Chapter 3

2.2K 234 5
                                    

@Handa's Story

Agak down mau lanjutin nih cerita, kasusnya bang yoochun bikin nyesek. But, anyway, life must go on.


.
.
.
.
.
Suasana hening di salah satu meja caffe yang duduki oleh yunho dan jaejoong. Mereka hanya saling melirik dan membuang muka. Canggung memang. Apa yang harus di bahas' adalah kalimat yang sejak tadi terngiang di benak mereka.

"Bagaimana kau bisa bertemu dengan kakekku?"

"Apa kita saling kenal sebelumnya? Kenapa ahjussi memakai banmal padaku?"

"Hey umurku baru 29 tahun. Aku tidak terlalu tua untukmu."

"Whatever"

"Aku bertanya padamu, jawablah."

"Aku bertemu kakek jung di lapangan golf dengan appaku."

"Apa kau selalu berbicara langsung pada poitnya? Dan itu tidak sopan."

"Kenapa aku harus sopan padamu? Bahkan di amerika tidak ada bahasa formal dan nonformal. They are free to talk."

"Tapi sekarang kau ada di negara yang menjungjung tinggi kesopanan seseorang. Bukankah kau sudah lama tinggal di korea?"

Jaejoong melotot dan menggit bibir bawahnya. Ia merasa seluruh badannya mendidih dan ia siap untuk murka.
"Aku rasa, perjodohan ini tidak akan berjalan baik. Kau lihat aku bukan wanita yang bisa ahjussi kekang."

"Berhenti memanggilku ahjussi dasar kau bocah kecil. Aku akan tetap menjalankan perjodohan ini entah kau suka atau tidak" Tekad yunho sudah bulat. Ia harus menikahi wanita menyebalkan ini. Ini demi kelangsungan hidup dan perusahaannya.

"Bagaimana aku bisa berhenti memanggilmu ahjussi kalau kau memanggilku bocah kecil." Jaejoong menatap tajam yunho yang entah kenapa terlihat cute dimata yunho.

"Aku bisa gila bertengkar denganmu." Demi zeus. Yunho tidak pernah kalah dalam argumen. Ia mengepalkan tangannya. Ia harus memikirkan trik yang manjur untuk menjinakkan wanita menyebalkan satu ini. Yunho akui jaejoong memang cantik dan mempesona, tidak heran menjadi primadona di kalangan bujangan kaya raya. Jaejoong punya daya tarik yang mempesona dan bisa membuat laki-laki tergila-gila. Ia memijit pelipisnya.

"Ahjussi kau sudah gila ya?" Jaejoong terlihat khawatir dengan wajah frustrasi yunho.

"Menikah denganmu adalah satu-satunya cara nenolongku sekarang" jawab yunho pelan.

"Menolong ahjussi dari apa?"

"Kelangsungan hidup keluarga jung. Kau tau, aku satu-satunya yang paling di andalkan."

"Apa hubungannya menikah dan perusahaan?" Jaejoong mengedip-ngedipkan matanya dan memiringkan kepalanya.

"Itu syarat yang di ajukan kakek untuk mewariskan perusahaan jung yaitu menikah denganmu." Yunho memperhatikan wajah jaejoong. Ia khawatir wanita itu tidak akan terima dengan alasan perjodohan itu.

"Lalu kenapa harus aku? Ahjussi tinggal menikah dengan kekasih ahjussi." Jawab jaejoong heran.

"Karna kakek memilihmu dan aku tidak punya kekasih. Bisakah kau berhenti memanggilku ahjussi? Aku seperti bicara dengan anak sma saja." Gerutu yunho di akhir.

"Kau memang ahjussi untukku. Umur kita terpaut 7 tahun. Bukankah aku baru lahir ketika ahjussi kelas 1 sd?"

"Bahkan ada yang menikah dengan beda umur 10 tahun."

"Hahhh sama saja untukku." Jaejoong menghela nafas.

"Jadi, bagaimana?"

"Bagaimana apanya?"

The Right PartnerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang