Bab 8

1.2K 82 21
                                    

Apapun yang akan terjadi, apapun yang akan kau lakukan, dan itu akan menjadi apapun, bersumpahlah kau tidak akan menjerit. Pasalnya Kyuhyun mendapati dirinya telanjang dada di kasur bersama Choi Siwon. Iya, Siwon yang kaya raya itu, yang menjajikannya menjadi kaya dalam semalam. Dan demi apapun, ini adalah waktu yang tepat bagi Kyuhyun untuk kehilangan harga dirinya.

Cho Kyuhyun kaget setengah mati. Matanya membulat dengan anak rambut yang menghalangi pandangnya. Sikunya menumpu di bantal yang agak tinggi setara muka Siwon, dan pemuda itu meleguh di hadapan Kyuhyun. Sumpah, ia amnesia dadakan. Apa yang mereka lakukan semalam? Apa mereka minum? Tidak, itu mustahil. Ia tak ingat apapun. Tapi Siwon yang sekarang tidur seperti bayi ini perbuatan siapa? Laknat kau, Cho Kyuhyun!

"Emh...."

Kyuhyun terkesiap, merobohkan diri kembali setelah meraup wajahnya dengan kedua tangan. Kemudian diacaknya kasar rambut-rambut berantakan itu. Oh sialan, sialan hidupmu, Cho!

Kyuhyun benar-benar ingin menangis saat itu juga. Benar-benar ingin menjambak habis rambutnya dan dia ingin Choi Siwon ini mati di tangannya. Tapi yang terakhir terlalu buruk, ia belum siap masuk penjara. Tidak, maksud Kyuhyun adalah, hey, kenapa dia seperti ini?

"Tidak," Kyuhyun bangun, menatap lagi wajah Siwon yang tanpa dosa dan bibir tipis yang sexy itu. Tidak, jangan tatap yang itu, Cho!

Kyuhyun memijat pelipisnya dan kemudian ia memaksa tangannya menampar pipi Siwon dengan keras sampi pemuda itu meringis kesakitan dengan raut setengah sadar. Oh ya Tuhan, Kyuhyun ingin menjambak rambut itu dan menonjok muka Siwon dengan tinjunya.

Dengar, jika kau ingin tahu apa yang kulihat, kau akan tercengang. Aku bersumpah. Kau hanya akan menemukan pemuda dengan rambut pendek berantakan, hidung bengkoknya yang indah, mata kecil yang cemerlang dan bibirnya yang seksi sedang menatapmu. Oh sebentar, aku melupakan lubang kecil di pipinya. Itu cacat yang menawan, kata orang. Dan dia benar-benar menawan. Dadanya yang bidang, lengannya yang kokoh dan tangannya yang besar, yang menelungkupku semalaman. Semalaman. Ya, semalaman. Di kasurku. Demi Tuhan, di kasurku!

Tidak.

Kyuhyun membelalak. Apa yang barusan ia pikirkan?

"APAAAA?" Siwon baru saja menjerit, membuat Kyuhyun tersentak dari lamunamnya. Tunggu, apa Kyuhyun lupa mengatupkan mulutnya karna terkejut? Dan jawabannya IYA!

Oh sialan Cho Kyuhyun, kau seperti penjahat kecil yang baru saja mencuri roti sobek seseorang.

"Tunggu, apa yang terjadi?" Gurutu Siwon dengan tatapan bingung. Ia meraba seluruh tubuhnya dan terakhir ia menemukan celana kolor yang menempel utuh di bawah.

"Harusnya aku yang bertanya begitu, sialan!" Desis Kyuhyun dengan tatapan mengintimidasi sampai Siwon berakhir menatapnya.

"Aku tidak melakukan apa-apa semalam. Sumpah." Siwon menatap Kyuhyun sambil mengingat kejadian semalam. Ia ingat betul, semalam ia tidak mabuk.

"Oh ayolah, berhenti merusak pemandanganku dengan muka konyolmu itu, Won!" Kyuhyun menyibak selimut tebal itu. Bagaimana pun, ia harus melupakan kejadian bangun tidur yang membuat dadanya sesak ini. Dan ia tidak cukup kuat untuk memandang indahnya pahatan Tuhan yang menawan itu, yang menawarkan Kyuhyun kesenangan belaka. Jadi ia buru-buru pergi ke kamar mandi dan berpikir sejenak.

"Mau kemana kau?"

Kyuhyun berhenti tanpa berbalik, ia menghela napas, "Aku butuh mandi dan ya Tuhan, kepalaku mau pecah!"

Buru-buru Kyuhyun melangkah pergi meninggalkan Siwon dengan wajah terkejutnya. Ini pertama kalinya Siwon tidur dengan seseorang, dan seseorang itu Kyuhyun. Itu luar biasa. Maksud Siwon adalah... karna Kyuhyun pria. Oh, shit!

"Memalukan!" gerutu Siwon sambil melempar tubuhnya ke kasur.

***

Sudah lima belas menit mereka duduk di meja makan, berhadapan, saling melihat makanan di piring dan terdiam. Kesunyian itu membuat Siwon bergidik. Ia tidak tahu harus bicara apa, tapi ia harus. Harus menjelaskan apa yang terjadi semalam pada mereka berdua. Tapi Siwon betul-betul tidak tahu bagaimana caranya memulai.

Kyuhyun tiba-tiba saja terbatuk, menyeimbangkan posisinya dan mengintip Siwon yang tertunduk dari celah rambutnya. "Sepertinya kau ingin menyampaikan sesuatu," ujar Kyuhyun setenang mungkin. Padahal, jauh dari dalam dirinya terlonjak-lonjak ingin keluar dari mulut Kyuhyun. Lalu Siwon perlahan menatapnya dan menghela.

Siwon terlihat agak frustasi. "Oh, maafkan aku, ChoKyu."

Kyuhyun menelan ludahnya. "Ti-tidak perlu."

"Tidak. Maksudku aku benar-benar minta maaf." Siwon mengusap wajahnya pelan, menatap Kyuhyun takut-takut.

"Minta maaf untuk hal yang tidak kita ketahui itu nemalukan, ya?" ujar Kyuhyun sambil menyendok bubur di piringnya. "Dan sialan sekali. Aku salah tema makan. Harusnya aku masak bubur ini di mangkuk."

"Maafkan aku, ChoKyu...."

Kyuhyun menghela panjang, berusaha untuk tidak menampar pemuda itu dengan telapak tangannya. Ia geram mendengar Siwon meminta maaf. Sebenarnya, ia tidak benar-benar menyesal atas kejadian semalam. Sungguh. Kyuhyun menikmatinya padahal. Tapi entah bagaimana, ia benci fakta bahwa ia menyukainya. Dunia akan menudingnya. Tapi bagaimana dengan Siwon? Apakah permintaan maafnya artinya ia menyesali hal yang malah mulai disukai Kyuhyun?

Oh, double sialan!

"Aku tahu kau menyesal. Tapi berhentilah meminta maaf padaku!"

"Kenapa?"

Karna aku suka! Karna aku ingin. Dan karna aku tidak mungkin mendapatkannya lagi!

"Hanya lakukan saja. Jangan bertanya lagi!" Kyuhyun terus menyuapi mulutnya dengan sendok-sendok penuh bubur itu. Dan Siwon hanya nenatapnya penuh tanya.

Banyak yang ingin Siwon tanyakan. Tentang perasaan Kyuhyun hari ini dan ia ingin mengungjapkan banyak hal. Ia ingin. Benar-benar ingin.

TBC

Nb: anak-anak baik pasti memberi review ^^

InkonfesoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang