawab Ketua Hong dari dalam. Aku pun segera masuk.

"ada apa?"

"begini pak, saya membawa banyak makanan hari ini. Jika bapak mau, saya bisa berbagi dengan bapak"

"tidak masalah, kita akan makan dimana? Di ruanganku saja bagaimana?"

"baik, tunggu sebentar pak" aku segera mengambil makan siangku dan membawanya ke ruangan ketua Hong

"sialahkan dinikmati pak"

Ketua Hong ssegera mencoba masakan Jeonghanku

"ini enak, kau pandai memilih istri ternyata Seungcheol-ah"

"haha tentu saja"

"pasti senang semua keperluan sudah ada yang menyiapkan"

"jika anda ingin ada yang menyiapkan, segera cari pendamping pak" candaku

"kau benar, kupikir selama ini aku terlalu sibuk dengan pekerjaanku"

"apa anda ingin saya carikan satu?"

"istrimu saja jika boleh"

"eiiiiiii" kamipun tertawa bersama

"aku kira kita seumuran, jadi tidak perlu terlalu formal kepadaku"

"bolehkah pak?"

"tentu saja, supaya kita lebih dekat. Kau bisa memanggilku Jisoo atau Joshua"

"baiklah, tetapi jika hanya kita berdua aku akan memanggilmu seperti itu"

"terserah kau saja"

"sampaikan terimakasihku untuk istrimu, aku sangat menikmati masakannya"

"pasti, dia pasti akan senang mendengarnya"

"aku akan melanjutkan pekerjaanku dulu, sampai nanti" pamitku pada Jisoo

Pukul 5 aku sudah keluar dari ruanganku karena pekerjaanku sudah selesai. Saat aku di lobby tiba-tiba ada yang memanggilku

"Seungcheol-ie?"

"iya, anda mengenal saya?"

"ya! Kau melupakanku?"

"siapa?" tanyaku dengan raut wajah yang bingung

"Jiyoung, Jiyeong-ie" ucapnya ceria

"Jiyoung? Benarkah kau Jiyoung?"

"Iya oppa, apa aku bertambah cantik sampai-sampai kau tidak mengenaliku?"

"tidak, kau tetap jelek seperti dulu" candaku "Kapan kau kembali?"

"Yaish! Sudah sebulan aku di Korea"

"ah benarkah? bagaimana kabarmu?"

"baik tentu saja. Aku bahkan baru saja membuka restoranku, hebat bukan?"

"kemampuan masakmu pasti berkembang eoh?"

"tentu saja" ucapnya percaya diri

Biar kujelaskan, Jiyoung ini teman kecilku hingga sekolah menengah pertama karena setelah itu Jiyoung dan keluarganya berpindah ke Jepang.

Dulu dia senang sekali dengan memasak bahkan hingga sekarang dan sudah mendirikan restorannya sendiri. Dulu sering sekali dia mambawakan bekal untuk aku dan dia makan di sekolah.

"Oppa, bolehkan aku meminta nomor ponselmu?"

"tentu saja, kemarikan ponselmu" segera ku ketikan nomorku di ponselnya

"nanti akan kuhubungi oppa, aku masih ada urusan, jadi aku harus pergi sekarang" ucapnya sedih

"baiklah, selesaikan urusanmu"

"tunggu telfonku, oke?" teriaknya dari kejauhan

Aku hanya menganggukan kepalaku dan segera meninggalkan kantor.

Jeonghan POV

Pagi ini setelah menyiapkan keperluan Seungcheol aku langsung pergi ke pasar. Di jalan menuju pasar aku bertemu dengan Bibi Hwang yang tinggal satu lantai dengan ku di apartemen.

"Selamat pagi bibi" sapaku sambil tersenyum

"pagi Jeonghan, kau mau ke pasar?"

"iya bibi, hari ini 100 hari pernikahanku dengan Seungcheol" ucapku malu-malu

"benarkah? Selamat kalau begitu. Kau akan menyiapkan apa untuk suamimu?"

"aku ingin memasak steak untuk makan malam nanti"

"makan malam romantis eoh? baiklah, bibi akan menemanimu"

"tidak perlu bi, lebih baik bibi istirahat di rumah saja"

"tidak-tidak, aku juga ingin membeli beberapa keperluan karena nanti aku dan suamiku akan pergi ke rumah anakku di Daegu"

"aaahhh begitu. baiklah, ayo bi" ucapku sambil memeluk lengan Bibi Hwang.

Di pasar bibi Hwang banyak membantuku, dari memilihkan bahan-bahan yang baik dan memberi nasihat-nasihat tentang rumah tangga yang terkadang membuatku malu.

Setelah berbelanja aku kembali ke apartemen, dan sudah tidak ada Seungcheol di rumah bertanda sudah berangkat bekerja. Saat akan memasukkan bahan-bahan masakkan yang kubeli di pasar tadi, aku melihat note yang ditempel di kulkas.

AKU BELUM MENDAPATKAN MORNING KISS KU.

-Suamimu yang sudah kau tinggalkan

Aku terkekeh membaca catatannya. Kekanakan, pikirku. Setelahnya langsung ku masukkan bahan-bahan masakan yang sudah ku beli tadi.

Author POV

Pukul 16.30 Seungcheol sudah keluar dari ruangannyanya, pekerjaan hari ini tidak banyak jadi Seungcheol memutuskan untuk pulang.

"Oppa, Seungcheol Oppa" Ada yang memanggil Seungcheol saat Seungcheol berada di depan kantor

"Jiyoung? Kau masih ada urusan disini?" ternyata Jiyoung yang memanggil Seungcheol

"tidak ada, aku menunggu oppa" Jiyoung tersenyum malu-malu "bagaimana jika kita makan malam bersama di restauran ku?"

"begini Jiyoung, bukannya aku tidak mau tapi istriku pasti sudah menungguku di rumah" ucap Seungcheol tak enak

"op..oppa sudah menikah?" tanya Jiyoung tercekat, kemudian raut wajahnya menjadi sedih

"apakah aku belum memberitahummu? Ya aku sudah menikah sekarang. Maaf tidak mengundangmu, kau tau aku tidak tau bagaimana harus mengkontakmu" ucap Seungcheol sambil mengusap tengkuk, merasa tak enak.

"ba...bagaimana jika membawa beberapa makanan dari restauranku, kita bisa makan bersama dengan istrimu" ucap jiyoung sambil tersenyum terpaksa

"terdengar bagus, Jeonghan pasti juga belum memasak untuk makan malam" Setelahnya mereka langsung pergi ke restaurant milik Jiyoung

Sedangkan di apartemen Jeonghan dan Seungcheol saat ini terdapat seseorang yang sedang sibuk menyiapkan masakan. Seseorang itu tentu saja Jeonghan.

Jeonghan sangat bersemangat mempersiapkan masakannya sampai-sampai telah melukai dua jarinya saat memotong kentang. Saat sedang mempersiapkan masakannya tiba-tiba ia mendengar suara pin yang sedang di masukkan. Jeonghan panik, bagaimana bila itu Seungcheol? Dia bahkan belum menyelesaikan masakannya. Jeonghan meninggalkan masakannya dan segera berlari ke depan, pintu pun langsung terbuka. Benar saja itu Seungcheol.

"kenapa sudah pulang?" tanya Jeonghan tanpa menyadari sosok lain dibelakang Seungcheol

"Kebetulan hari ini pekerjaanku tidak banyak sayanh. Oh iya, perkenalkan ini sahabat kecilku namanya Jiyoung" Seungcheol memperkenalkan Jiyoung pada Jeonghan

"Annyeonghaseyo, Choi Jeonghan iyeyo"

"Annyeonghaseyo, Lee Jiyoung iyeyo" mereka saling memperkenalkan diri

"kita lanjutkan mengobrol di dalam saja. Oh ya sayang, kau belum memasak untuk makan malam bukan? Jiyoung membawa banyak makanan, bisakah kau menatanya?"

Raut wajah Jeonghan berubah sedih seketika. Seungcheol bahkan tidak ingat bahwa saat ini hari ke-100 pernikahan mereka..........

To Be Continue

Hallo aku membawa kelanjutan dari cerita ini. Maafkan kalai makin enggak jelas. Makasih kalian semua yang udah mau baca cerita aku.

Walupun telat, selamat menunaikan ibadah puasa ya bagi yang menjalankan 🙏

Marriage Life (JEONGCHEOL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang