Bab 12

1.1K 73 11
                                    

"Aku lupa, sejatinya aku hanyalah mahluk yang diciptakan Tuhan untuk merasakan jatuh cinta. Memang begitu. Tapi hatiku terus tertuju kepadanya. Orang itu kecil, pandai, bermata empat dan selalu membuatku penasaran. Jatuh itu sakit, tapi cinta mengobati. Dan Cho Kyuhyun itu memabukkan."----Choi Siwon

****

Mengharapkan sesuatu itu juga butuh pengorbanan. Dan sebentar lagi musim dingin tiba. Kata orang, ketika kita memohon pada Tuhan di hari pertama turun salju, kita bisa mendapatkan semua yang kita mau. Burung-burung akan bernyanyi dan bergembira di cerobong asap yang hangat. Pohon-pohon mungkin kedinginan, tapi percayalah mereka sebenarnya hanya ingin bersembunyi dan mempersiapkan kejutan di musim semi nanti.

Dan begitu pula Choi Siwon. Ia memutuskan untuk menetap bersama Kyuhyun meski harus kehilangan segalanya. Toh, kebahagiaannya bukan terletak pada harta ayahnya itu. Sejujurnya ia sangat merindukan ibu dan adiknya.

Pagi-pagi sekali Siwon terbangun dan mendapati Kyuhyun berada di sampingnya. Ia mengamati wajah polos Kyuhyun dengan matanya yang kecil itu. Terkadang tersenyum dan sesekali ia menyelipkan anak rambut Kyuhyun ke telinga karena saking panjangnya.

"Kau selalu membuatku gila, ChoKyu!" tandasnya sebelum ia memutuskan untuk mengecup bibir tipis Kyuhyun.

Pemuda itu meleguh, mengubah posisi yang tadinya tidur menghadap Siwon kini malah membelakanginya. Buru-buru Siwon memeluknya dan menciumi belakang lehernya.

"Begini caramu argar mendapat back hug, hm?" Siwon terkekeh.

Dan kemudian Kyuhyun berseloroh, "Ya Tuhan, kau menciumku pagi-pagi, Won!"

"Ini karena kita telah melewati malam yang panjang, Kyu. Dengan sadar." Siwon mengeratkan pelukannya. Lengannya sangat kuat, padahal ia sudah jarang pergi ke gym akhir-akhir ini.

Kyuhyun mendesah pelan, ia berbalik menghadap Siwon. "Ck. Kau ini sebenarnya terlalu bersemangat." Ia tersenyum, "Berikan aku lima menit untuk tidur pulas. Kau tahu, aku punya jadwal yang padat hari ini."

Siwon merengut. "Tinggalkan semua pekerjaan melelahkan itu, Kyu. Aku yang akan bekerja untukmu. Percaya padaku."

Kyuhyun memutar matanya. Menghela napas pendek, "Jangan gampang menjanjikan sesuatu padaku. Karna aku orangnya agresif. Kau kan tahu."

Dengan waktu singkat, Siwon sudah tergelak dalam tawanya. Kyuhyun memukul dadanya ringan. Seolah berkata, tolong-berhenti-atau-aku-akan-memakanmu. Tapi tetap saja Siwon masih enggan mengendurkan tawanya. Sampai akhirnya dengan paksa Kyuhyun menutup mulut Siwon dengan bibirnya.

Mereka hanyut ke dalam cumbuan yang panas. Kyuhyun menggigit kecil lidah Siwon dengan buru-buru, Siwon menjulurkan lidahnya, menyapu sudut bibir Kyuhyun. Sambil mengeratkan pelukan, dada telanjang mereka saling menempel, membuatnya semakin bergairah. Ya Tuhan, Kyuhyun mau mati saja di pelulan Si Kaya Raya itu. Ia sudah terperosok jauh ke dalam pesona Siwon. Tentu saja, ini tulus.

Dengan sekejap mereka mengulangi adegan semalam. Olahraga yang panas di pagi hari. Dan Siwon sungguh menikmati rintihan bergairah dari Si Mata Empat, Cho Kyuhyun.

••••

"Aku mau telur ceplok. Jangan beri garam!"

"Hanya itu?"

"Ya. Aku tidak suka sup di pagi hari."

"Baiklah...."

Hari Rabu di minggu ke empat bulan Juni. Siwon hampir saja lupa jika hari ini dia punya banyak pekerjaan di kampus. Dan dia melewati pagi dengan bercinta bersama Kyuhyun. Dan itu pengalaman pertamanya berorientasi. Sungguh luar biasa. Siwon tersenyum kecil mengingat betapa hebatnya mereka di ranjang. Ia melihat punggung Kyuhyun yang sedang menggoreng telur untuk dirinya. Terlihat sangat imut, menurutnya.

"Jangan melihatku seperti itu. Kau membuatku gugup." Kyuhyun membalik telurnya, mengambil piring kecil dan segera memindahkan telur itu di piring. "Apa kau berniat melubangi punggungku, Tuan Kaya Raya?" katanya sembari berbalik setelah mematikan kompor. Ia berjalan santai sambil membawa piring berisi telur ceplok. Siwon hanya tersenyum, hanya menatap Kyuhyun seperti itu membuat jantungnya berdegup kencang, seolah dia benar-benar akan gila.

"Kenapa kau sangat menggangguku, ChoKyu?"

Kyuhyun terdiam, ia mengambil di depan Siwon, menatapnya dengan tatapan penuh arti. "Makanlah!"

"Katakan bahwa kau menyukaiku!" Siwon bersikeras.

"Aku akan membuangnya jika kau tidak memakannya."

"Apa kau sangat mencintaiku?"

"Aku akan membuangnya." Kyuhyun nyaris mengangkat piring itu dengan wajah sebal sebelum Siwon dengan cepat menahan tangannya. Siwon menatapnya dalam, penuh arti.

"Aku mencintaimu, Kyu. Sangat."

Kyuhyun terdiam, cukup lama sampai keheningan itu berakhir saat Kyuhyun kembali meletakkan piring itu. Kyuhyun mendesah, "Kau tahu, seberapa cerewetnya dirimu?"

"Aku tahu."

"Baiklah," Kyuhyun menarik tangannya. "Aku juga mencintaimu. Sangat." Kemudian Kyuhyun tersenyum. Dan Siwon pun ikut tersenyum.

TBC

Nb : anak-anak baik selalu memberi review

InkonfesoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang