Fantastic Six

Bagian 1

California 2000
" kalau begini terus, gimana kita mau hidup?" Ucap Sylvester mendesah. " oke, kupikir yang sekarang kita harus lakukan hanyalah mencari pekerjaan" jawab Walter pada posisinya yang masih berputar-putar di kursi beroda. "Yea! Walter benar, tapi bagaimana kita bisa mencari pekerjaan ketika bahkan seluruh dunia hampir memecat kita di hari pertama bekerja!" keluhnya kali ini. " Itulah yang kumaksudkan, jangan menyandarkan hidup pada orang lain," Happy memasuki markas mereka dengan membawa 2 box pizza dan beberapa kaleng minuman bersoda ditangannya. " well Happy, dari mana kau dapat semua ini?" Tanya Toby lagi." aku melakukan beberapa pekerjaan yang berhubungan dengan mesin di beberapa bengkel hari ini, dan ini! Setidaknya cukup bukan untuk kita mengisi perut?" Ucapnya sambil menyiapkan pizza tersebut, " kau sangat tau bahwa aku memang kelaparan" terang Slyvester dan langsung menyambar pizza yang baru saja dibuka. "Shhh... kalian dengar sesuatu?" Tiba-tiba Walter meminta mereka untuk diam, " Aku mendengar ketukan pintu" ucap Toby merespon tanpa berpikir panjang. " tunggu.. sejak kapan ada yang mengetuk gudang ini?" Toby segera memahami kalimatnya dan bersegera membuka pintu markas mereka. " oh tidak..." ucapnya sambil menggelengkan kepalanya, dan membuat seluruh orang di markas itu terheran dan mengikutinya. " Toby, bayi siapa itu!!" Sylvester terkaget-kaget melihat seorang bayi lucu berbadan mungil sedang berdiri di depan markas yang mungkin lebih pantas disebut gudang daripada perkataan 'markas' itu sendiri. Happy dengan naluri perempuannya segera mengambil bayi itu dan membawanya masuk kedalam markas mereka. " ok, aku tidak ingin kita semua dalam masalah, dan.. sebaiknya kita bawa dia langsung ke panti asuhan terdekat" ucap Sylvester dalam ketegangan.
"Pasti bayi ini baru kabur dari rumah, jadi mungkin kita bisa mencari rumah yang pintu depannya terbuka" usul Walter, " no...no..no.. guys,, she's in trouble" jawab Toby sambil membuka kancing baju bayi tersebut, dan nampaklah lebam dibagian dadanya. Kalau diperhatikan lebih teliti bayinya juga terlihat pucat. "Dia memang kabur, tapi bukan dari rumah, lebam di dadanya menandakan dia sesak nafas sekitar 4 jam yang lalu, mukanya pucat karena dia baru lepas dari sekapan menggunakan alcohol, dan secara psikologis meskipun seorang orangtua itu psikopat dia tidak akan sampai menyiksa anaknya seperti ini, so... " Toby menggantung pembicaraannya, " Bayi ini kabur dari penculiknya, jadi otomatis kalau kita menaruhnya di panti asuhan mereka bisa berpura-pura untuk menjadi orangtuanya dan mengambilnya kembali" Happy membantu Toby menyelesaikan kalimatnya. " tapi untuk apa penjahat itu mau mengambilnya kembali??" Kali ini Sylvester betul-betul kebingungan. " Bayi ini pasti dari keluarga konglomerat dan mereka akan meminta tebusan untuk bayi mereka, kasus kriminal biasa" jawab Walter duduk kembali di kursi malasnya. " Toby, dari mana kau dapat kesimpulan ini?" Tanya Slyvester lagi, " Sarjana psikologi yang kudapat ketika umur 15 tahun membuktikannya," jawabnya sambil mengedipkan satu matanya pada Sylvester. " Then just raised her" Happy menarik kesimpulan, spontan semua orang menghadapnya tak percaya kalimat itu akan keluar dari Happy. Happy memang seorang perempuan tapi dia lebih baik mengurusi mesin daripada seorang bayi. "Setidaknya kita bisa mengurusnya sampai ada berita kehilangan anak disebarkan" ucap Happy lagi. "Kalau begitu, mari kita beri nama... um.. sophia?" Sylvester tiba-tiba bersemangat, "tidak.. Karen lebih baik, bukankah hari ini hari lahirnya Karen Nyberg astronaut terkenal itu?" Toby mengusulkan. "ok.. nama familinya..." Happy kali ini kebingungan. "O'Brien" Walter menambahkan, " aku yang bertanggung jawab atas semua yang terjadi disini, termasuk anak itu, yea Karen O'brien sounds good right" timpalnya, semuapun mengangguk setuju, Karen O'Brien

**
Kalau ada saran atau komentar, feel free to write the comment section, komentar yg membangun sangat diharapakan :)
.R