Gennai (Bagian 25)

1K 63 0
                                    

Aku langsung menghampiri kak Zenita ketika kak Zen memanggilku, aku duduk di sampingnya, kami duduk di meja yang letaknya di tengah, saat itu suasana Eatery sudah ramai, beruntung kak Zen sudah mendapatkan meja ini duluan, mungkin jika kak Zen belum sampai kami tidak mendapat tempat duduk.


"Pagi Kak Zen, kau sudah memesan makanan?" Tanyaku kepada kak Zen


"Sudah, aku memesan Mashed Potato dengan Fried Chicken, Karena makanan itu mungkin netral untuk kita, maksudnya kita sukai, jika kita memesan masing-masing akan lama menunggunya, karena Bibi Annie sibuk sekali, makanya aku memesannya langsung tadi. Ngomong-ngomong, pipimu itu kenapa, kau dipukul?" Jelas kak Zenita


"Oooh begitukah, baguslah kau benar juga. Tentang pipi yang memar ini, aku tertinju oleh seseorang" Ucapku


"Siapa, beritahu saja, tidak usah takut" Kata kak Zenita


"Tapi janji jangan beritahu masalah ini ke Aster ya!" Ucapku


"Ya, aku takkan menceritakannya, setidaknya kau bisa menceritakannya kepadaku" Ucapnya sambil memegang bahuku


"Kau tahu senior dari Attacker?, dia wanita yang berbadan gagah dan besar"Tanyaku


"Maksudmu sepertinya Gennai Gynaika, ia waktu itu test bersamaan denganku, ia pintar dalam melakukan bela diri dan menggunakan senjata, tetapi ia kurang dalam menyusun rencana. Ia anti sosial sekali bersama orang lain, kurasa ia mempunyai masa lalu yang buruk, di markas ini ia hanya dekat dengan kak Chris, yang memandumu saat test kemarin" Jelas kak Zenita panjang


"Oooh, begitukah?, tadi pagi di kamar mandi aku ditinju olehnya, mungkin ia masih kesal karena aku melawannya kemarin saat ia mengajar" Ucapku sambil merapihkan rambutku


"Oh, jadi kau yang melawannya kemarin?, aku mendengarnya dari teman kamarku, ia seorang Attacker, dia melihatmu kemarin melawannya karena ia menyakiti temanmu bukan?" Ucap kak Zenita sambil menyandarkan pipinya itu di telapak tangannya


"Ya, aku yang melawannya kemarin, habis ia kasar sekali dalam mengajar anggota Attacker" Kataku


"Wah, kau berani sekali Elryn, jarang ada orang yang mau melawannya, melihat tampangnya saja sudah mengerikan" Jelasnya


"Huh, melihat orang seperti itu untuk apa ditakuti" Kataku


setelah kami mengobrol-obrol makanan kami pun datang, tetapi Viena, Jack dan Aster belum datang.


"Hi sayang!, makananmu sudah datang, selamat menikmati ya!" Ucap bibi Ann ramah


"Terimakasih Bibi Annie" Ucap kak Zenita ke bibi Ann


"Sama-sama" Balas bibi Ann yang langsung pergi


kemudian setelah makanan datang, kulihat Aster sudah datang, ia sedang membuka pintu Eatery. Sepertinya ia bingung mencari-cari kami di keramaian seperti ini, aku langsung berdiri saja dan melambaikan tanganku sambil memanggil namanya, tak lama kemudian Aster melihatku dan langsung menghampiriku.

ExpropriationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang