Chapter 2

226 11 2
                                    

"Ok sebelumnya saya akan bagikan dua lembar kertas, kertas yang pertama berisikan tata tertib mos dan kertas kedua digunakan untuk mengisi pelanggaran tata tertib yang kalian lakukan. Jadi misal hari ini kalian nggak pake papan nama silahkan ditulis di kertas itu kemudian disetorkan kepada kakak pembimbing, kemudian mereka nanti kakak pembimbing akan memberi sanksi sesuai pelanggaran. Mengerti!"kata kak Varo menjelaskan panjang lebar.

Sedangkan kak Amara dan kak Gita membagi kertas yang dijelaskan tadi. Semua siswa yang ada didalam kelas hanya bisa diam karena terpesona dengan ketampanan kak Varo, lain dengan Shilla yang sedang membaca isi tata tertib mos dan tak memperhatikan apa yang sedang dijelaskan oleh kak Varo.

Tringg.... tringgg....
(Bel tanda istirahat berbunyi)

"Karena bel istirahat sudah berbunyi untuk semuanya silahkan istirahat"kata kak Amara.

Shilla yang mendengar bel istirahat berbunyi memilih keluar kelas paling akhir karena ia tidak mau berdesakan berebut keluar kelas terlebih dahulu.

"Tunggu, apa benar kamu yang bernama Ashilla Ardiansyah"kata kak Varo yang tiba-tiba mencekal lengan Shilla.

"Iya ada urusan apa anda dengan saya"kata Shilla cuek.

"Bisa bicara sebentar"kata kak Varo.

"Jika ingin bicara silahkan apa yang ingin Anda bicarakan, tolong cepat karena saya tidak ada waktu"kata Shilla mesih dengan nada yang cuek dan dingin.

"Ikut saya!"kata kak Varo.

Tiba-tiba kak Varo menarik Shilla kearah taman belakang sekolah.

"Anda bisa lebih sopan sedikit dengan saya, dan saya peringatkan jangan pernah asal narik atau mencekal lengan saya"kata Shilla yang tak terima tangannya ditarik atau dicekal oleh kak Varo.

"Harusnya loe yang sopan ke gue, bukan gue yang harus sopan ke loe"kata kak Varo.

"Terserah loe deh gue nggak peduli, dan loe mau ngomong apa?"kata Shilla dengan sedikit nyolot.

"Kok loe nyolot, loe harus minta maaf sama gue karena tadi pagi loe udah nabrak gue"kata kak Varo.

"Dasar cowok tengil cuma mau nyuruh minta maaf aja pake narik orang kesini"dumel Shilla.

"Apa loe bilang tadi ?"tanya Kak Varo yang pura-pura nggak dengar.

"LOE COWOK TENGIL DAN NYEBELIN !"kata Shilla penuh penekanan.

"Bagus ya Lo anak baru berani sama gue, loe nggak tau kalo gue ketos disini. Minta maaf sekarang atau gue sanksi loe"ancam kak Varo.

Ketimbang gue disanksi gue minta maaf aja deh. Eh tapi kalo gue minta maaf sama aja gue ngejatuhin harga diri gue ke cowok tengil ini, ogah ah gue minta maaf biar aja gue disanksi. Batin Shilla.

"Ogah enak aja lo nyuruh gue minta maaf dasar cowok tengil"kata Shilla.

"Oh gitu ya, gue sanksi lo besok harus berangkat sekolah bareng gue ngerti"kata kak Varo.

"Idih ogah gue berangkat sekolah bareng lo, yang ada lo modus lagi"kata Shilla

Mungkin memang ku cinta
Mungkin memang ku sesali
Pernah tak hiraukan rasamu dulu ...(nada dering ponsel Shilla)

Kak Raka ngapain lagi dia telepon. Batin Shilla.

"Hallo ngapain lagi telepon udah dijemput mommykan !"kata Shilla mengangkat telepon dari kakaknya.

"Gue ada di sekolah lo, gue mau pinjem mobil lo cepet ke post satpam"kata kak Raka.

"Iya tunggu disitu ribet deh lo"kata Shilla yang kemudian mengakhiri panggilan tersebut.

"Siapa yang telepon"tanya Kak Varo.

"Bukan urusan lo"kata Shilla yang kemudian meninggalkan kak Varo begitu saja.

Hai guys vote and coment ya ditunggu. Untuk yang dimulmed itu contoh seragamnya. Mungkin aku next tiap hari. Dan sekali lagi vote and coment ya.

Our Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang