pembunuhan disekolah (2)

14.7K 905 52
                                    

(silahkan melihat ilustrasi jika ingin lebih jelas)

   Waktu terus berjalan, sore telah berganti senja. Saat ini aku berada di sudut jendela di ujung kelas dan di depanku tampak adegan dramatis 'tawar-menawar' antara adikku dan gadis berkacamata itu.

     Sendari tadi aku menonton atau lebih tepatnya mengintip adikku yang sedang beraksi.

    Dengan gagah berani( lebay)kaki kiri adikku menginjak kepala gadis berkaca mata itu.

   adikku sudah mengambil ancang-ancang dengan mengangkat tinggi palu kesayangannya dan gadis berkacamata itu menangis dan meraung-raung tak karuan (lihat ilustrasi).

   gadis itu mulai menawarkan hartanya agar dilepaskan, sedangkan adikku kelihatan semakin muak mendengarnya.

   Dengan sekali hentak tubuh gadis itu hancur seperti guru tadi, aku agak mual melihat kejadian tadi.

     Adikku melangkah pergi mencari teman si gadis berkacamata. Tentu aku tak tinggal diam, aku sudah melihat arah bahkan tempat sembunyi teman si gadis berkacamata jadi aku langsung ke sana.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

     Sesuai dugaanku dia ada di aula. Namun adikku belum juga kemari, mungkin ia membutuhkan sedikit waktu untuk menemikan gadis ini.

      Sembari menunggu aku lihat gadis ini tengah gelisah memikirkan temannya aku bisa mendengar jelas apa yang dia katakan karna aku berada dibalik tembok (aku masuk lewat pintu belakang).

"Bocil sialan! Bisa-bisanya ia melakukan semua ini!! Akan kulaporkan dia, tapi sekarang aku sedang tak bawa hp!! sial!! Bagaimana nasib Lita aku harap dia tak tertangkap !! Dasar bocil!!!!".

    Entah ini cuma perasaan ku atau memang bocah ini bego banget!!!!. Jelas jelas ada pembunuh (adikku) diluar sana dan dia ngomong gak jelas keras keras lagi!!
 
   Parahnya malah duduk ditengah aula sudah mau mati ya!!, sembunyi ke, coba lari lewat pintu belakang ( walaupun ada aku disini) paling gak ada usaha ini!! malah duduk doang!!

    Rasa pusingku hilang ketika adiku datang dari pintu depan dengan cara mengitimidasi Asa membuat gadis bego ini terdiam ketakutan.

   Hadi bego itu hanya berdiri tak sanggup lari sementara adikku semakin mendekat dengan palunya dan sebuah senyum psycopath.

   Aku heran, kapan dia belajar tersenyum gila seperti itu??,
(Lihat ilustrasi)

   Aku heran, kapan dia belajar tersenyum gila seperti itu??,(Lihat ilustrasi)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

     Aku putuskan untuk pergi dari situ. Diam-diam aku keluar dan menuju gerbang sekolah.

    Samar-samar aku mendengar teriakan pilu dari aula namun tak ku pedulikan, aku tetap berjalan kerumah.

(Skip 17:27 WIB)

    Aku sudah berada di rumah. aku juga sudah menyiapkan makanan, mandi, bahkan beli kuota untuk main game malam ini(besok minggu, lagi pula sebagai jomblo aku gak perlu keluar malam mingguan) hanya perlu menunggu adikku pulang.

    Benar saja tak berapa lama aku mendengar bunyi bel. Langsung kubuka pintu dan tampak adikku yang cantik dengan bajunya yang berlumur darah.

"Anu... kak... tadi aku...."

   belum sempat ia menyelesaikan kata-katanya aku langsung menjawab

"ayo cepat masuk sudah gelap, langsung mandi dan makan"

   kataku sambil tersenyum. Dia mengangkat kepalanya dan menatapku bingung.

"kakak sudah tau kok.... cepat mandi sana kau masih bau amis darah"

     dia memasang wajah binggung sambil masuk, setelahku perhatikan adikku imut juga kalau sedang binggung seperti tadi, bangga juga rasanya punya adik.....

================================

Terimakasih bagi yang sudah mau baca, saya jadi semangat lagi nulis cerita ini
.
.
.
Punya keritik dan saran? sampaikan saja saya selalu menunggu.

My Sister Is Psycopath [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang