Bab 5; Mungkin

1.4K 80 5
                                    

Cho Kyuhyun menghela napas panjang. Kemudian tangannya bersedekap di depan dada. Ada yang mengganjal di pikirannya saat melihat Siwon dengan segenap perasaan, menyantap habis nasi goreng kimchi di meja makan. Bahkan miliknya sendiri masih utuh. Kyuhyun terbatuk, "Sebenarnya, apa tujuanmu?"

Siwon mendongak, menatap wajah Kyuhyun yang seperti menahan emosi. "Aku? Jelas tujuanku untuk kenyang." Ia segera mengelap mulutnya yang terkena minyak kimchi. "Apa? Kau tidak mau memakan ini?"

Kyuhyun melirik sekilas piringnya dan menghela lagi. "Sebaiknya aku pergi."

"Ya! Mau kemana kau, ChoKyu?" Siwon berdiri, terkesiap oleh ulah Kyuhyun yang meninggalkan meja restorant dekat pom bensin. Asal kalian tahu saja, Siwon berusaha keras menarik-narik tangan Kyuhyun agar mau makan bersamanya. Tapi sekarang, mungkin sia-sia saja tenaganya yang ia gunakan untuk menyeret Kyuhyun tadi.

Choi Siwon berlari ke arah Kyuhyun setelah membayar semua makanan yang ia makan dan yang hanya ditatap tajam oleh Kyuhyun barusan. Mungkin, Kyuhyun kurang peka terhadap sikap Siwon yang mulai peduli akan hidupnya. Meskipun Siwon belum tahu apa pun tentang Kyuhyun, pria dengan lesung pipit samar itu tahu dengan jelas jika si ChoKyunya punya masalah berat hingga hidupnya sangat tertutup. Atau mungkin, mungkin..., pria itu anti sosial. Mendadak Siwon jadi skeptis ketika tangannya nyaris menyentuh lengan Kyuhyun untuk membuatnya berhenti ngambek.

Siwon berhenti, melihat punggung Kyuhyun yang terus bergerak menjauh. Mungkin ia kesal, tapi Siwon lebih kesal di sini. Apa buruknya diajak makan? Bukankah makan adalah suatu hal yang menyenangkan dilihat dari krisis Kyuhyun? Setelah menghela napas sejenak, Siwon berteriak, "Yak, Cho Kyuhyun?!" Dan membuat pria kurus itu berhenti tanpa menoleh.

"Kau tahu, kau sangat infatil!" tandasnya sedikit berteriak. Mungkin jaraknya dengan Kyuhyun sekitar sepuluh meter. Dan ucapan Siwon berhasil membuat Kyuhyun berbalik dan mengeryitkan keningnya.

"Apa? Apa kau bilang? Infatil? Siapa? Aku?" Kyuhyun tertawa sekilas, tangannya pindah, sedekap di depan dada. "Tidak salah?" sambungnya.

Siwon menghela napas lagi. Entah sudah yang kesekian kali. Ia berjalan pelan ke arah Kyuhyun. "Ya. Kau kekanak-kanakan, Kyu. Kau tahu, aku hanya ingin membuatmu senang saat denganku." Siwon berhenti tepat lima langkah dari jarak Kyuhyun. Mata mereka bertemu, dan Kyuhyun menelan ludahnya. "Aku tidak tahu apa yang kau kesalkan, tapi kau perlu tahu, aku peduli padamu."

Dan lagi-lagi Kyuhyun tertegun. Siwon mungkin saja bercanda, atau mengerjainya dan kemudian menertawakannya di belakang nanti. Tapi raut serius di hadapannya ini terlihat sangat tulus, atau memang tulus. Dan benak Kyuhyun yang lain hanya bilang, mungkin dia sengaja.

Kyuhyun berkedip, mencoba menendang jauh-jauh pikirannya tadi, kemudian kembali pada kenyataan. Kyuhyun menghela, "Aku tersanjung atas kepedulianmu. Tapi satu hal yang perlu kau tahu, Choi Siwon," Kyuhyun mundur setengah langkah. "Kita harus tahu batasan kita. Aku hanya seseorang yang akan mengajarimu, dan kau adalah orang yang membayarku atas kerja kerasku. Itu batasan kita. Semoga kau masih ingat perjanjian kemarin. Dan sathu hal lagi," Kyuhyun menjabarkan panjang-lebar, mencoba membuat Siwon mengerti mangapa ia terlihat sangat kesal tadi.

Kyuhyun menelan ludahnya, dan mencoba menyambung lagi kalimatnya yang terputus, "Aku tidak suka orang lain ikut campur atas hidupku. Hanya biarkan saja aku dengan gaya hidupku sendiri. Kau, tidaklah perlu andil atas hidupku. Karena kita punya batasan yang perlu dijaga. Tolong, hormati privasiku." Akhirnya... apa yang mengganjal di pikiran Kyuhyun tersampaikan dngan baik. Dan sepertinya Siwon hanya diam dan menerima saja. Atau di dalam hatinya ia merasa sesak. Ia bertemu dengan orang yang benar-benar aneh, orang yang belum pernah ia temui selama hidup di dunia ini. Dan orang itu Cho Kyuhyun.

"Aku... speechless." ungkap Siwon setelah hening beberapa saat. Muka Siwon menengadah, kemudian menghirup oksigen banyak-banyak. Lalu ia kembali menatap Kyuhyun. "Oke, mari kita selesaikan urusan kita tiga jam ke depan. Aku tidak ingin banyak membuang waktu."

Kyuhyun hanya melongo ketika Siwon baru saja melewati dirinya dan berjalan di muka, mendahuluinya. Kyuhyun merasa kebas. Tapi ia tidak menampik jika ia juga sedikit menyesal telah melewatkan nasi goreng kimchi tadi. Setidaknya sedikit rasa sesal itu tergantikan rasa lega sebab Siwon tidak memutuskan kinerjannya untuk membantu menyembuhkan nilai pria itu.

Setelah Kyuhyun memutuskan mengekori Siwon, mereka berjalan pelan dengan posisi kurang nyaman. Siwon berada delapan langkah di depan Kyuhyun di malam yang mulai terasa dingin.

***

Siwon benar-benar tidak konsentrasi. Apa pun yang dikatakan Kyuhyun tidak sampai ke otaknya. Ia melamun sepanjang lesnya. Ketika Kyuhyun menanyakan apakah ia mengerti, Siwon hanya mengangguk tanpa bersuara, yang mana membuat Kyuhyun merasa bersalah. Tapi pria kurus itu seolah bersikap masa bodoh. Dengan kata lain, ia mencoba untuk tidak peduli.

"Selesai. Kita selesai." ujar Kyuhyun sambil menutup bukunya. Ia melihat jam, sudah tiga jam lebih sepuluh menit ia mengajari Siwon, tanpa sedikit pun yang masuk otaknya.

Siwon tekesiap dari lamunan panjangnya, kemudian menatap Kyuhyun sambil berkata, "Oh, sudah selesai. Terima kasih, kalau begitu aku pulang." Siwon bergegas menarik diri dari Kyuhyun--mengambil jaket yang ia sampirkan di atas kursi dan mengambil kunci mobilnya di atas meja. Kyuhyun hanya terpaku. Siwon tidak bicara sama sekali sepanjang ia menjelaskan pelajaran kepadanya. Kyuhyun jadi tidak enak hati.

Sebelum Siwon melewati ambang pintu, Kyuhyun berteriak, "Hati-hati, Won. Jangan melamun!"

Siwon hanya mengacungkan jempolnya tanpa berbalik. Ia kecewa berat saat meninggalkan flat Kyuhyun. Pikirannya digondol Kyuhyun ke luar angkasa bersama otaknya.

"Maaf," Kyuhyun menghela ketika ia mengintip Siwon dari jendela flatnya. Punggung Siwon saat membuka pintu mobil terasa lebar dari atas ketika Kyuhyun menyadarinya.

***

Siwon begitu frustasi. Ia menyetir sambil melihat ponselnya. Pagi tadi ia meminta nomor ponsel Kyuhyun pada Donghae. Yang dengan mudah diberikan oleh si cakep Donghae. Siwon sesekali memandangi kontak Kyuhyun dengan perasaan getir. Siwon sadar, jika Kyuhyun benar-benar orang yang berbeda. Ia pikir ia akan melewati hari yang menyenangkan tadi. Tapi kenyataan tidak berkata demikian.

Kemudian Siwon terasadar, ada apa dengan dirinya akhir-akhir ini? Apa yang ia pikirkan? Tidak mungkin ia memikirkan Kyuhyun sampai seperti ini. Tidak mungkin! Apa-apaan otaknya!

Dengan tergesa, Siwon menepikan mobilnya, dan memukul stir dengan kasar.

"Sialan. Ada apa denganku?"

TBC

Nb: anak-anak baik pasti memberi review ^^b

InkonfesoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang