[Suatu Siang]
Sudah seminggu sesudah tragedi di sekolah adikku. Aku tengah menonton berita yang menayangkan pembunuhan di sekolah adikku.
"Pada minggu pagi (** juni 2016) ditemukan mayat yang tak dapat dikenali lagi wajahnya karena tubuhnya hancur tak berbentuk. Sementara tak jauh dari mayat korban ditemukan dua mayat lagi dengan kondisi sama di 2 tempat yang berbeda. Saat ini pihak kepolisian masih mencari sang pelaku setelah ditemukan saksimata yang melihat kejadian tersebut.
"saat ini sakasimata masih belum bisa menyampaikan siapa pelakunya karna ia masih Syok dan belum bisa di memberi keterangan."
(Sebuah foto laki-laki yang mungkin seumuran dengan adikku di tampilkan di TV)
"tukas kepala polisi yang menangani kasus ini. saksimata sempat mengaku kembali kesekolah untuk mengambil buku namun ketika ditanyai lebih lanjut saksikata tergagap dan tak memberi jawaban...." kumatikan TV dan berpikir sejenak.
Ternyata masih ada sakasi mata yang melihat Asa. Aku masih binggung apa yang harus kulakukan, atau aku saja yang harus membunuh saksimata itu??
bagaimana pun juga pasti laki-laki itu teman sekolah Asa dan ia pasti kenal dengannya, karna Asa terkenal dengan sifatnya yang pendiam dan anti sosial di sekolah.Suatu perasaan aneh hinggap di badan ku ketika aku masih memikirkan jalan keluar masalah baru ini.
Kutoleh kepalaku ke kanan, benar saja adikku sedang berdiri dengan tatapan kosong ke TV yang sudah kumatikan tadi, entanh mengapa aku berkeringat dingin.
Asa hanya berdiri dengan diam dari tadi. Wajanya yang tanpa ekspresi itu membuatnya lebih mirip setan dari pada psycopath.
Kucoba memanggilnya "Asa?"
ia tak menjawab dan pergi, aku hanya binggung dan mengambil kesimpulan,
'malam ini ia akan membunuh sakasimata itu'.
[Skip, Sorenya]
Sesudah menonton berita itu aku pergi ke rumah (yang katanya) saksimata.
Aku mendapatkan alamatnya setelah mengheck data sekolah adikku, tadi sore aku berpura-pura lewat situ dan benar saja banyak mobil polisi bersiaga disana.
aku bertanya pada salah satu polisi yang 'kelihatanya' dan 'memang' bodoh di situ.
Dengan entengnya ia mengatakan padaku bahwa mereka sedang persiapan untuk menangkap pelaku pembunuhan dengan menyebarkan berita tentang saksimata palsu agar pelaku menuju rumah saksimata dan polisi akan menyergapnya. S
esaat aku terdiam dan tak percaya akan kata katanya, malah polisi itu memberi tau rencana mereka nanti malam.
Polisi tidaklah bodoh tentu mereka punya banyak cara untuk menangani setiap kasus. Namun mukin lain cerita dengan polisi yang bersamku ini.
Aku bertanya lagi apakah anak yang di tayangkan di tv itu akan benar-benar menjadi umpan nanti malam, dan sekali lagi ia dengan enteng membeberkan rahasia padaku!! Orang asing yang baru dikenalnya!!!
Bawa anak itu akan di ungsikan keluar kota. Akupun pamit dan berkata
"semoga penyergapanya sukses!!" dan polisi itu tersenyum dan melambai padaku.
akan selalu kuinggat namanya 'Alfrit' polisi yang terlalu baik untuk jadi polisi.
Aku sudah memberi tahukan hal yang ku dapat pada Asa sepulangnya. Ia tampak kaget dan marah? mungkin karna merasa ditipu oleh kepolisian, ia bertanya padaku
"jadi apa yang harus kulakukan kak?"
aku berpikir sejenak, dan sebuah hal gila terpikir olehku.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Kita kerjai mereka........"=========
Saya ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada para pembaca. Saya harap para pembaca dapat meningalkan jejak Vote dan coment
.
.
Untuk keritik dan Saran selalu saya terima. Akhir kata Terima kasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sister Is Psycopath [Completed]
Mistério / SuspenseAwalnya aku berpikir memiliki adik yang 'Gangguan mental' akan mengubuh hidupku. Namun seiring berjalannya waktu aku mulai terbiasa dan banyak hal konyol yang tak dapat dimengerti oleh ku terjadi.