@Handa's Story
"Aku... a-aku menerimanya."
"Kau bersungguh-sungguh joongie?." Ucap ny.kim meyakinkan. Meskipun ia senang dengan kekerabatan keluarga jung, tapi putrinya ini masih muda. Tentunya putrinya itu punya mimpi.
"Iya eomma, aku yakin."ucap jaejoong tersenyum. Ia yakin eommanya itu khawatir. Terlihat jelas dari ekspresinya.
"Syukurlah kalau setuju nak. Kami akan senang punya menantu sebaik dirimu." Sahut mr. kim, ia lega karna tidak adanya keraguan dimata jaejoong.
"Tapi, aku tidak ingin langsung menikah. Aku ingin ada waktu saling mengenal dulu." Ucap jaejoong ragu-ragu.
"Bagaimana yunho?." Ucap mr. kim.
"Baiklah, mungkin itu juga ada benarnya, tapi aku tidak ingin terlalu lama." Ucap yunho menyetujui.
"3bulan apakah cukup joongie?." Sahut ny.jung.
"Itu lebih dari cukup nonya." Ucap jaejoong tersenyum.
"Eit, sekarang kau harus memanggilku ommoim jongie."
"Eoh? Ah, ye."
"Supaya terbiasa joongie, sama halnya denganmu nak yunho. Kau bisa memanggil kami omminim dan abonim." Sahut ny. Kim.
"tentu saja." Ucapnya tersenyum.
"Baiklah kalau begitu ayo kita makan malam dulu sekalian?." Ucap ny.kim
"Baiklah ayo."
"Eh, apa changmin tidak ikut?." Ucap ny.kim ketika di perjalanan menuju ruang makan. Semua berdiri meninggalkan dua orang dalam keheningan, jaejoong dan yunho.
"Bisa kita berbicara sebentar, yunho-ssi?." Ucap jaejoong datar.
"Tentu."
"Tidak disini, ayo ke kamarku." Ucap jaejoong sembari bediri dan menunjukan kamarnya yang di lantai atas.
Kamar jaejoong terlihat sangat hangat dan manis, di dominasi warna biru dan merah muda. Yunho mungkin akan senang bisa tidur disini. Ia melihat semua barang yang ada di kamar wanita yang sebentar lagi menjadi istrinya.
Barangnya di dominasi boneka teddy bear, hellokitty dan miniatur gajah. Ia melihat boneka berukuran paling besar di lemari khusus, sangat besar tingginya hampir sama dengannya. Ia melihat tulisan di depan lemarinya,'the only one in the world'. Itu berarti boneka itu Cuma ada satu-satunya di dunia.
Saking fokusnya, yunho tidak menyadari tatapan jaejoong yang heran dan aneh. Jaejoong fikir itu tidak sopan menilai kamar seorang perempuan dengan begitu terlihat.
"Emh, yunho-ssi sampai kapan kau akan disitu." Ucap jaejoong jengkel."Maaf aku sangat tertarik dengan bonekanya." Ucap yunho sambil menggaruk belakang lehernya.
"Itu tidak di juan." Ketus jaejoong.
"Aku hanya tertarik, bukan mau membeli." Dengus yunho.
"Ingin bicara apa?""Pernikahan kita, bagaimana menurutmu?."
"Bagaimana apanya? Kita akan menikah dalam waktu 3 bulan lagi."
"Maksudku apa kau tidak apa-apa menikah denganku? Karna kita menikah tanpa cinta. Mungki itu bukan masalah untukmu, tapi untukku, aku ingin menikah dengan cinta." Ucap jaejoong gugup."ku beri waktu 3 bulan." Sahut yunho datar.
"Apanya?."
"Untuk kau mencintaiku."
"Apakah mungkin?." Ucapnya ragu.
"Buatlah mungkin untukmu, karna aku tidak perlu waktu tiga bulan untuk mencintaimu. Aku sudah jatuh cinta padamu di pertama kali kita bertemu." Yunho menatap mata bening jaejoong. Lalu ia mulai melangkah mendekatinya. Ia melihat jaejoong dari atas sampai bawah. 'cantik' pikirnya. Karna tidak adanya pergerakan dari jaejoong yunho mulai melangkah mendekati, sampai satu langkah terakhir ia menyentuh dagu jaejoong.
"Aku mencintai mu." Ucapnya berbisik lalu ia menciumnya.Mencium bibir cherry dan kissable itu. Jaejoong masih tidak bergerak. Yunho berinisiatif mengulum bibir bawah jaejoong, sementara tangan yang satunya memeluk pinggang ramping jaejoong. Kecapan teredengar jelas menandakan adanya gesekan kenikmatan dan gairah.
Setelah 5 menit ciuman berlangsung jaejoong merasakan puluhan kupu-kupu yang berputar di kepalanya yang tanpa sadar mengeluarkan desahan. Setelah mendengar desahannya sendiri jaejoong tersadar dan langsung melepaskan ciuman itu. Ia terengah engah dan menatap yunho dengan lamat. Lalu ia menghapus salifa yang tumpah ke dagu dengan tangannya. Ia mundur dua langkah untuk melepaska pelukan yunho.
'Ia pecium handal.' Fikirnya.
"Kau apa yang kau lakukan, ahjussi?." Ucap jaejoong dengan muka merah karna malu segaligus marah."Memberimu tanda tentu saja." Jawabnya enteng, lalu ia duduk di sofa yang menghadap ranjang. Dirancang untuk bersantai sekaligus berfungsi untuk belajar.
"Tanda apa?." Sewotnya.
"Tanda untuk kepemilikanku, dengan begitu kau tidak akan membiarkan orang lain menyentuhmu karna kau akan selalu ingat dengan ciuman intens itu. Benarkan?."
"Memangnya kau fikir aku wanita macam apa? Aku tidak membiarkan siapapun menyentuhku."
"Bagus, nona perawan." Ucap yunho memberikan smiriknya.
Wajah jaejoong langsung memerah menahan marah. Ia sadar dengan nada sindiran yunho itu. Memang di korea sudah tidak asing lagi dengan kata 'kotor' dalam artian wanita memberikan keperwanannya yang menurut mereka cinta sejati. Teman-teman dekatnya bahkan mencertitakan pengalaman berhubungan intim dengan pacarnya atau tunangannya. Ia hanya belum menemikan cinta sejatinya, tapi nada sindiran yunho seperti mengejek kalau ia tidak laku.
"Dasar ahjussi mesum." Ucapnya dengan murka."Terimakasih, nona perawan." Yunho tersenyum mengejek.
Jaejoong langsung melompat ke pangkuan yunho dan mencekik lehernya.
"Dasar kau mesum, kau fikir aku tidak laku apa? Aku hanya tidak, em belum siap untuk melakukan itu, kenapa kau berkata seolah aku tidak pernah pacaran." Murka jaejoong dengan terus mencekik leher dan menggenggam rambut yunho."Sakiiit, lepaskan." Teriak yunho, sementara tangannya memegang tangan jaejoong yang ada di rambutnya.
"Tidak akan, aku akan mencabutnya sampai botak, dasar kau mesum." Teriak jaejoong.
Mendengar teriakan di kamar jaejoong kedua keluargca yang sengaja memberkan waktu untuk berduaan terkejut bukan main. Mereka kira ada sesuatu besar terjadi, maling, misalnya. Karna teriakan semakin menjadi-jadi, kedua keluarga lari tergesa-gesa. Ketika mereka sampai di kamar jaejoong, mereka terkejut dengan posisi jaejoong dan yunho. Jaejong berada di atas pangkuan yunho dengan kaki yang mengangkang diantar kaki yunho. Apalagi jaejoong memakai rok, ia terlihat seperti menggoda.
"Aaaaaaaaaa lepaskan, sakiiiiiiiiiiii
tttttttt." Mereka langsung tersadar dengan teriakan yunho."Apa-apaan kalian." Teriak ny.kim.
"Kim jaejooong lepaskan." Tambahnya.Sementara kedua kepala keluarga mereka yaitu tuan kim dan jung memisahkan mereka. Tuan kim mengangkat jaejoong dari pangkuan yunho. Sementara tuan jung memegang yunho.
"Kenpa kalian seperti anak kecil." Teriak hyunjoong.
"Ahjussi itu duluan." Teriak jaejoong.
Sementara ny.jung mengusap kepala yunho yang beberapa helai tercabut dengan paksa.
"Sudah jangan berteriak. Ada apa yunho?." Ucap ny.jung dengan lembut."Aku hanya menggodanya eomma." Ucap yunho sambil mengiris. Ny.jung langsung mengusap kepala yunho dengan lembut.
"Kim jaejoong, kau sudah gila? Cepat minta maaf kepada mereka." Ucap nyonya kim sambil menjewer telinga jaejoong.
"Aw, aw iya eomma, eomma sakit." Ringis jaejoong.
"Kau fikir yunho tidak sakit? Cepat minta maaf."ucap ny.kim melotot.
"Maafkan saya tuan dan ny jung." Ucap jaejoong sambil menundukan kepala."Bukan pada mereka tapi pada yunho." Ucap ny.kim
Jaejoong langsung mendeathlare yunho dan menatapnya tajam.
"Maaf yunho-ssi."Yunho hanya tersenyum. 'manis' fikirnya. Jaejoong meskipun terlihat lemah lembut tapi ia sebenarnya demon yang ganas dan menyeramkan. 'ah aku makin jatuh cinta pada wanita ini' fikirnya.
Apa kependekan?.
Makasih yang udah comment dan votenya. Sangat menerima saran.
Typo berantakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Right Partner
RomanceJung yunho mengalami kesulitan dalam mencari partner atau pasangan yang tepat untuk masadepannya. Ia hanya menemukan wanita yang siap menghabiskan hartanya saja. Apakah yunho akan menemukan pasangan yang tepat untuknya?