Menangis di dalam kamar sendirian adalah hal paling menyedihkan yang harus dialami seseorang. Dikurung di dalam kamar dan dianggap seorang gila. Mungkinkah ? Semuanya bukan lagi berkonotasi mungkin melainkan berubah menjadi kata yang jauh lebih jelas, karena semua itu terjadi.
Namanya Aulia, usianya baru menginjak 23 tahun. Tak pernah sekalipun dalam mimpi dia mengharapkan kejadian yang begitu malang. Orang yang dicintainya pergi begitu saja di hari pernikahan mereka dan pergi bersama gadis lain. Karena itu dia jadi seperti orang gila karena depresi berat.
Benaknya berteriak keras, " aku tidak gila ! Aku tidak gila, laki - laki itu yang gila karena meninggalkanku begitu saja."
Tatapan kosong yang tak pernah lepas dari pandangan, membuat orang - orang takut melihatnya apalagi untuk mendekat.
" dia jadi gila gara - gara ditinggal di hari H pernikahannya. Lihat aja penampilannya sekarang ?" itu yang orang - orang katakan mengenai dirinya.
Ada yang iba, ada yang mencibir, ada yang merasa takut, ada yang merasa prihatin dan masih banyak pikiran - pikiran lain.
///\\\
" jika aku bisa menggantikannya, aku pasti bersedia !" gumam Dery.
Dia mungkin hanya teman dimata Aulia, tapi dimatanya Aulia adalah segalanya. Mencintai dengan tulus tanpa melihat gadis itu cantik atau pintar, tapi dia memandang Aulia lebih dari itu.
Semuanya berawal dari suatu pertemuan tak terduga antara keduanya, hingga akhirnya mereka pun berteman dekat. Sangat dekat, hingga semua orang menganggap mereka adalah sepasang kekasih.
Apa yang mereka katakan. Keduanya menyangkal semuanya, tapi dibalik itu Dery hanya tersenyum senang karena dia memang berharap itu terjadi. Namun sayang, hingga hari sakral itu terjadi, hatinya tak dapat dia miliki selain sebagai seorang sahabat yang baik.
" aku mohon, berikan aku kesempatan untuk semua hal yang pernah terjadi. Aku sangat menyesal, amat sangat menyesal. Jika saja waktu itu aku berani untuk menjauhkan laki - laki brengsek itu dari kehidupan Aulia. Putarkanlah kembali waktu aku akan menebusnya, aku akan menebusnya !" mohon Dery.
Melihat Aulia dari balik jendela, dari luar kamar. Melihat betapa terpuruknya gadis yang dicintainya itu. Penampilannya tak sama seperti dulu, sangat tidak terawat dengan rambut yang tidak tertata seperti biasanya.
" jika aku memberi satu kesempatan untukmu. Apa kamu mau mengikuti satu syarat dariku ?" ujar sebuah suara tak dikenal entah dari arah mana.
Dery menatap langit dan segala arah yang bisa dijangkaunya. Namun, suara itu tak dapat dia ketahui pemiliknya.
" aku bersedia, aku bersedia untuk mengikuti syaratmu itu." ujarnya tanpa pikir panjang.
" baiklah, aku akan membawamu kembali ke masa lalu. Rubahlah nasib gadis yang kau cintai itu. Manfaatkan waktu yang kuberikan dengan baik. Imbalannya akan kuminta saat waktu yang kuberikan telah habis. Berusahalah anak muda !" suara itu pun menghilang.
Tak ada reaksi apapun saat itu, Dery berpikir itu hanya halusinasinya tapi semua itu benar - benar dimulai saat dia tidur.
Dia kembali ke masa lalu saat pertama kali dia bertemu dengan Aulia dan mereka mulai menjadi sahabat.
Dia kembali mengalami hal yang tak jauh berbeda, hingga akhirnya Alvin mulai memasuki kehidupan mereka. Disinilah awal perubahan yang harus dimulai oleh Dery.
Dengan segala kemampuan yang dia bisa, Dery mencoba menjauhkan Alvin dari kehidupan Aulia namun sayang semuanya gagal, dia gagal untuk yang kedua kalinya. Kegagalan pertama, saat dirinya membiarkan hubungan Aulia dengannya dan kegagalan kedua, saat dia tidak bisa meyakinkan Aulia kalau dirinya nanti akan terluka oleh laki - laki yang dicintainya itu.
Dery terbangun, " aku akan meminta syaratmu sekarang. Mulai saat ini kau tak akan mengingat gadis itu lagi."
" kenapa, kenapa aku tidak berhasil. Semua hal sudah kulakukan, tapi kenapa semuanya tak berhasil. Aku tidak mengerti?"
" semuanya terjadi karena dirimu, kamu yang mempertemukan mereka, kamu yang membuat mereka dekat. Jika kamu tidak bertemu dengannya, jika kamu tidak berusaha menjauhkannya dari laki - laki itu dan jika saja kamu mengerti bahwa masa lalu tidak dapat dirubah bagaimana pun caranya. Semuanya tidak akan terjadi. Aku hanya mengingatkanmu, ini hanyalah mimpi yang akan menjadi pelajaran untukmu. Semua yang terjadi tak dapat kembali diulang seperti kaset CD, percayalah masih ada hal yang lebih baik untukmu. Melihat orang yang kau cintai seperti itu, kamu merasa bersalah dan akhirnya ikut menjadi sama seperti dirinya. Itu semua tak berguna. Sama sekali tak berguna."
Dia terdiam tak percaya, semuanya hanya mimpi ataukah nyata. Mengapa semua itu terasa sangat nyata tapi suara itu berkata ini hanyalah mimpi.
" aku minta kamu mengikuti syaratku sekarang. Aku sudah mengikuti permintaanmu. Aku meminta imbalanku !"
" apa imbalan yang kamu minta dariku ?"
" rubahlah masa depanmu mulai sekarang, berdirilah dengan tegak. Jangan kembali menatap masa lalu. Awali semuanya kembali, buat gadis yang kau cintai bangga. Tuhan telah mengambilnya mulai saat ini."
" maksudmu ?"
Suara itu menghilang tanpa menjawab kebingungan yang mendera Dery, yang akhirnya terbangun karena Ibunya mengguncang tubuh Dery.
Dery terbangun, semua itu ternyata adalah mimpi dia mensyukuri itu tapi tidak setelah mendengar kabar yang baru di dengarnya. Dia terdiam tak percaya dan sangat shock.
" Der, Aulia temanmu meninggal. Dia terjatuh di kamar mandi." ulangnya.
Dia masih tak percaya, apa yang terjadi? Kenapa ini semua harus terjadi ? Dia tidak mengharapkan semua itu terjadi. Kenapa suara itu mempermainkan dirinya.
Dery berlari pergi dengan air mata yang tak dapat berhenti mengalir. Apalagi setelah melihat dengan mata kepalanya sendiri bahwa ucapan ibunya benar. Gadis yang dicintai tengah terbujur kaku dengan kain putih menutupi tubuhnya. Suara tangisan seakan tak terdengar olehnya.
Semuanya berlalu begitu cepat lebih cepat dari laju roller coaster yang pernah dinaikinya.
' semua hal yang bagi kita tak mungkin, bisa saja terjadi kapan dan dimana pun. Saat kita percaya semuanya bisa terjadi.'
Cerita ini gaje gila, aku tidak tahu kenapa tiba - tiba menulis cerita pendek ini dengan begitu seenaknya. Mungkin yang dah baca tidak mengerti maksud cerita ini. Aku sendiri penulisnya bingung. Tapi ini lahir dari otakku jadi aku putuskan untuk publish, masalah ada yang baca atau tidak maslah nomor sekian. Sayang kan kalau dibuang, setidaknya bisa dibaca lagi. He he he
Belum sempat edit, kekacauan cerita pasti terjadi.
Pidatonya panjang sekali. #ditimpuk massa.