Suspicious (Bagian 33)

999 62 7
                                    

***Aster POV***

Apakah aku terlalu kasar kepadanya kemarin, sehingga ia tidak ikut latihan sekarang, aku takut ia menganggapnya masih sebagai orang pengganggu, kupikir apa aku pergi saja mencari dia, langsung saja aku berjalan meninggalkan barisan, dan tiba-tiba Chris memanggilku dan berkata tunggu saja sampai jam isitirahat mulai, aku tidak bisa memberi alasan, Chris sangat mematuhi aturan, jadi mau apa lagi, lebih baik aku mengikuti sesi latihan ini dulu.

***Elryn POV***

Kami sudah berjalan beberapa jam, matahari sudah mulai sedikit panas, kami ingin berhenti sebentar tetapi sulit untuk lama-lama beristirahat, karena banyaknya Zorg berkeliaran, apalagi semakin ke tengah kota Zorg sudah memakai piringan terbang yang sama kita punya di markas, pasti akan sulit jika kita kabur dan melawan. Saat kami berjalan diam-diam, aku melihat ada empat Zorg yang sedang berdiri-diri di atas piringan untuk patrol, tetapi mereka hanya berkeliling di tempat itu saja, mereka sambil memakai piringan itu untuk patrol.

"Hey...Hey... sini sebentar" Panggilku kepada mereka bertiga yang sedang mengumpat di pilar sampingku, kami sedang berada di sebuah museum yang mempunyai pilar-pilar besar berjarak 5 meter per-pilar

"Apa?" Ucap kak Zenita yang berjalan ke arah pilarku, diikuti oleh Velvita dan Gennai

"Apakah kalian melihat empat Zorg itu yang sedang hanya berdiam memakai piring terbang?" Tanyaku

"Ya aku melihatnya" Ucap Gennai

"Ya aku juga" Ucap kak Zenita dan Velvita bersamaan

"Gen, menurutmu apakah kita bisa membuatnya mati atau lumpuh agar kita bisa mengambil piringannya itu?" Tanyaku kepada Gennai

"Bisa, aku mempunyai suntikan pelumpuh yang ampuh kepada Zorg, suntikan ini hanya berguna kira-kira 10 menit, efeknya tangan dan kakinya tidak akan bergerak" Ucap Gennai

"Ada berapa yang kau punya?" Tanyaku

"Sekarang ini ada lima, mungkin cukup untuk keempat Zorg tersebut" Ucap Gennai sambil menunjukan suntikan itu

"Bagaimana kita menggunakannya kepada Zorg itu? apakah kita harus berjalan dekat lalu menusuknya diam-diam?" Tanya kak Zenita

"Tidak, mungkin kita bisa mengikatnya di anak panah Velvita" Saranku

"A..APA AKU?!?!?!" Ucap Velvita kaget

"Iya Vel, hanya kau yang bisa, kau kan juga sudah pernah latihan memanah berkali-kali di markas" Balasku

"Ayolah Vel, kau pasti bisa!" Ucap kak Zenita menyemangati Velvita yang ketakutan

"Baiklah, akan kulakukan sebisaku" Balas Velvita sambil mengeluarkan busurnya dan anak panahnya itu

Gennai langsung mengikat suntikan itu ke ujung anak panah Velvita, setelah diikat semua Velvita langsung berdiri sedikit, lalu mencoba membidik.

"Baiklah, aku akan mencobanya sekaligus dua, karena Zorg ini berdiri secara berdua dan tempat mereka berpisah" Ucap Velvita sambil mencoba membidiknya

"Baiklah Vel, semangat!" Ucapku menyemangati

Pertama Velvita sedang mencoba menembak dua Zorg yang sedang berada di kiri, mereka berdiri berdekatan, mungkin itu akan memudahkan Velvita untuk membidiknya. Velvita menarik anak panahnya, lalu mencobanya menarik sekuat-kuatnya.

"Stabb!!!" Kedua anak panah itu mengenai lengan kedua Zorg yang berada di kiri itu, mereka terjatuh dari piringan mereka, lalu mereka bergerak-gerak seperti cacing kepanasan, mungkin itu sedang proses dari suntikan tersebut.

ExpropriationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang