Chapter 9

2.4K 123 0
                                    

Gue masih pacaran sama Kak Rey. Gue juga gak cerita ke siapa pun soal yang gue dengar waktu itu di wc, termasuk Kak Rey. Walaupun gue tau hati gue sakit banget.

Gue sekarang lagi di Kantin. Terus ada telfon masuk dari Bang David.

"Chelle, gue tadi dapat telfon dari rumah sakit. Ibu kecelakaan, gue masih di luar kota. Mungkin besok pagi gue baru nyampe."

Lo tau? Itu kayak bom. Yang gak dipancing buat meledak tapi hasilnya ngancurin semua tempat. Gue beneran speechless dan shock banget.

"Chelle kenapa?" Tanya Diandra

"Ibu gue."

"Ngapa ibu lo?"

"Kecelakaan, dia di rumah sakit sekarang."

"Ya udah, ayok kita ke rumah sakit sekarang."

"Nggak Di, lo gak bisa izin keluar. Yang berkepentingan kan gue."

"Tapi Chelle... "

"Udah gue sendiri aja. Gue gak apa-apa kok. Nanti aja pulang sekolah lo ke rumah sakit." Jawab gue sambil berdiri ke luar kantin.

Tapi sebelum gue keluar kantin, gue ingat sesuatu.

"Dian, jangan kasi tau Axel soal ini. Nanti aja, pas dia selesai lombanya baru lo bilang."

Ya, Axel ada lomba musik tingkat provinsi hari ini. Gue tau apa yang bakalan di lakuin Axel kalau dia tau soal ini. Gue gak mau jadi penghancur mimpi dia.

Dengan tergesa-gesa gue pergi ke rumah sakit. Gue langsung menemui ibu yang berada di ruang ICU. Dan ternyata ibu gue masih belum ditangani dokter. Gue kemudian menemui seorang suster.

"Sus, dokternya mana? Ibu saya habis kecelakaan sus. Dan belum ada tindakan apapun dari rumah sakit ini."

"Sabar mbak. Mbak harus ngedaftar dulu.

"Dimana daftarnya sus?"

"Disana mbak."

Gue lalu menuju tempat pendaftaran yg cukup lama ngantrinya. Dan ngurus administrasi rumah sakit. Gue sempat bolak balik keluar rumah sakit hanya sekedar ngefotokopi surat-surat yang diperlukan. Setelah itu, gue juga harus mengurus kamar inap serta obat-obat yang diperlukan ibu. Semua gue lakukan sendirian.

*Author pov*

Dan tanpa sepengetahuan Michelle, Axel berada disana melihat Michelle yang bolak balik rumah sakit. Ia tahu jika ia menghampiri gadis itu hanya akan menganggu konsentrasinya.

*Michelle pov*
Setelah ibu ditangani dokter, dokter meminta gue untuk ke ruangannya.

"Ibu saya gimana dok?" Tanya gue dengan cemas

"Kamu liat hasil scan ini. Ada penggumpalan darah di bagian otaknya"gue membeku tanpa bisa berkata apa-apa.

"Tapi ini tidak terlalu parah, saya akan memberi suntikan untuk menghilangkan pembekuan ini. Jadi mungkin ibu anda akan dirawat sekitar 5 hari"

"Baiklah dok, saya mohon lakukan yang terbaik untuk ibu saya."

"Saya akan berusaha semampu saya hasil nya kita serahkan kepada yang maha kuasa"

"Terima kasih dok"

Gue kemudian keluar dari ruangan dokter, kemudian Refan dan Diandra langsung menanyai gue. Dengan tenang gue ngejawab semua pertanyaan mereka.

"Gak apa kok, ibu baik-baik aja. Cuman ada sedikit penggumpalan di otaknya, kata dokter ibu bakal rawat inap sekitar 5 hari. Doa'in aja yang terbaik"

Waiting For You [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang