Six

2K 178 14
                                    

Jangan lupa untuk vote dan commentnya.

Waktu sudah menunjukkan pukul 4 sore, Adeline dan Rafa sudah sampai dirumah Adeline. Ketika Adeline akan membuka pintu tiba-tiba pintunya sudah terbuka dari dalam.

Ternyata yang membuka adalah Reta -pembantu Adeline- "Eh non Adeline, pas banget bibi mau bilang kalo nyonya tadi pesen ke bibi buat kasih tau non Adeline" Kata Reta.

Adeline nampak kebingungan sambil berjalan ke ruang tamu diikuti oleh Rafa dan Reta.

"Memangnya mamah kemana bi" Tanya Adeline.

"Mamah ke Lombok non, ngurusin Resort yang di Lombok, katanya ada masalah kemungkinan pulangnya lama non. Tadi nyonya udah kabarin non Adel, tapi handphonenya non Adel ngga aktif. Oh iya si masnya mau minum apa biar bibi buatkan"

Adeline menepuk jidatnya seraya mengambil handphonenya yang memang tadi sengaja di non aktifkan. Ketika benda itu sudah aktif banyak notif dari Alison -Mamah Adeline- yang masuk. Dan benar saja mamah akan tinggal di Lombok selama 6 bulan lamanya, itupun kalau sudah beres semua.

"Oh iya, ka Rafa mau minum apa" Tanyanya menghadap Rafa.

"Apa aja deh" Katanya pasrah.

"Oh iya ka, btw makasih ya udah nemenin Adel hari ini" Adeline tersenyum manis.

Rafa mengangguk "Iya sama-sama. Kapan-kapan mau lagi kesitu?"

Dengan cepat Adeline mengangguk. "Mau"

"Okedeh kapan-kapan kita kesana lagi"

"Emmm, ka emangnya pacarnya ka Rafa ngga marah" Kata Adeline memandang Rafa tidak enak.

Rafa hanya terkekeh mendengar pertanyaan yang di lontarkan oleh Adeline. "Saya ngga punya pacar"

Adeline langsung membulatkan matanya. Yeay ka Rafa ngga punya pacar batin Adeline bersorak ria.

Rafa yang melihat reaksi Adeline seperti itu hanya menjawab "Udah deh awas matanya keluar melotot kaya gitu, yaudah saya pamit pulang dulu. Ngga enak nanti keburu malem" Kata Rafa sambil berpamitan pada Adeline dan Reta.

Adeline pun mengantarkan Rafa sampai depan gerbang, dan mengekori Rafa sampai hilang ditelan tikungan.

Sejak kejadian itu Rafa dan Adeline semakin dekat banyak juga yang mengira kalau mereka sudah menjadi sepasang kekasih.

"Wei bro, lu makin hari makin deket aja sama Adeline. Lu pacaran ya sama dia" Pria yang di ketahui bernama Hans itu menepuk bahu Rafa.

Rafa menengok "Weish gila lu bikin gua jantungan aja, hah siapa yang bilang gua pacaran sama dia"

"Gua barusan pea lu ngga denger apa pura-pura ngga denger" Goda Hans.

"Siake lu, ngga denger gua"

Hans mengedikkan bahunya. "Jadi gimana, lu beneran pacaran sama diakan" Ulang Hans dengan pertanyaan yang sama.

Raka mengangkat bahunya. "Gua ngga yakin dia mau sama gua"

"Wah wah.. ternyata bener lu suka nih sama dia"

Love With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang