Raut wajah Jeonghan berubah sedih seketika. Seungcheol bahkan tidak ingat bahwa saat ini hari ke-100 pernikahan mereka..........
------------------------------------------------------
Mereka bertiga sudah berkumpul di ruang tengah untuk menyantap makanan yang sudah di bawa oleh Jiyoung. Tentu saja sebelumnya Jeonghan sudah membereskan masakannya terlebih dahulu.Mengingat Seongcheol yang lupa akan 100 hari pernikahan mereka, Jeonghan menjadi sedih. Apakah terlalu berlebihan merayakan 100 pernikahan, pikir Jeonghan.
Seungcheol dengan lahap memakan masakan yang dibawa oleh Jiyoung dan terus memuji masakannya. Jeonghan hanya tersenyum kecil dan tidak selera makan.
"Apakah tidak enak Jeonghan-ssi?" tanya Jiyoung, karena sedari tadi gadis itu perhatikan, Jeonghan hanya mengaduk-aduk makanannya saja.
Sontak Jeonghan mengangkat wajahnya dan memaksakan senyum.
"Tidak, bukan seperti itu. Ini enak, sungguh. Sengcheol saja sedari tadi memuji masakanmu. Mungkin lain kali aku harus belajar denganmu"
Jiyoung tertawa kecil
"orang inikan memang omnivora""Hei, perhatikan kata-katamu nona Lee"
"Memang benar bukan?"
Jeonghan hanya memperhatikan interaksi mereka dalam diam.
"Sayang aku rasa ini terlalu banyak untuk kita, bagaimana jika kita memberi beberapa untuk bibi Hwang" ucap Sengcheol ketika mengingat bibi Hwang yang selalu baik dengan mereka.
"Bibi Hwang sedang tidak di rumah, sedang pergi ke rumah anaknya yang berada di Daegu"
"Sayang sekali. Baiklah, akan ku habiskan kalau begitu. Kau juga makanlah sebelum ku habiskan" Jeonghan hanya menanggapi ucapan Seungcheol dengan senyum.
Pukul 10 malam jiyoung sudah pulang, dan menyisakan si pemilik rumah.
Jeonghan membersihkan piring-piring dan peralatan masaknya tadi dengan tenang. Sedangkan Seungcheol saat ini sedang membersihkan badannya.
Saat sedang sibuk mencuci piring tiba-tiba sepasang tangan melingkar di pinggang Jeonghan. Sudah pasti Seungcheol pelakunya. Jeonghan hanya diam saat Seungcheol menciumi tengkuknya yang tidak tertutupi rambut karena Jeonghan mengucirnya.
"Aku sedang mencuci, jangan ganggu aku" mengingkat apa yang dilupakan Seungcheol membuat Jeonghan ingin menangis sehingga suara Jeonghan menjadi serak karena memahan tangis.
Kau berlebihan Yoon Jeonghan, batin Jeonghan.
"Kau baik-baik saja sayang? Suaramu terdengar serak" ucap Seungcheol khawatir, tidak baisa Jeonghan seperti ini., biasanya jika Seungcheol menggodanya Jeonghan akan dengan senang hati meladeninya.
"Sebaiknya kau istirahat saja, sepertinya kau kelelahan" ucap Seungcheol sambil melepas sarungtangan mencuci Jeonghan dan menuntunnya masuk ke kamar, Jeonghan hanya menurut.
"Tidurlah, aku akan menyelesaikan pekerjaanmu" Seungcheol membenarkan letak selimut Jeonghan "selamat malam, jangan sampai sakit" Seungcheol mengecup kening Jeonghan dan segera menyelesaikan pekerjaan yang ditinggakkan Jeonghan tadi.
Satu tetes, dua tetes, kemudian air mata Jeonghan berlomba-lomba keluar. Jeonghan menangis dalam diam.
------------------------------------------------------
Pagi berikutnya mereka lalui seperti biasa. Jeonghan berusaha melupakan kesedihannya dan tetap menyiapkan keperluan bekerja Seungcheol dan memasak sarapan untuk mereka, hanya saja Jeonghan lebih pendiam dari biasanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage Life (JEONGCHEOL)
FanfictionPRIVATE CHAP 1,5,&9 Main Cast : Choi Seungcheol Yoon Jeonghan Other Cast: member seventeen, etc Hanya sebuah fanfic tentang kehidupan rumah tangga Seungchol dan Jeonghan yang manis. Tetapi bukan kehidupan pernikahan namanya jika hanya cerita manis d...