Menjenguk Kekasih?

10.1K 752 41
                                    

   Saat ini aku tengah mengerjakan tugas-tugas dari sekolah (maklum sudah kelas12).

     Tiba tiba saja adikku menghampiriku

"kakak tidak menjenguk dia?"

"Dia siapa" tanyaku.

"Kakak jangan pura-pura lupa" jujur aku lupa dengan 'Dia' yang dimaksut adikku ini.

"Pacar kakak!!"

"Pacar???"aku semakin binggung

"Coba kakak lihat tanggal!!"

   kepalaku menoleh kekalender yang ada di atas meja. Dan barulah aku ingat 'Dia' yang dimaksit adikku. Akupun bangkit berdiri.

"Aku pergi dulu. Jaga rumah ya!"

"Mau ikut!!" untuk beberapa alasan aku tak mengerti mengapa dia mau ikut

"Kalau kamu ikut nanti kakak tinggal disana mau?!! (-_-)"

"Jangan masa aku ditinggal di Rumah Sakit Jiwa?"

"Makanya jangan ikut!!"

ayolah perdebatan ini membuang waktuku.

"Tetap mau ikut!!!!" baiklah aku kalah pengaruh dengan adikku. Kubiarkan dia ikut.

    Kalian binggungkan kenapa aku punya 'kekasih' di 'RSJ'?? Akan kuceritakan kisah cintaku yang naas dan menyedihkan.

      Dulu aku punya pacar namanya Amelia. Dia ini anak orang kaya, tapi aku tidak pernah menjadikanyna kekasihku karna kekayaannya, karna cuma di yang terima aku apa adanya(Dramatis).

   Hubungan kami cukup dan sangat baik malah sampai suatu hari entah dapat kabar dari mana

"Aku pengen kita putus!!" dia mutusin aku

"Tunggu dulu!! kenapa harus putus???"

"Kamu mulai gak ngertiin aku"

"Apanya yang gak ngertiin??" aku binggung

"Semuanya!!pokonya kita putus!!!"

"Oke kalau itu mau kamu" aku pasrah

"KOK KAMU TEGA MUTUSIN AKU!!!!!" aku bengong

"Kan kamu yang mau?"

"TAPI JANGAN DIBIARIN JUGA!!!!!" sambil nangis-nangis dia lari ke parkiran. Aku binggung iini cewek maunya apa? Serba salah hidup ini.

     Beberapa menit kemudian dia balik lagi dan menampar pipiku sambil berkata

"KOK AKU GAK DIKEJAR!!!!!"

mungkin Amelia terlalu banyak nonton sinetron cinta-cinatan india yang selalu berakhir bahagia.

"Tapi kan..." langsung dipotong olehnya

"SUDAH KAMU MEMANG GAK NGERTIIN AKU!!!" lari lagi keparkiran.

    Kali ini aku ngejar, pas sampai disana eh dia langsung naik mobil tancap gas. Dalam hati aku mengutuk tu cewek, tak dikira tak disangka baru 200m Amelia pergi dari parkiran langsung kecelakaan.

    Aku hanya bisa menjelaskan seadanya pada orang tua Amelia. Tentu mereka terkejut dan terpukul oleh kejadian itu.

   1 minggu setelah kejadiaan itu aku mendenar kabar kalau Ameli mengalami Gegar otak dan harus dirawat itensif.

     Sayang sekali mungkin kalau kisah ini disinetrokan akan berjudul 'Cantik-Cantik Gila' dan akan menyaingi GGS atau Anak Jalanan.

    Awalnya aku kira aku telah terbebas dari Amelia, tapi Tuhan berkehendak lain, orang tua Amelia menelpon,katanya Si Amelia ini teriak teriak sambil nyebut namaku terus selama 4 hari 3 malam, orangtuanya memohon sampai pengen ngasih apapu ang kumau kalau aku kesitu, terpaksa untuk pertama kali aku menjenguknya ke RSJ.
    
       Kata dokternya ingatan Amelia banyak yang hilang sehingga yang diingatnya hanya kenangan bersamaku saja.

    Mungkin kamu berpikir ini romantis tapi menurutku ini Penyiksaan secara halus!!!.

"Kakak!!!!" suara adikku membuyarkan lamunanku. Ternyata kami sudah sampai.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
   Saat ini aku hanya berdua dengan Amelia. Asa sudah pergi 5 menit yang lalu, katanya mau keliling ngelihat RSJ biar gak ganggu orang pacaran.

    Sendari tadi Ameliha hanya menatap Kosong pada bunga yang kuberi padanya, sesekali tertawa kecil kemudian diam lagi, begitu seterusnya.

   Dia duduk di ranjang pasiennya sedangkan aku duduk diseblahnya dengan kursi. Rambutnya yang panjang berkilau terkena sinar mentari senja,  akupun mengodanya

"Kita putus aja ya?" godaku.

  Sontak air mata Amelia mengalir deras dan kedua tangannya menutup wajahnya. Cepat cepat aku berkata

"Gak jadi deh soalnya cuma Amelia yang ngertiin aku"

    jujur aku ingin muntah mengatakan ini tapi kata dokter kalau ngomong sama orang **** memang kaya ngomong sama anak kecil.

   Amelia berhenti menangis terus senyum-senyum kearahku, kuhapus sisa air disudut matanya, walau pun dia **** tetap saja kalau dia tersenyum manis sekali.

"Cepat sembuh ya!" sambil ku elus kepalanya, dulu waktu pacaran juga sering ku elus kepalanya.

   Amelia cuma diam, aku bangkit berdiri baru satu langkah aku ingin keluar

   "Jangan pergi!" aku cukup kaget karena ini pertama kali Amelia ngomong lagi setelah kecelakan itu.

"nanti aku kesini lagi kok" kataku

"..........." dia diam lagi
Akupun melangkah keluar, kututup pintu kamarnya, dan pergi dari sana.

    Aku sudah mencari Asa di seluruh tempat di RSJ itu namun aku belum menemukanya, awalnya aku ingin minta bantuan security tapi.... Aku sudah menemukannya.

   Diwarung depan dan dia sedang makan es bubur kacang ijo dengan lahap dan tanpa beban.

    Aku pura-pura lewat situ dan tak meperdulikan suaranya yang memanggil-manggil ku

"KAKAK!!! INI BELUM DIBAYAR!!!!"aku berhenti.

"AKU MANA BAWA UANG!!!!" kataku sengah teriak.

  Kutatap di dengan tatapan setan mematikanku dia malah senyum-senyum cengengesan.
.
.
.
.
.
Sejak Sore itu aku jadi babu yang punya warung selama seminggu.

===============================

Saya ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada para pembaca. Saya harap para pembaca dapat meningalkan jejak Vote dan coment
.
.
Untuk keritik dan Saran selalu saya terima. Akhir kata Terima kasih.

My Sister Is Psycopath [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang