1. Prolog

57 9 3
                                    


Alunan lagu selamat ulang tahun terdengar di seluruh penjuru taman yang di sulap menjadi tempat Birthday Party anak-anak ini. Rania selalu suka apa pun yang berhubungan dengan acara ulang tahun, baginya selalu menarik untuk di bahas rasanya ia ingin menjadi anak-anak lagi.

Dan sekarang Rania benar-benar seperti anak kecil lagi, ikut menggantri bersama anak-anak kecil hanya untuk mendapatkan satu cup ice cream. Namun setelah ia berhasil mendapatkannya sayangnya ada yang menabraknya sehingga ice cream yang ia pegang jatuh.

Rasanya Rania ingin sekali memarah-marahi orang yang menabraknya tapi ia urungkan niatnya itu, karena kini di hadapannya sedang berdiri anak kecil laki-laki sambil menundukan kepalanya.

"Maaf aku gak sengaja ...".ucap anak kecil laki-laki tersebut sambil memilin kemeja putihnya.
"Iya gak apa-apa. Lain kali hati-hati yah! Jangan lari-larian lagi kalau nanti kamu nabrak orang lagi gimana. Terus orang itu gak mau maafin kamu, nanti kamu dosa loh...? ".
"Iya aku gak lari-larian lagi. Maaf ya Kak!".bocah kecil itu pun berlalu dari hadapan Rania. Ah lucunya anak itu bagaimana mungkin ia bisa memarah-marahinya.

Rania pun memutuskan untuk duduk di bangku panjag taman itu, dia sudah tidak berminat untuk mengantri ice cream lagi. Sebenarnya Rania berada di sana hanya menemani sahabatnya yang adiknya di undang ke acara ulang tahun tersebut, dan kini Rania seperti orang bodoh sendirian tanpa ada yang menemani. Ah kenapa begitu terdengar menyedihkan.

Rania Pramudita: Han lo dimana? Kalau lo mau pulang chat gue yah, tega banget yah lo. Lo yang ngajak gue kesini tapi gue di tinggalin #sahabatkurangajar#beteicecreamguejatuh

Setelah Rania mengirim pesan ke sahabatnya itu, Rania pun memutuskan untuk duduk di bangku panjang yang di sediakan taman tersebut. Matanya menatap sekeliling taman acara tersebut, banyak anak-anak yang dengan cerianya bermain mereka terlihat begitu menarik dengan pakaian yang mereka gunakan. Rasanya Rania benar-benar ingin menjadi anak kecil lagi, menyenangkan tanpa beban.

"Anak kecil itu kenapa ribet banget yah, mau ke acara ulang tahun aja siap-siapnya dari jam dua belas siang. Ibu-ibu yang mau kondangan ajah kalah!".

Rania menatap laki-laki yang baru saja berbicara tersebut, Rania bahkan tidak tahu kapan laki-laki itu duduk, kenapa ia seperti hantu casper yang bisa datang tiba-tiba. Dan apakah laki-laki itu berbicara dengan Rania, sepertinya memang begitu karena laki-laki itu kini sedang menatap Rania sambil tersenyum kecil. Dia cukup tampan.

"Memang acara ulang tahun itu selalu menjadi acara yang menyenangkan, terutama untuk anak-anak, kalau boleh aku saja ingin jadi anak-anak lagi ...".jawab Rania dengan jelas bahkan dia tak sadar kalau juga mencurahkan isi hatinya.

Laki-laki itu tersenyum semakin lebar setelah mendengar ucapan Rania. "Kenapa kepengen jadi anak kecil lagi?".sambungnya lagi.

"Entahlah mereka terlihat sangat bahagia, bebas tanpa beban!".
"Memangnya kamu tidak bahagia hmm ...".tanya laki-laki tersebut tatapannya tak lepas dari Rania yang masih asyik memandang anak-anak kecil.

Rania pun langsung menatap laki-laki tersebut, pertanyaan yang ia berikan tiba-tiba menyentil hatinya. "Mungkin ...!".ucapnya jelas namun lirih.

Laki-laki itu pun tak menjawab ucapan Rania, ia hanya diam begitu pun juga Rania. Mereka hanya saling pandang satu sama lain, tapi Rania tak mengerti sama sekali arti dari tatapan laki-laki tersebut, hanya satu yang Rania tahu pasti. Ada sesuatu di sana.

Aku, Kamu, dan DuniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang