10. Jarak(2)

3 0 0
                                    


Rania membolak-balik halaman buku pelajarannya dengan malas jam mata pelajaran pertama di hari senin yang paling di hindari Rania dan juga teman sekelasnya yaitu Matematika, Udah capek panas-panasan setelah upacara di tambah lagi dengan pelajaran pertama Matematika udah panas tambah panas otaknya. Nasib anak kelas tiga sih mau di apain lagi.

Di papan tulis kelas Rania penuh dengan soal dan pembahasan tentang Logaritma yang kembali di ulang, gurunya yang kini sedang menatap seluruh murid yang isinya perempuan semua sedang mencari mangsa untuk mengerjakan soal di depan. Rania hanya bisa menundukan kepalanya berharap bukan nama dia yang di panggil.

"Ra gimana kemarin ketemuannya seru gak! ".ucap Yessi sambil berbisik ke arah Rania sambil terus menundukan kepalanya.
"Anjir banget tahu gak sih. Lo ngenalin gue sama cowok yang pernah gue ceritain, yang lagi mau tauran terus ketemu gue. Sumpah gue malu banget Yess dia masih inget gue ...".

Yessi hanya tertawa kecil mendengar jawaban Rania. "Tapi gantengkan Ra, siapa tahu lo bisa berjodoh sama dia. Ya gak sih? ".jelas Yessi sambil menaik turunkan alisnya menggoda Rania.

"Ganteng sih dia juga anaknya enak di—".

"Rania maju kedepan isi jawaban nomer 15 di papan tulis!".ucap guru Matematikanya memotong obrolan Rania bersama Yessi.

Rania hanya bisa menatap sedih papan tulis di hadapannya, lalu menatap teman-temannya berharap mendapat bantuan. Tapi teman-temannya juga menatap sedih ke arah Rania. Damn it...

ⓦⓐⓣⓣⓟⓐⓣ

Rania memakan nasi goreng buatan pembantunya di dalam kelas sendirian, sedangkan teman-temannya yang lain memilih untuk pergi ke kantin sekolah. Bosan tapi Rania juga malas buat pergi ke kantin, jadi ia lebih memilih makan bekal yang ia bawa di kelas saja.

Rania tersenyum kecil menginggat kejadian hari minggu kemarin di saat ia bertemu dengan laki-laki yang di kenalkan Yessi kepadanya kemarin, laki-laki yang ternyata pernah ia temui di saat ia pulang dari rumah Yessi usai kerja kelompok.

Laki-laki yang Rania fikir sedang berkumpul untuk tawuran bersama teman-temannya ternyata salah, laki-laki itu menjelaskan bahwa ia hanya sedang nongkrong saja kebiasaan anak-anak sekolah zaman sekarang.

Sebenarnya Rania juga tidak sendirian bertemu laki-laki itu, dia bersama Yessi juga. Hanya saja Yessi menemaninya sebentar karna ia juga ada acara bersama kekasihnya jadi Rania akhirnya mengobrol berdua saja.

Tapi ternyata Rania melihat Raihan di sana sendirian, tadinya Rania ingin menyapanya tapi ia urungkan mengingat pertemuan terakhir mereka tidak begitu baik. Rania juga tahu kalau Raihan sempat memperhatikannya tapi Rania pura-pura gak tahu saja, dia binggung harus bagaimana saat itu.

Tapi setelah itu Raihan juga di susul perempuan cantik, mereka terlihat dekat tapi Rania tidak tahu apa yang mereka bicarakan karna jarak meja mereka yang sedikit berjauhan. Mungkin saja itu pacarnya emang udah dasarnya kali yah kalau cowok ganteng itu ya pasti pasangannya cewek cantik, ya walau ada sebagian yang gak seperti itu. Tapi masih jarang bangetkan.

Tapi sebelum Rania pergi dari coffea shop tersebut matanya sempat menatap Raihan yang juga sedang menatap ke arah Rania, hatinya saat itu ingin menjelaskan sesuatu kepada Raihan tapi semua terkunci di mulutnya begitu saja.

Ada jarak tak kasat mata di antara mereka, setelah pertanyaan atau bahkan lebih bisa di sebut pernyataan Raihan kepada Rania pada malam itu.

ⓦⓐⓣⓣⓟⓐⓣ

Aku, Kamu, dan DuniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang